Sanak E de Guchi
   
  He...he menarik juo ko mah kajiannyo
  memang secaro anak anak (baco : Psikologis)..bantuak itu yo Sanak
  pengaruhnyo lah gadang beko..maraso kekurangan
   
  Tapi nan tulisan mbo tu..di bagian tangah ka bawah
  Sacaro apak-apak (baca : Politik)
  kok dapek banyak nan malatuih warna Balon ko
  Nan apak2 ko tu basorak nan balonnyo indak malatuih
  tagak tali di udara...
   
  Tapi bingung juga kita sanak deguchi
  apak2 ko dulu..wakatu ketek kan banyanyi lagu balonku juga
  lah apak2nyo...nampaknyo..ndak pangaruah bana
  malah minta tambahnyo jaan ciek warna ko malatuih
  indak risau malah hatinyo..sanang-sanang sajo
  tantu asa jaan balon nan inyo pacik malatuih..DOORRRR!!
   
  he..he..tulisan itu ibaratnya Asal Usil saja
  dek gara2 Gus Pur...melontarkan Joke itu (lah lamo)
   
  Salam-Andi J (43+. Pku)
   
  

erwin deguchi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
  
Assalamualaikum,
Sato sakaki kanda.
Ambo pernah mendapatkan kritikan intuk todak ikut mempopulerkan lagu
nalonku ada lima ko. Apo pasal? karano menurut kawan ko indak baik
untuk psikologis anak. Mereka akan terbiasa selalu merasa kekurangan
dan penuh dengan penyesalan di maso alah gadang jika ada benturan atau
kehilangan. Dari 5 yang di milikinya cuma satu saja yang meletus dan
masih ada 4 yang tersisa, hatinya sudah sangat kacau.
Mingkin ada komentar dari mamak2, dan orang nan di palanta?
Salam


Erwin Deguchi
39 jkt


On 19 Mei, 20:48, jupardi andi wrote:
> Sanak Sapalanta
>
>   Sekedar selingan tulisan ini saya Edit Ulang lagi
>   Semoga Berkenan, pegang Balon masing2 jangan meletus DOORRR!!
>   Salam-Andi J (43 +, Pku)
>   ----------------------------------------
>
>   BALONKU WARNA WARNI
>
>   Oleh : Andi Jupardi
>
>   Balon ku, begitu sebuah judul lagu anak-anak dari jaman dulu sampai  saat 
> ini, bahkan sebuah lagu abadi sepanjang masa bagi anak-anak.Indonesia 
> dimanapun berada. Boleh dikatakan juga lagu wajib diberbagai kesempatan acara 
> kumpul bocah. Coba simak diacara ulang tahun anak-anak, ketika mereka 
> berkumpul dengan segala keluguannya, entah berapa kali ulangan lagu ini 
> dinyanYikan sang bocah.
>
>   Disaat acara dimulai sampai kumpul bocah ini bubar, semua bocah begitu 
> bersemangat menyanyikan lagu ini, Bahkan seorang bocah yang tidak berselera 
> untuk bernyanyi pada acara tersebut, kata lainnya memang si anak ini nggak 
> ada bagus-bagusnya untuk bernyanyi. Jauh lebih menarik bagi dia saat acara 
> kumpul bocah ini berlangsung mengganggu teman-temannya dengan segala 
> keusilannya atau  diam seribu bahasa di pangkuan ibunya ketika bocah yang 
> lain bertepuk tangan,.bersorak., .berteriak girang dan meloncat kesana  
> kemari..
>
>   Giliran si bocah usil dan pendiam ini dipaksa menyanyi pada acara ulang 
> tahun tersebut mungkin dengan iming-iming aneka hadiah entah itu kue, 
> biskuit, bon-bon aneka warna dan rasa serta coklat yang yang dibungkus dalam 
> plastik berpita. Bingkisan ini akan dibagikan setelah acara selesai dari 
> bocah yang punya hajat. Apaboleh buat tidak ada pilihan gertakan bakalan 
> tidak dapat bingkisin dari pembawa acara membuat si usil dan pendiam terpaksa 
> dengan langkah berat menuju panggung.
>
>   Sebuah siksaan yang dirasa  oleh bocah ini ketika dipaksa menyanyi. Jika 
> membayangkan bingkisan yang menggiurkan, langkah berat  kedepan untuk 
> bernyanyi sirna.. "ya aku harus bernyanyi" si Bocah membathin. "Mau nyanyi 
> apa sayang??"  begitu bujukan sipembawa acara. Si bocah menjawab dengan wajah 
> polos dan tersipu malu  " Nanyi Balonku". Weleh...padahal 4 atau 5 kali telah 
> dinyanyikan
>
>   Bagi bocah yang "tidak punya selera bernyanyi" mungkin lebih tepat 
> dikatakan berteriak di panggung dari pada bersenandung dengan lagu balonku 
> yang hanya lagu tersebut paling hapal dikepalanya. Saat di beri aba-aba oleh 
> pembawa acara "Ayo sayang bernyanyi..satu..dua..tiga"  suara si bocah 
> berteriak seperti orang yang sedang berdemo dalam menyanyikan lagu balonku 
> ini. Dia tidak peduli dengan musik pengiring yang selalu sibuk mencari nada 
> dasar si bocah dalam menyanyi.
>
>   Meletus balon hijau....semua bocah..berteriak..Doooorrrrr!!! si Bocah  
> mengakhiri lagunya sekenanya.  Tanpa dikomando si bocah berlari dari 
> panggung, "siksaan" bernyanyi telah berlalu dan bingkisan pasti kudapat 
> begitu kata hatinya Si Bocah masih lugu, tentunya tanpa bernyanyipun didepan 
> panggung bingkisan tersebut tetap dibawanya pulang
>
>   Nah ketika nyanyi balonku di alunkan dalam sebuah acara Televisi Lokal kita 
> Yang bertajuk "Open House di Republik Mimpi"  Salah seorang pelaku dalam 
> acara tersebut yaitu  Gus Pur yang berlagak dan bertingkah  seperti Gus Dur  
> hatinya terbakar dan panas, sebuah protes dilayangkan Gus Pur , ketika lagu 
> balonku dikumandangkan dengan gegap gempita pada acara tersebut
>
>   Disaat para penyanyi dengan lantangnya berteRiak pada bagian lirik lagu 
> tersebut yaitu "Meletus balon hijau, Doorrr!!!, hatiku sangat kacau" Gus Pur 
> protes dan berkata
>
>   "Ya..skali-skali  mbok balon kuning meletus...ini balon hijau terus"
>
>   Hmmm..sebuah humor politik yang menyenangkan dan berselera dilontarkan oleh 
>  Gus Pur. Saat ini balon kuning begitu gagah mengudara paling tinggi diantara 
> aneka warna balon lain,  sebut saja balon merah, biru, hijau, putih dan 
> hitam. Balon-balon tersebut saling  berharap kalau perlu bukan satu warna 
> yang meletus  2 atau 3 warna...atau lebih yang meletus.
>
>   Tahun 2009 balon aneka warna tersebut akan mengudara, bukan lima seperti 
> lirik lagu anak-anak sepanjang masa tersebut, bisa jadi puluhan dengan warna 
> semarak. Kuning, merah, hijau, biru, putih, hitam. ungu, coklat, biru pupus, 
> biru tua,, merah darah membara, merah pucat pasi, bahkan warna yang belum 
> "teridentifikasi" siap tampil menghiasi langit Nusantara
>
>   Balon kuning berharap..balon hijau dan biru meletus, si hijau  menginkan 
> balon merah meletus lalu si merah..menggebu-gebu kalau  perlu semua balon 
> meletus atau paling tidak cukup si kuning mendampinginya   mengudara di 
> ketinggian. Sementara si hitam putih perjaya diri kamilah yang terbaik 
> silahkan warna lain mengudara tanpa meletus sedangkan warna lain dan warna 
> yang belum "teridentifikasi" cukup puas berada dipinggiran bisa jadi sudah 
> meletus lebih dahulu sebelum mengudara
>
>    Lagu balonku dengan aneka warna  di Tahun 2009, sungguh tidak menarik lagi 
> dinyanyikan. Menghabiskan energi, waktu, biaya, tenaga dan segalanya. 
> Penonton..hanya terhibur dan silau sesaat dengan  warna-warni  penuh harapan 
> ketika balon tersebut mengudara
>
>   Alangkah bagus dan menariknya jika balon tersebut  cukup lima warna seperti 
> lagu sang bocah bahkan dengan suara parau dan sumbang sekalipun dinyanyikan  
> masih enak di dengarkan. Sungguh tidak menarik lagi dengan puluhan warna mari 
> kita nyanyikan
>
>   "Balonku ada empat puluh..mmm...kurang enak dan tidak harmoni" bandingkan 
> dengan "Balonku ada lima...pas". Seandainya ingin ditambah jumlahnya dan 
> masih enak didengar kuping mungkin lirik tersebut diubah menjadi Balonku ada 
> enam atau  tujuh, ketik bergerak jumlahnya jadi delapan, sembilan, sepuluh, 
> dua puluh , tiga puluh bahkan sampai empat puluh maka lagu tersebut semakin 
> kacau di udarakan.
>
>   Belum lagi menyebutkan warnanya habis waktu..dan  energi mari kita coba 
> lagi "rupa rupa warnanya..merah kuning..hijau. hitam, putih, coklat, biru, 
> ungu, merah darah, merah pucat pasi dan seterus, sangat sumbang untuk 
> dinyanyikan.
>
>   Apa boleh buat kita memang suka banyak warna di tahun 2009, walau terkadang 
> dengan nada sumbang penuh kekacauan masih saja kita nyanyikan, ketika balon 
> tersebut mengudara. Pegang warna balon anda masing-masing, jangan sampai 
> meletus....Doooooorrrrrrr!!!
>
>   Yang abadi memang lagu Balonku..si Bocah, cukup ada lima baik jumlah dan 
> warnanya, walau balon hijau yang meletus. Jika pun diganti..lirik lagu 
> tersebut warna kuning atau merah...yang meletus, apa peduli bagi si bocah. 
> Bagi mereka seperti acara ulang tahun tersebut, hati mereka bahagia..riang 
> gembira. Pulang kerumah bawa bingkisan yang siap nantinya dibagikan buat adik 
> dan kakaknya.
>
>   Balon kami cukup lima dan itu membuat hati kami senang dan bahagia, tidak 
> seperti balon orang tuaku aneka warna yang selalu ribut dan meletus, 
> kadang-kadang janji tinggal janji, setelah  "acara bubar"  semua bingkisan 
> dibawa lari tidak ada lagi yang kami dapatkan , bahkan sisa-sisa remah 
> sekalipun
>
>   Semoga harapan itu masih ada dipesta demokrasi tahun 2009 dengan aneka 
> balon warna warni,  usai pesta masih ada bingkisan  yang membuat kita bahagia 
> dan sejahtera.Bingkisan tersebut berisikan Pendidikan ,  Kesehatan gratis, 
> terbukanya lapangan kerja serta murahnya kebutuhan hidup sehari-hari. seperti 
> acara ulang tahun bocah dengan balonku ada lima beserta bingkisan aneka rupa 
> yang  membuat mereka bahagia
>
>   ***
>    Pekanbaru, 19 Mei 2008




       
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke