Assalamualaikum, Kakanda Tan Ameh. Ambo Zulfan nan lain, baru mancogok. Ambo dulu di IPB Bogor dan SMA 2 Bukittingi (lulus th 91). Sato manyilau palanta ko dek taragak jo kampuang. Salam Mohammad Zulfan Tadjoeddin (35)
Tasril Moeis <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum Wr. Wb. Apo Zulfan Tadjoedin ko nan dulu tigo bersaudara kuliah di ITB Banduang? , Zulfin dan Syasya adiak no kalau indak salah. Wassalam Tan Ameh (49+) ----- Original Message ----- From: Zulfan Tadjoeddin To: RantauNet@googlegroups.com Sent: Sunday, May 04, 2008 8:55 AM Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Cakak Antarnagari - PRIHATIN Sanak Indra, Sabananyo ambo indak biaso duduak di lapau doh. Ambo urang rumahan. Tapi dek samantaro ko ambo jadi bujangan lokal di rantau, sato pulo-lah ambo manyilau2 palanta lapau ko. Dan... mumpung weekend. Saya mengamini usulan Bung Indra, setuju pula dengan ide 'strategic session' nya Pak Saaf. Ota-ota palanta adalah awal yang baik (sekaligus media yang stimulating), tetapi itu saja tidak cukup. We must move beyond 'ota-ota palanta'. Apa yang Bung Indra lontarkan adalah proses politik dengan content menyeluruh yang solid. Ini mungkin bisa disebut semacam "Minangkabau Consensus". Tak apalah kita tiru berbagai konsensus yang telah ada, seperti "Copenhagen Consensus" yang ingin menyelamatkan dunia. Kedengarannya seperti utopia yang akan akan dicemeeh-kan oleh kalangan skeptik (ini kan Minangkabau Bung). But, there is no life without optimism, "masih ada harapan' kata Pak Saaf. Dua minggu yg lalu, Kevin Rudd (PM Australia) menggelar Australia 2020 Summit dengan mengumpulkan 1000 best Australian brains di Canberra. PM India juga merangkul diasporanya, Narashima Rao melakukankan ini dgn menawarkan dual citizenship. Sayangnya, Indonesia saja belum bisa menginisiasi consensus hal seperti ini. Bisa dimaklumi Indonesia terlalu besar, perlu energi yg luar biasa. Tetapi experimen kecil2lan untuk scope Minangkabau bisa dicoba. Yang penting kemauan dan kemampuan 'to think out of the box', didukung dengan proses politik. Intinya, kemasan dan isi harus bagus. Saya tidak mengikuti perkembangan RPJM Sumbar, tetapi dugaan saya adalah kandungan dan prosesnya sama dengan RPJM-RPJM di daerah lain dan RPJM nasional yg masih menggunakan cara dan pendekatan lama. Dikotomi ranah-rantau sangat merugikan, tetapi ini adalah fakta, persoalan akut. Jangankan di tingkat Sumbar, di nagari saya-pun, dikotomi ini terlihat nyata. Dan jangan lupa, banyak juga orang rantau yg ignorance (baik di sengaja, atau tidak karena sibuk dgn urusan pribadi atau persoalan survival), dan banyak pula dunsanak di ranah yg skeptik dan cenderung close mind. On top of that, Minangkabau akut dengan persoalan 'ratak-ratak bulu ayam'. Tetapi kita harus mulai dengan potensi2 yg positif. Kalau ada mahasiswa minang yg sedang menulis skipsi S1 atau thesis S2 (sosiology/political science), dikotomi ini bisa jadi topik penelitian yg yang menarik. Tinggal melalukan wawancara di palanta ko, fieldwork singkat ke Sumbar, ditambah dengan framework yg memadai. Salam Zulfan Send instant messages to your online friends http://uk.messenger.yahoo.com --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet. - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting. - Hapus footer & bagian tidak perlu, jika melakukan reply. - Email attachment, DILARANG! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi. - Posting email besar dari >200KB akan dibanned, sampai yg bersangkutan minta maaf & menyampaikan komitmen mengikuti peraturan yang berlaku. =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---