Usul nan cemerlang tu danof. Sanano di bengkulupun alah lamo kain batik basurek 
jadi baju resmi sakali dalam saminggu di kantua2. Anak sikola mulai TK sampai 
SMA pun alah sajak saisuak pakai batik basurek. Jd anak nan kini alah baumua 21 
tahun sajak TK umua 4 tahun alah bacju batiak. Bia juolah talambek SUMBAR 
ikuik, drpd indak samosakali. Namono tuah ka nan manang. Salam. Hanifah

Yulnofrins Napilus wrote: 
> Bot dan Adi Dunsanak, 
>    
>  Kalau sudah ada dukungan Pemda utk ini, kan bisa diproduksi utk versi yang 
> massal sehingga murah dan gak terkesan mewah sarupo urang ka pai baralek. 
> Kalau ka kantua pakai Batik lengan panjang, rasonyo resmi bana. Sehingga yang 
> lengan pendek jadi pilihan yang lebih santai. 
>    
>  Yg ptg sekarang Pemda kita paham dan mangarati gak ARTI dibalik sosialisasi 
> berbaju tsb thd peningkatan ekonomi daerah? Ada keinginan gak kearah situ? 
> Kelihatannya urusan berbaju ini kayak main-main. Tapi berapa ratus milyar 
> skrg dihasilkan dengan mendunianya Batik...? 
>    
>  Mari kita banggakan dan dorong industri Tenunan Minang dg kita mulai membeli 
> dan memakainya lebih sering... Himbauan ambo, pada acara  SSM2008 agar semua 
> peserta WAJIB minimal 1 hari memakai Tenun Tanah Liat... misalnya.   
> Bagaimana dengan GEBU MINANG? Kalau setuju, nanti ambo akan minta bantuan Uni 
> Atitje St. Azwar (doktor tekstil) yang biasanya didukung Ibu JK utk membantu 
> mendorong tekstil kita ini... Rasanya tidak perlu pula menunggu SK Gubernur 
> utk memulai memakai karya tenun daerah kita sendiri... 
>    
>  Mohon bantuan Pak Adyan dari Pandai Sikek dan Aulia dari Silungkang utk 
> memberikan ide-ide ke daerahnya masing-masing agar tenunan kita bisa dipakai 
> tidak hanya utk baralek. Ambo pasan ciek dari Pandai Sikek dan ciek dari 
> Silungkang yang lengan pendek ukuran L...! 
>    
>  Mohon maaf sebelumnya. Semoga berkenan. Thanks. 
>    
>  Salam, 
>  Nofrins/47 
>  www.west-sumatra.com 
>  " 4 R 5 L B " 
>  NB: 
>  Maaf indak ambo kuduang, krn mau ambo cross posting (maaf utk Admin) 
>  Semoga ini bisa jd salah satu langkah nyata kita ikut membangun Sumbar. 
>  Indak paralu bana mambuek organisasi formal-formal utk iko... 
>    
>    
>  ----- Original Message ---- From: Bot S Piliang <[EMAIL PROTECTED]> To: 
> RantauNet@googlegroups.com Sent: Saturday, May 24, 2008 11:56:34 AM Subject: 
> [EMAIL PROTECTED] Re: Batik Gates - Tenun Minang Gates 
>  Da Nof 
>  DI Bali juga begitu. KAlangan PEMDA dan BUMN di Bali mewajibkan karawan pada 
> hari jum'at menggunakan kain tenun BAli (orang Bali menyebutknya Ndek ) 
>  Padahal menurut saya, motif dan bahan kain tenun Bali itu jauh dibawah 
> tenunan Silungkang. 
>  Beberaa hari yang lalu saya memesan kain tenun Silungkang untuk dibuat baju 
> seragam Jum'at.Setelh kiriman sampai di Denpasar, saya buka..alamak..motifnya 
> terlalu mewh kalau dipakai Jum'atan di kantor...bisa-bisa sya dipikir 
> "MArapulai Masuk kantor", hehehe. 
>  Ambo medukung BAtik tanah liek dan Tenun Silungkang jadi baju kebangsaan 
> orang Minang, Tidak cuma di Sumber tapi juga di Seantero dunia. 
>    
>  Salam 
>  Bot SP 
>  Denpasar Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote: 
>  Untuk Bahasa resmi Nasional, orang Minang berhasil meng-gol-kan Bahasa 
> Melayu akhirnya jadi Bahasa Indonesia. Bukan bahasa Jawa walaupun populasinya 
> jauh lebih besar. Tapi untuk pakaian, ada kemungkinan Batik yang akan jadi 
> Baju Resmi Nasional... 
>    
>  Kembali ke Sumbar, kenapa kita tidak memulai Kampanye menggunakan Pakaian 
> Tenunan Pandai Sikek atau Tenunan Silungkang atau Batik Lumpur. Kenapa kita 
> tidak mulai populerkan itu...? 
>    
>  Kenapa kita misalnya tidak membuat Festival Tenunan Minangkabau..? Festival 
> Internasional Batik di Solo dan sebelumnya juga di Pekalongan, sangat 
> menyedot perhatian DUNIA. Dg Festival ini, berapa banyak tuh akhirnya 
> industri Batik yang akan terdorong. Ada peningkatan skala ekonomi mestinya. 
> Ambo pun akhirnya jadi korban pulo. Kalau indak pakai Batik lengan pendek 
> setiap hari Jumat, ado yang kurang rasonyo... Itulah hebatnya PROMOSI 
> BATIK... 
>    
>  Ambo pun juo ingin pakai baju tenunan Pandai Sikek atau Silungkang iko. Tapi 
> krn belum dijual massal seperti Batik, tentunya harganya masih agak tinggi. 
> Ada salah seorang Doktor Tekstil lulusan Perancis, orang Minang skrg lagi 
> mencoba memasyarakatkan tenunan Minang ini utk dijadikan pakaian sehari-hari 
> agar identitas kita juga muncul melalui pakaian. Walaupun sudah ada kerjasama 
> dg Ibu JK di Pandai Sikek, sayang belum terdengar lagi gebrakan tahap 
> berikutnya. Apakah kurang dukungan dan pemahaman juga di level Sumbar 
> sehingga tersendat, wuallahualam... 
>    
>  Coba kalau di Sumbar para Pejabat diwajibkan pakai Tenunan kita, wah bukan 
> main nanti itu dampaknya. Yang acok tampak hanya Walikota Sawahlunto doang 
> yang selalu rajin menggunakan Tenunan Silungkang...? 
>    
>  Semoga bukan cuman Jilbab doang lah yang "dihimbau" agar dipakai utk 
> identitas... 
>  Salam, 
>  Nofrins 
>    
>  ----- Original Message ---- From: Arnoldison <[EMAIL PROTECTED]> To: 
> RantauNet@googlegroups.com Sent: Friday, May 23, 2008 2:20:18 PM Subject: 
> [EMAIL PROTECTED] Batik Gates 14/05/2008 22:23 WIB BATIK GATES M. Ichsan 
> Loulembah LELAKI itu tidak selesai kuliah. Waktu muda tubuhnya kerempeng, dan 
> ringkih. Kini pengaruhnya amat besar bagi dunia. Namanya sering menempati 
> urutan teratas orang terkaya di dunia. Paling sial dia berada di urutan 
> ketiga. Bill Gates, Chairman Microsoft Corp, datang memberikan ceramah yang 
> diminati banyak segmen di masyarakat. Bukan untuk menjelaskan mengapa 
> perusahaannya terus berupaya 'menelan' icon dunia internet seperti Hotmail 
> dan Yahoo! yang masih jadi pembicaraan. Jumat itu (09/05/08), Gates datang 
> untuk sebuah pemaparan tentang masa depan internet dan
>  manfaatnya bagi sebuah komunitas, pengelolaan negara, bangsa, bahkan dunia. 
> Namun, bukan itu yang menjadi fokus artikel pendek ini. Pakaian yang membalut 
> tubuh pria berkacamata itu yang justru menarik perhatian saya. Bill Gates 
> memakai batik! Wajah seriusnya nampak padu dengan pilihan batik bercorak 
> padat. Pemakaian batik itu ternyata inisiatif para pengurus Kamar Dagang dan 
> Industri (KADIN). Sebuah tindakan yang penting, strategis, dan sadar 
> pemasaran. Peristiwa Gates berbatik dapat dilihat dari beberapa sudut. 
> Pertama; walaupun pernah juga digunakan para pemimpin APEC beberapa tahun 
> lalu, Gates tetaplah icon penting. Bahkan jauh melampaui pengaruh para 
> pemimpin formal tersebut. Dia diperhatikan, bahkan menjadi teladan segala 
> usia. Sehingga foto salah satu figur penting di sektor teknologi informasi 
> ini segera terpampang di dunia maya. Dan akan mengalami reproduksi
>  berlipat-lipat. Kedua; karena backbone generasi internet adalah anak muda, 
> tentu sebuah kampanye yang menarik. Para praktisi pemasaran tentu amat mafhum 
> bahwa anak muda adalah segmen pasar yang sangat atraktif, dan dinamis. Bukan 
> itu saja, selain terus bertumbuh, anak muda sering menjadi penentu 
> kecenderungan. Bahkan bagi pasar dewasa sekalipun. Gates, menambah deretan 
> pesohor dunia, setelah Nelson Mandela dan batiknya. Walau berkarakter beda, 
> keduanya pesohor dengan pengagum melintasi batas apapun. Ketiga; seharusnya 
> "momentum Gates" pakai batik tidak lewat begitu saja seperti pemimpin APEC 
> dan Mandela pakai batik, tempo hari. Justru harus dijadikan sebuah momentum 
> untuk gerakan yang lebih besar. Sebuah gerakan pemasaran atau promosi 
> perdagangan internasional. Pemerintah - dalam hal ini kementerian perdagangan 
> - merumuskan sebuah proyek pemasaran dengan cara yang tidak biasa.
>  Karena selama ini cara berpromosi kita terlampau biasa; pameran, eksibisi, 
> pertunjukan, dengan tulang punggung pelaksana para staf KBRI plus birokrat 
> Departemen Perdagangan. Keempat; walaupun memiliki banyak kekayaan budaya 
> yang dapat dijadikan komoditas, batik paling layak dijadikan prioritas. 
> Karena sebagai busana, batik bisa menjadi produk massal. Juga mewakili 
> keragaman corak berdasarkan etnisitas bangsa kita. Bayangkan, pemakaian batik 
> sekarang jauh lebih meriah dan massal dibanding satu dekade yang lalu. Ada 
> lagi bedanya; dulu lebih sering dipakai pada acara formal, sebagian bahkan 
> 'setengah kewajiban'. Kini, batik secara sukarela menjadi bagian dari mode 
> segala lapisan ekonomi, sosial, dan usia. Bahkan kafe dan diskotik pun tak 
> kuasa menahan laju batik. Sudah waktunya batik dipakai oleh semua pejabat dan 
> birokrat pada garis depan pergaulan dunia. Mulai dari para diplomat
>  kita diberbagai belahan bumi. Sampai utusan resmi kenegaraan pada setiap 
> agenda bilateral, multilateral, perundingan politik, negosiasi dagang, dan 
> konferensi penyelamatan lingkungan. Bangsa-bangsa lain, jamak melakukannya. 
> Utusan resmi India, Pakistan, bahkan Filipina, apalagi negara-negara Afrika, 
> kerap menggunakan busana nasional di setiap forum internasional yang mereka 
> ikuti. Selagi menuntaskan kolom ini, mata saya tertumbuk pada dua gambar. 
> Yang satu memuat foto Bill Gates berbalut batik bercorak pisang Bali. Satunya 
> lagi memuat tampang Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik tersenyum 
> lebar dengan jas lengkap dalam iklan Visit Indonesia Year 2008. Penulis 
> adalah Anggota Dewan Perwakilan Daerah 
> 


      

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke