Dangau di Tapi Rimbo :
  Ditulis oleh : Zul Amry Piliang
  Suatu kebiasaan saya setiap pulang kampung , selalu melakukan napak tilas 
ketempat -tempat yang dulu semasa  kecil menjadi tempat bermain atau  jelajah 
saya , sekalian  bernostalgia . Kali ini saya menjelajah rimbo Guguak Gombak  
dimana dulu menjadi daerah gubalo saya . Perjalanan dimulai dari Bulakan , 
Tapus dan menyusuri semak belukar disekitar Lakuak dan tembus kepuncak Guguak 
Gombak , dari sini saya bisa menikmati pemandangan indah kearah kota Solok dan 
terminal Bareh Solok . Perjalanan diteruskan ke Guguak Bulek melalui jalan 
setapak yang jarang dilewati orang kecuali oleh pencari kayu bakar dan urang 
panakiak gatah . Kiri kanan jalan banyak ditumbuhi tanaman semacam alang alang 
yang sangat tajam setajam silet . Kalau tidak awas bisa menyayat kulit tangan . 
Ada suatu tempat yang sangat favorit semasa  gubalo dulu , disini ada sebatang 
pohon tamansu besar tempat berteduh . Disini pulalah  tempat berkumpul anak 
gubalo mengawasi sapi - sapi yang sedang merumput di Sawah
 Teleng dan Lakuak . Banyak pula yang mengembalakan sapi sampai ke atas puncak 
Batu Laing ditapi jalan kuretapi jumbatan tangah rimbo . Namun sewaktu  saya 
datang baru-baru ini , kedua tempat  ini sudak menjadi semak belukar yang  
dulunya  merupakan padang rumput alang-alang yang sangat luas . Perjalanan 
selanjutnya ke kawasan Sawah Tabek   Ditempat ini  ada sumber mata air / lubuak 
yang airnya tak pernah kering sepanjang musim  . Disinilah saya bertemu seorang 
tua yang sudah renta  , sebut saja namanya Gaek Gulai  yang menggarap dan 
mengelola beberapa petak sawah , dan setumpak ladang , yang merupakan tanah 
ulayat kaumnya   . Dia tinggal sendirian disebuah dangau kecil yang berbentuk  
rumah panggung bertonggak betung , beratap alang-alang , berdinding tadir serta 
berlantai pelupuh . Disini terdapat lima petak sawah kecil dan beberapa are 
ladang . Banyak tanaman keras yang dulu ditanamnya seperti jariang , patai , 
garandan , jambak , durian,  limau manis , duku yang  saat
 ini telah menghasilkan . Dengan mengusahakan sawah dan ladang tersebut,  Gaek 
Gulai    ini meretas serta menjalani kehidupannya . Sewaktu  saya gubalo dulu ( 
th 1962 - 1965 ) orang tua ini sudah tinggal disini dan setelah lebih empat 
dasawarsa berlalu , kehidupan dan   kebiasaannya tak berubah tetap seperti yang 
lalu   , cuma usianya telah semakin menua dan bertambah lanjut lebih kurang 75 
th . Sewaktu bertemu saya , urang tua ini masih bisa ingat dengan saya . "Oo... 
waang si Cui  yo , nan acok gubalo jawi dulu disiko ."  Saya salut atas 
ketegaran dan usaha perempuan tua ini untuk bertahan hidup ditempat sesunyi ini 
. Jauh dari mana-mana . Saya tidak dapat membayangkan kalau terjadi sesuatu 
umpamanya sakit siapalah orang yang akan tahu . Orang tua ini bukannya tak 
punya anak atau keluarga dekat , namun menurut penuturannya ia lebih senang 
bekerja dan berusaha sendiri untuk mencari makan dan menjalani sisa hidupnnya , 
tak mau menyusahkan anak atau menantunya yang tinggal
 dinagari Saok Laweh lebih kurang dua kilo meter dari tempat tinggalnya . Untuk 
menjaga dari ganguan binatang buas atau gangguan lainnya orang tua ini 
memelihara seekor anjing piaraan yang dipanggil si lupak . Sekali seminggu 
orang tua ini membawa hasil pertanian yang ia usahakan kepasar seperti Jagung 
muda , cubadak muda ,  pisang dan hasil pertanian lainnya   pokoknya yang bisa 
lakulah untuk  dijual ke pasar Solok . Setiap pekan  (biasanya hari Selasa ) 
dengan berjalan kaki tertatih-tatih menyusuri  rel kereta api yang sudah tidak 
berfungsi sejauh tiga kilometer . Dari pasar biasanya ia membeli kebutuhan 
hidup seperti garam , minyak goreng , ikan asin . Selama tinggal dipinggir 
hutan ini apakah tidak pernah diganggu orang - orang iseng atau binatang buas ? 
Belum pernah jawabnya , paling - paling merasa akan sedikit terganggu kalau ada 
orang pemburu yang lewat dimalam hari , maka si lupak akan menyalak terus 
berarti ada orang / pemburu lewat yang akan menjaring kijang .
 Seharusnya orang - orang semacam inilah yang  diusulkan guna mendapatkan BLT ( 
Bantuan Langsung Tunai ) yang digulirkan pemerintah  Apakah orang tua ini sudah 
mendapatkan BLT ? wallahuallam , lupa saya menanyakan .
  Jimbaran Bali th 2008 .
  
       
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke