Mak Ngah,

Nampaknyo bukan 40 sakali racak, tapi itu kalau dietong sajak tahun 2005.
Itu pengakuan baliau ka polisi; dan 15 diantaro korban tu lah malapor lo ka
polisi dan divisum. Itu nan ambo baco di
http://www.padangekspres.co.id/content/view/5656/1/ (ambo copy kan di bawah)

Riri
L 46

  Oknum Guru SD Cabuli 40 Murid, Dinas Pendidikan Diminta Evaluasi Guru-guru
  Senin, 12 Mei 2008  *Payakumbuh, Padek-- *Dunia benar-benar sudah tidak
waras saja. Seorang oknum guru agama SD di Kecamatan Payakumbuh Timur yang
seharusnya bisa digugu dan ditiru, malah tega mencabuli sekitar 40
murid-muridnya. Usut punya usut, kejahatan guru berinisial "JSF" alias Jun
(57) ini, ternyata sudah berlangsung sejak tahun 2005.  Namun Satuan Reserse
dan Kriminal Polresta Payakumbuh, baru bisa membongkar kasusnya pada Kamis
(8/5),  setelah seorang wali murid bernama "Sf" (36), datang untuk
melaporkan peristiwa yang dialami anaknya, berinisial "FAP" (7). Di mana
sewaktu pipis atau buang air kecil, "FAP" tiba-tiba mengerang kesakitan.
Kemudian bocah kelas satu ini mengaku takut untuk pergi ke sekolah. Karena
di sekolahnya ada guru jahat yang suka mencongkel (maaf) kemaluannya dengan
telunjuk kiri.

"Berdasarkan laporan tersebut, kami kemudian melakukan penyelidikan dan
penyidikan. Hingga akhirnya, oknum guru SD ini berhasil ditangkap tim Buser,
sewaktu sedang tidur di rumahnya dalam kawasan Padang Aua, Kelurahan
Parambahan, Kecamatan Payakumbuh Utara," kata Kasat Reskrim Polresta
Payakumbuh AKP Eridal, kepada Padang Ekspres Minggu (11/5). Didampingi Kanit
Buser Aiptu Sudiyarko dan Kanit PPA Ipda Yulia, Eridal menyebutkan,
tersangka "JSF" yang sudah memiliki anak dan cucu, mengaku tidak hanya
mencabuli muridnya "FAP", tetapi juga mencabuli puluhan murid lain. "Jika
ditotal, sejak tahun 2005, murid-murid yang dicabulinya itu mencapai 40
orang. Di antara mereka, bahkan ada yang sudah tamat SD dan melanjutkan ke
sejumlah SMP," jelas Eridal. Sedangkan jumlah korban yang sudah melapor
sampai berita ini diturunkan adalah sekitar 15 orang. Ke-15 siswi SD
ini kemudian divisum di  RSUD Adnan WD Payakumbuh.

 "Dari hasil visum dokter, 11 orang sudah dinyatakan rusak kemaluannya,"
jelas Eridal. Sampai berita ini diturukan, Eridal mengaku masih melakukan
pengembangan kasus. Meskipun demikian, dia memastikan, tindakan tersangka
"JSF" dapat dijerat dengan Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak jo Pasal 289 dan 290 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana
(KUHP).

*Lakukan  Evaluasi*

**Di sisi lain, praktisi pendidikan Sevindrajuta menilai, tindakan oknum
guru agama SD di Kecamatan Payakumbuh Timur, merupakan sebuah petaka di
tengah gembar-gembor suksenya dunia pendidikan Payakumbuh. "Atas kondisi ini
Dinas Pendidikan harus mengambil tindakan tegas kepada pelaku. Di samping
itu Dinas Pendidikan juga meski melakukan evaluasi terhadap guru-guru," kata
Sevindrajuta yang ikut mengantarkan anak-anak korban pencabulan ke RSUD
Adnan WD Payakumbuh, untuk diambil visumnya.

*"Saya Melakukannya Dalam Kelas"*

Awan hitam kini melanda dunia pendidikan Payakumbuh. Seorang guru SD 04
Sicincin Hilir, Kecamatan Payakumbuh Timur, bernisial "JSF" alias Jun (57),
terpaksa ditahan polisi karena diduga telah mencabuli 40 murid-muridnya. Apa
yang membuat sang guru tega melakukan perbuatan tidak senonoh itu?  "Itulah
pak, saya juga tidak tahu. Yang pasti, sebagai lelaki normal, saya masih
punya hasrat. Ketika meihat murid perempuan dalam kelas, rasanya saya ingin
saja untuk memeluk mereka. Apalagi, telah lama saya tidak berhubungan badan
dengan istri,"aku "JSF" kepada sejumlah wartawan di Mapolresta Payakumbuh,
Minggu (11/5). Waktu itu, "JSF" yang mengenakkan kemeja lengan panjang
berwarna hitam putih, baru saja dikeluarkan dari ruang tahanan, untuk
kembali diperiksa polisi wanita dari Unit Pelayanan Perempuan dan Anak
(PPA).

Wajahnya terlihat agak pucat. Tanda-tanda penyesalan juga membuncah dada
pria kelahiran Bukittinggi, 31 Desember 1952 ini. Meskipun demikian, dia
tetap lancar untuk menceritakan semua perbuatan tidak senonoh yang dilakukan
kepada sekitar 40 murid. "Perbuatan itu saya lakukan dalam kelas. Waktunya
pas saat jam pelajaran berlangsung atau ketika jam pelajaran hendak
berakhir," tutur "JSF" yang menamatkan Pendidikan Guru Agama Pertama (PGAP)
tahun 1968 dan Pendidikan Guru Agama Atas (PGAA) tahun 1970 tersebut. Lalu
jika memang perbuatan tidak senonohnya dilakukan dalam kelas, apakah
murid-murid lain tidak mengetahui? "JSF" menyebutkan, tidak ada seorangpun
murid atau guru yang mengetahui tindakannya. Sebab, kepada murid-murid yang
menjadi korban, dia selalu meminta untuk tidak bilang pada siapa-siapa.

Kecuali itu, murid-murid yang menjadi korban pencabulan "JSF" biasanya
selalu dipanggil untuk berdiri di depan kelas atau persis di samping meja
guru. "Dari sanalah, saya menyuruh mereka untuk membaca buku pelajaran
agama. Kemudian, secara diam-diam saya masukkan telunjuk kiri ke dalam
rok,"aku "JSF" yang pernah kuliah di perguruan agama itu. Menyinggung soal
pencabulan yang dilakukannya terhadap siswi kelas satu SD berinisial "FAP"
(7), menurut "JSF" dia lakukan pada Kamis (8/5), ketika sedang mengajar
dalam kelas. "Itu kali terakhir saya melakukannya, setelah itu saya sudah
ditangkap," sebutnya. Kini, "JSF" hanya bisa pasrah.  "Tidak ada yang bisa
saya lakukan, kecuali menyesal," ujarnya. Sebelum mengakhiri wawancara,
"JSF" sempat meminta maaf  kepada famili dan seluruh guru di Payakumbuh. (*)



2008/5/13 hambociek <[EMAIL PROTECTED]>:

>
> AMPEK PULUAH URANG ANAK SASIAN? SELURUH KELAS? Jantan, batino,
> diracaknyo? Balulua se barito koyok bantuak ko?
>
> Salah caliak, atau tagesoh se saketek SAURANG anak gadih di
> kampuang,  lah sampik kupiah tu dek pareman; iko, AMPEK PULUAH
> sakali racak? DI DALAM KELAS? SAMBIA MAAJA MANGAJI?
>
> Ndak ado koh lai karajo atau banak tukang TV Padang ko untuak
> manyariang ota busuak sabalun dipaserakan sabagai barito sensasi ko?
> Sia nan bejat ko? Mantang-mantang TV tu bacorong, indak basariang
> carito sabalun lapeh udaro kuliliang dunia. Nan iyo-iyo se lah kaji
> baanyo? Nan ka tamakan di aka se lah baritokan baa nyo ...
>
> Baitu juo dek awak nan mandanga koyok tu, manggeleng-geleng lah
> dahulu sabalun maangguak-angguak baa nyo ...
>
> --Nyit Sungut
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke