Mualaikumsalam, Pertama tama saya mohon maaf dulu. Setelah saya melihat listing saran Pak Eri yang setali tiga uang dengan isi kepala para pejabat negeri ini yang membuat (Indonesia atau Sumbar khususnya) jalan ditempat . bagus diatas kertas tapi lupa kehidupan bukan diatas kertas. Tidak ada satu negeripun didunia yang tipical dengan negeri yang secara politik disebut Indonesia. Jangan pernah mencoba mangambil contoh seperti menyamakan dengan Perancis, SWISS, Inggris, Belanda, Jerman, Rusia, Polandia. dll. Kembali ke Sumbar, ada banyak suku dan kelompok yang berbeda disetiap daerah yang mempunyai kepertingan dan tujuan berbeda. Bahkan kita secara terang terangan menarik garis batas antara Minang dan Sumbar yang membuat diri kita terkurung dalam tempurung. Kalau beradat dan beragama Islam you are Minang, kalau salah satu missing masuk dalam kotak sumbar. Padahal sejarah mengajarkan kita adanya Indonesia ini karena Hatta cs membuka jaket daerah masing masing dan sepakat memakai satu jaket (jaket merah putih) setelah merdeka, mereka kembali mengenakan jaket masing masing disinilah awal mula bencana. Kini dunia bisa dilipat dengan cepat Tutuplah buku buku acuan tempo doeloe. Dibawah ini komentar saya atas saran Pak Eri: //Libatkan SDM penduduk asli sebanyak mungkin, SDM Sumbar yang layak jual bukan hanya berada diluar Sumbar tapi lebih dari itu bertebaran di empat penjuru mata angin. Kalau kita bisa leluasa kerja diluar kenapa orang tidak boleh kerja ditempat kita. // Setiap sen keuntungan Usaha dari Sumbar jan sampai jadi rumah mewah di PONDOK INDAH atau Cibubur atau jangan jadi Deposit di Singapore atau Hongkong atau New York. Uang tidak mengenal batas daerah dan negara. Pergantian Penguasa Jangan sampai merubah arah kebijakan publik, Tak satupun kebijakan Publik yang layak diacungin jempol. Merangsang Pembangunan Daerah tanpa tergantung Investor Luar. Kita tentu tidak mau jadi Myamar di Sumatera Sumbar pun demikian juga, milik orang MINANG Satu lagi peryataan aneh yang pernah saya dengar, mau dikamanakan saudara saudara saya di mentawai, cina cina di bukit tinggi dan padang bagaiman mereka tidak menyimpan uangnya di Luar kalau dinegeri tempat mereka cari makan tak anggap pendatang sepanjang masa.
Akhirnya kalau berniat ingin melihat sumbar maju, langkah awal adalah mari kita melepas jaket kesukuan dan kedaerahan kita masing2 dengan satu tujuan membangun Sumatera barat yang kita cintai. Sekali lagi mohon maaf, sekolah saya dijalan, stasiun, terminal, penjara dan pasar pasti banyak kata kata yang tak berkenan dihati. Wassalam ZK - Luanda Eri Bagindo Rajo <[EMAIL PROTECTED]> wrote: Assalamu'alaikum WW Kok Iyo lai ka sabana SERIUS membangun sumbar, Ambo maajak Apak2, Mamak2, Uni2, Uda 2 dan Adiak2 membahas tulisan dibawah sebagai awal diskusi arah ekonomi Sumbar, termasuk diantaronyo nanti membahas; a. Bagaimana penggunaan APBD dan PAD dati I dan dati II untuk merangsang kegiatan Ekonomi Masyarakat (rakyat badarai) b. Bgmana Merangsang Pembangunan Daerah tanpa tergantung Investor Luar c. PAPAN ( Pengembangan Potensi Anak Nagari) (Konsep untuk SUMBAR) d. PAPER ( Pengembangan Potensi Ekonomi Rakyat) (konsep untuk Nasional) Wassalamu'alaikum WW Erinos Bgd Rajo (51), asli urang Lambah ngarai sianok ----- Pesan Diteruskan ---- Dari: Eri Bagindo Rajo <[EMAIL PROTECTED]> Kepada: RantauNet@googlegroups.com; Cc: erinos muslim tanjung <[EMAIL PROTECTED]> Terkirim: Jumat, 23 Mei, 2008 14:23:06 Topik: [EMAIL PROTECTED] ekonomi dan nasionalisme Asssalamu'alaikum WW Mamak, Uda, Uni. Adiak, Sidang Palanta RN Mohon ijin ma mamapa kan pandapek, kok singkek tolong diuleh, kok kurang tolong ditukuak, kok bana pangaja guru, nan salah iyo pulang pado dari ambo. Satantang arah ekonomi daerah kito Sumbar (Minang?) dan kaitannyo jo ekonomi nasional dan regional. Sabalun nyo perlu kito liek kondisi sebuah perusahaan swasta sebagai awal dasar kerangka berfikir (prof Sumitro alm. mangatokan bahwa diperlukan cara berfikir yang sistematis dalam kerangka berfikir yang konsisten dalam membahas perekonomian Indonesia, ;kuliah perdana Perekonomian Indonesia FEUI th 1980, ruang 03 FEUI, Salemba 4 Jkt). Susunan Sasaran Kerja /Objective dalam perusahaan swasta berdasarkan Hierarchy adalah sbb; 1. Share Holder Objective. Pemegang saham adalah penentu TUJUAN suatu perusahaan 2. Company Objective. Tujuan Perusahaan adalah penjabaran keinginan pemilik . 3. B o D objective. Tujuan Dewan Direksi adalah menjalankan Tujuan perusahaan 4. Budget Tahunan. Anggaran dan Target Usaha Tahunan adalah alat menjalankan Tujuan Direksi Urutan Tujuan diatas menunjukan yang paliang pentiang dan menentukan adolah kehendak pemilik (ado pemilik yang ingin perusahaannyo segera rugi, segera kelihatan untuang, segera dijual, atau di paliharo secara hati hati dalam jangka panjang) Siapo pemilik NKRI & siapo pemilik Sumbar ??? Ado 2 kelompok besar negara dilihat dr kependudukannyo,; 1. Negara Pribumi contohnyo ; hampir semua negara di eropa, sebagian negara di Asia 2. Negara Immigrant, contohnya; Amerika Utara ( Amerika serikat dan Kanada) Australia dan New Zealand Indonesia adalah negara pribumi, dimana penduduk asli adalah pemegang kedaulatan politik, ekonomi dan sosial. Sumbar pun demikian juga, milik orang MINANG. Sehingga dapat dikatakan Tujuan dari NKRI dan SUMBAR dalam jangka panjang adalah penjabaran kehendak dari pemiliknya (PENDUDUK ASLI). Artinya apapun Kebijakan Publik yang diambil oleh Penguasa Politik di SUMBAR dan NKRI adalah harus berdasarkan kepada KEPENTINGAN RAKYAT nya (KEPENTINGAN PENDUDUK ASLI) Sama dan sebangun dengan Kebijakan Publik yang diambil penguasa di Perancis, SWISS, Inggris, Belanda' Jerman, Rusia, Polandia. dll. Berbeda dengan kebijakan publik di AS, CANADA, AUSTRALIA yang mementingkan kepentingan WARGANYA yang sebagian besar adalah IMMIGRANT. (AS dan Australia mengabaikan kepentingan SUKU INDIAN & ABORIGIN ). KALAU HAL DIATAS SUDAH DAPAT DIPAHAMI, maka persoalan memajukan DAERAH SUMBAR, diletakkan pado kerangka berpikir jangko panjang*(baik politik, ekonomi, pendidikan, kesehatan dsbnyo). Kerangka Berfikir Jangko Panjang pertamo adolah Pertahan Kan Kepemilikan Tanah/Jangan Jual Tanah/ Jangan berpindah kepemilikan tanah. Kerangka Berfikir Jangko Panjang Kaduo adolah; Libatkan SDM penduduk asli sebanyak mungkin dalam setiap tingkatan Kegiatan, Usaho, Industri, Pertanian dsbnyo. Kerangka Berfikir Jangko Panjang Katigo; RENTE ekonomi yang dihasilkan dari SUMBAR jangan lari keluar SUMBAR. Setiap sen keuntungan Usaha dari Sumbar jan sampai jadi rumah mewah di PONDOK INDAH atau Cibubur atau jangan jadi Deposit di Singapore atau Hongkong atau New York. Kerangka Berfikir Jangko Panjang Kaampek; Pergantian Penguasa Jangan sampai merubah arah kebijakan publik. Artinyo Kebijakan Publik harus konsisten untuk kepentingan Penduduk Asli. Kenapa Demikian dan apa akibatnyo kalau berlaku hal yang sebaliknyo? Mari kito bahas basamo.... Sakian dulu dari Ambo, Kito sambuang kalau ado sambutan dari sidang Palanta RN Ambo minta maaf kalau ado nan kurang berkenan. Assalamu'alikum WW Erinos Bgd Rajo (51) --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---