MENCAPAI PUNCAK GUNUNG

 

Lahir dan dibesarkan di LeMerSing

Bagiku adalah anugrah yang tiada tara

 

Ketika SD

Ketika ada  teman yang tinggal di atas dapat musibah

Guru-guru sering membawa kami ke atas

Ke Nagari Salim Parik Kaki Singgalang

 

Perjalanan yang menyenangkan

Di kiri kanan jalan penuh dengan pohon tebu

Kadang tebu dipatahkan saja

Dibanting ke batu besar

Dan di kulek sepanjang jalan

Di atas sana

Kami juga diajak menyaksikan

Kerbau mengilang tebu

 

Setelah agak besar

Kadang kami ke atas

Tidak lagi bersama guru

Tempat yang kami tuju

Bukan hanya Salimparik

Kadang ke lapangan dekat barisan pohon Pinus

Dari rumahku kelihatan matahari terbenam di balik lokasi ini

Pemandangan dari sana sangat indah

Lokasi ini juga sering dijadikan tempat berkemah pramuka

 

Ketika SMP

Di acara pramuka

Kami menjelajah sampai di air terjun Badorai  Merapi

Air terjun yang indah dan dingin sekali

Disekitarnya banyak tumbuh robai

Tapi buahnya tak sebagus robai dibelakang rumah si ita

 

Suatu hari

Guru pramuka di sekolahku

Mengajak menjelajah ke puncak Lawang

Berjalanlah kamimelintasi: Padang Luar, Pakan Sinayan, Koto tuo,

Kato Gadang, Sianok, Matur, Lawang dan Puncak Lawang

Mulanya perjalanan terasa indah, sambil bernyanyi

Lama-lama ada yang menangis kecapek-an

Sampai di puncak Lawang

Danau Maninjau yang jadi impian

Tak kunjung kelihatan

Pemandangan tertutup awan

Pulangnya naik mobil angkutan

 

Ketika SMA

Beberapakali teman dikampung

Mengajak mendaki puncak Merapi

Izin tak kunjung ku peroleh dari orang tua

Ketika teman mengajak mendaki puncak Singgalang

Aku tak tercegah

Akhirnya kujajakkan kaki di tepian telaga dewi puncak Singgalang

Telaga yang airnya dingin sekali

Dikelilingi pohon yang aneh

Pohon daerah dingin

 

Ketika liburan kuliah

Ajakan teman sekampung untuk mendaki Merapi

Tidak lagi dicegah orang tua

Dalam perjalanan kurasakan

Aku tak sekuat ketika mendaki Singgalang

Waktu istirahat di pasanggrahan

Aku sudah ragu

Apa aku akan sanggup ?

Badanku sudah terasa pegal dan lelah

Belakangan olahraga yang kugeluti hanyalah permainan catur

Akibatnya badanku melar dan tidak padat lagi

Dengan tersengal sengal kupaksakan juga untuk terus mendaki

Akhirnya puncak Merapipun kutaklukkan

Puncak yang penuh bebatuan

Ada kawah yang besar dipuncak

Dingin sekali dipuncak, iiihhhh

Hingga kami berdiri rapat-rapat

Kadang tanganku numpang dikantong mantel teman

 

Berbeda dengan puncak Singgalang

Pemandangan dari Puncak Merapi sangat indah

Ketika masih gelap

Kita bisa saksikan kelap kelip lampu di kota Bukittinggi

Ketika sudah terang

Wow, luar biasa indahnya

 

Tiba saatnya kami turun kembali

Betapa takutnya aku saat itu

Waktu mendaki masih gelap

Matapun cendrung melihat ke atas

Ketika turun

Jalan yang akan dilalui penuh batu

Terpeleset, jurang menunggu

Terbebas dari bebatuan

Rasa takut tak kunjung hilang

Berlari-lari kecil seperti menuruni Singgalang

Tak berani kulakukan

Jurang di kiri atau di kanan jalan setapak

 

Dihari kebangkitan nasional 20 Mei 2008

Aku merenung

Menaklukkan puncak gunung

Bukan impian bagiku

 

Meniti karir hingga ke puncak

Puncak yang mana ?

Untuk apa ?

???

 

 

Bengkulu, 20 Mei 2008

 

 

Hanifah Damanhuri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

MENCAPAI PUNCAK GUNUNG

 

Lahir dan dibesarkan di LeMerSing

Bagiku adalah anugrah yang tiada tara

 

Ketika SD

Ketika ada  teman yang tinggal di atas dapat musibah

Guru-guru sering membawa kami ke atas

Ke Nagari Salim Parik Kaki Singgalang

 

Perjalanan yang menyenangkan

Di kiri kanan jalan penuh dengan pohon tebu

Kadang tebu dipatahkan saja

Dibanting ke batu besar

Dan di kulek sepanjang jalan

Di atas sana

Kami juga diajak menyaksikan

Kerbau mengilang tebu

 

Setelah agak besar

Kadang kami ke atas

Tidak lagi bersama guru

Tempat yang kami tuju

Bukan hanya Salimparik

Kadang ke lapangan dekat barisan pohon Pinus

Dari rumahku kelihatan matahari terbenam di balik lokasi ini

Pemandangan dari sana sangat indah

Lokasi ini juga sering dijadikan tempat berkemah pramuka

 

Ketika SMP

Di acara pramuka

Kami menjelajah sampai di air terjun Badorai  Merapi

Air terjun yang indah dan dingin sekali

Disekitarnya banyak tumbuh robai

Tapi buahnya tak sebagus robai dibelakang rumah si ita

 

Suatu hari

Guru pramuka di sekolahku

Mengajak menjelajah ke puncak Lawang

Berjalanlah kamimelintasi: Padang Luar, Pakan Sinayan, Koto tuo,

Kato Gadang, Sianok, Matur, Lawang dan Puncak Lawang

Mulanya perjalanan terasa indah, sambil bernyanyi

Lama-lama ada yang menangis kecapek-an

Sampai di puncak Lawang

Danau Maninjau yang jadi impian

Tak kunjung kelihatan

Pemandangan tertutup awan

Pulangnya naik mobil angkutan

 

Ketika SMA

Beberapakali teman dikampung

Mengajak mendaki puncak Merapi

Izin tak kunjung ku peroleh dari orang tua

Ketika teman mengajak mendaki puncak Singgalang

Aku tak tercegah

Akhirnya kujajakkan kaki di tepian telaga dewi puncak Singgalang

Telaga yang airnya dingin sekali

Dikelilingi pohon yang aneh

Pohon daerah dingin

 

Ketika liburan kuliah

Ajakan teman sekampung untuk mendaki Merapi

Tidak lagi dicegah orang tua

Dalam perjalanan kurasakan

Aku tak sekuat ketika mendaki Singgalang

Waktu istirahat di pasanggrahan

Aku sudah ragu

Apa aku akan sanggup ?

Badanku sudah terasa pegal dan lelah

Belakangan olahraga yang kugeluti hanyalah permainan catur

Akibatnya badanku melar dan tidak padat lagi

Dengan tersengal sengal kupaksakan juga untuk terus mendaki

Akhirnya puncak Merapipun kutaklukkan

Puncak yang penuh bebatuan

Ada kawah yang besar dipuncak

Dingin sekali dipuncak, iiihhhh

Hingga kami berdiri rapat-rapat

Kadang tanganku numpang dikantong mantel teman

 

Berbeda dengan puncak Singgalang

Pemandangan dari Puncak Merapi sangat indah

Ketika masih gelap

Kita bisa saksikan kelap kelip lampu di kota Bukittinggi

Ketika sudah terang

Wow, luar biasa indahnya

 

Tiba saatnya kami turun kembali

Betapa takutnya aku saat itu

Waktu mendaki masih gelap

Matapun cendrung melihat ke atas

Ketika turun

Jalan yang akan dilalui penuh batu

Terpeleset, jurang menunggu

Terbebas dari bebatuan

Rasa takut tak kunjung hilang

Berlari-lari kecil seperti menuruni Singgalang

Tak berani kulakukan

Jurang di kiri atau di kanan jalan setapak

 

Dihari kebangkitan nasional 20 Mei 2008

Aku merenung

Menaklukkan puncak gunung

Bukan impian bagiku

 

Meniti karir hingga ke puncak

Puncak yang mana ?

Untuk apa ?

???

Ah aku harus bangkit

Paling tidak aku mesti punya impian 

 

Bengkulu, 20 Mei 2008

 

 

Hanifah Damanhuri

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Hindari penggunaan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]

Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke