Sumbar Harus Punya Visi yang Jelas Kembangkan Pariwisata
22-05-2008 PADANG - Potensi pariwisata di Sumatera Barat sangatlah besar. Hanya saja, Pemerintah Provinsi (pemprov) Sumbar kurang memiliki visi yang jelas untuk mengembangkan pariwisata di Sumatera Barat. "Sebenarnya, potensi pariwisata Sumbar itu sangat bagus. Peluangnya juga banyak. Tapi pemerintahnya belum punya visi yang jelas. Cita-cita pemprov untuk menggalakkan pariwisata tidak mengakar ke dalam. Jadinya, potensi pariwisata itu jadi tersia-sia," ungkap Endang A. Sumiarsa, Gneral Manager Angkasa Pura Padang, kepada padangmedia.com, Kamis (22/5). Dalam gerakannya, sebagai manajer dari perusahaan yang menjadi mitra bagi kepariwisataan, Endang mengaku sudah melakukan hal-hal yang dapat menunjang majunya dunia pariwisata di Sumbar. Minimal, ia selalu berupaya menciptakan kondisi yang aman dan nyaman bagi pengunjung di Bandara Internasional Minangkabau. Bagaimanapun, kenyamanan pengunjung adalah penting. Jika tak nyaman, pengunjung akan enggan datang lagi ke Sumbar. "Saya kadang kecewa dengan teman-teman media. Ada teman media yang menginformasikan bahwa kondisi BIM itu carut marut. Tapi kondisi carut marut yang mana? Kalau kondisi bandara masih belum maksimal, mungkin kita bisa terima, karena kita masih terus berbenah. Saya yakin, kondisi bandara sekarang, jauh lebih baik dari sebelum saya ke sini," jelas Endang. Ditambahkan Endang, sesuai dengan komitmennya, ia akan terus berusaha menciptakan rasa nyaman dan aman di bandara. Ia menghimbau seluruh masyarakat untuk membangun bersama-sama pariwisata Sumbar bersamaan dengan membangun mentalitas masyarakatnya. "Sumbar harus punya visi yang bisa diadopsi oleh pejabat sampai tingkat bawah, sama dengan Bali dan Jepang. Mereka bisa menjadikan pariwisata sebagai ikon daerahnya, tanpa mengubah perilaku masyarakatnya. Mari kita bangun bersama-sama. Kita punya objek wisata relijius. Kenapa kita tidak mengembangkan dari sisi ini," ulasnya. Selain itu, kata Endang, Sumbar punya potensi selain objeknya, adalah keunikan kerajinan (handicraft), cita rasa makanan yang khas, adat budaya yang spesifik dan filosofi Minang Adat basandi Syara, Syara Basandi Kitabullah. Semua itu bisa dan laku untuk dijual. "Kenapa kita tidak kembangkan potensi yang ada, yang tidak dimiliki daerah lain," katanya. (nit) (c) 2007 PADANGMEDIA.COM - TERBETIK TERBERITA --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---