Oiyyaiyai, kalau Cupak lah kanai, Talang lah ka taimbeh. Sumani mandado
Dulang lah kanai gampo, tantu ado efeknyo jo pasawahan.  Saniangbaka jo
sipingai urang bacakak pulo. Baa kaba dari Sirukam?  Kok taereng
Rangkiang Solok beko? Baa ka malagukan Bareh Solok lai?

Baa kaba dari Ampek Angkek? Baa kaba dari Taram? Baa pulo dari Barulak
joTanjuang Alam? Sawah Satumpak Rang Tigo Luhak?

Salam,

--MakNgah


--- In [EMAIL PROTECTED], reVn <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> kalo bulan patang ambo ka kampuang, di daerah cupak lah kanai pulo
padi jo
> hamo mancik.kalo di daerah padang, padi kanai hamo perumahan, banyak
sawah
> jadi rumah kini =))
>
> On Sat, May 24, 2008 at 10:12 AM, Hambo Ciek [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> > Sassudah Ribuan Batang Pisang mati tagak di Kampuang dek panyakik
tanaman,
> > kini tibolah panyakik tanaman makanan utamo, Panyakik Padi! Sadang
> > Dunia muloi mangaluah jo suliknyo bareh, kini panyakik padi lah
manjala ka
> > Kampuang Awak. Kok indak dapek pisang sakali sapakan abarangkali
indak ka
> > baa bana raso ati foh. Baa aka kok sarik Buah Jarami? Khawatir awak
kok
> > kakida suok beko!
> >
> > Dari Padang Ekspres dikutip barito umum untuak dipahamkan basamo.
> >
> > Salam,
> > --MakNgah
> > Penyakit Aneh Serang Tanaman Padi, Ratusan Hektare Sawah Terancam
Gagal
> > Panen Sabtu, 24 Mei 2008 [image: Active Image]*Limapuluh Kota,
Padek*--
> > Ratusan hektare sawah yang tersebar Kecamatan Harau, Guguak,
Payakumbuh, dan
> > Akabiluru di Kabupaten Limapuluh Kota, kini terancam gagal panen
karena
> > diserang penyakit aneh. Akibatnya, para petani mulai panik dan
berharap
> > Dinas Pertanian turun tangan. "Ikolah parasaian kami nak.
> >
> > Padi di sawah nan diharok ka manjadi, indak tahunyo manguniang pulo.
Antah
> > apo namo panyakiknyo ko," ucap Barina (52), petani di Sawah Bandang,
Nagari
> > Koto Tuo, Kecamatan Harau, kepada Padang Ekspres, Jumat (23/5).
Barina tidak
> > mengeluh sendiri. Ujang Amaik (32), petani di Tigo Koto, Nagari Batu
Balang,
> > Kecamatan Harau, juga pusing memikirkan padi di sawahnya yang
tiba-tiba saja
> > diserang penyakit aneh. "Seminggu setelah ditanam, padi saya
tumbuhnya
> > bagus. Namun tidak lama kemudian, perkembangannya seperti
tersendat-sendat.
> > Saya sudah kasih pupuk dan cukupkan kebutuhan air. Tapi entah
mengapa,
> > daunnya tiba-tiba menguning," kata Ujang yang setiap kali panen padi
selalu
> > mendapatkan uang sebesar Rp8 juta.
> >
> > [image: Active Image] Berdasarkan pantauan Padang Ekspres, padi
warga yang
> > diserang penyakit aneh tersebut rata-rata terlihat menguning dari
batang
> > sampai ke daun. Di samping itu, batangnya juga nampak tidak besar
melainkan
> > mengerdil. Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari Dinas
Pertanian
> > Kabupaten Limapuluh Kota, mengenai nama latin penyakit aneh
tersebut.
> > Meskipun begitu, sejumlah situs di internet menyebut, penyakit aneh
pada
> > padi seperti yang dialami petani di Limapuluh Kota tersebut,
disebabkan oleh
> > virus bernama tunggro.Virus ini berkembang sangat cepat sekali,
karena juga
> > dikembangkan oleh wereng hijau. Sepetak sawah saja yang terkena
virus, akan
> > berdampak pada sawah lainnya.
> >
> > Hal ini tentu bukan sekadar isapan jempol belaka. Di kawasan Sawah
Bandang
> > Nagari Koto Tuo, dan Tigo Koto Nagari Batu Balang, semula sawah
petani yang
> > terkena memang tidak beberapa petak. Namun sekarang, hamparan padi
seluas 30
> > hektare, terlihat sudah menguning. Pernah petani di kawasan tersebut
mencoba
> > untuk menyabit, dengan harapan rumpunnya akan melahirkan tunas baru.
Namun
> > upaya tersebut sia-sia belaka, karena rumpun yang tumbuh kemudian
juga malah
> > makin menguning.
> >
> > "Saya sudah sempat menyabitnya, tapi tunas baru yang tumbuh justru
> > menguning. Sempat saya berikan padi itu kepada sapi, tapi hewan
ternak ini
> > tidak mau memakannya," aku petani bernama Endi (32).
> >
> > *Dinas Pertanian Lamban*
> >
> > Sedangkan di Nagari Sungai Beringin dan Simalongggang Kecamatan
Payakumbuh,
> > sawah padi yang terindikasi diserang virus tuggro, nampak belum
begitu
> > meluas. Meskipun demikian, para petani mulai rada-rada cemas. "Saya
> > khawatir, panen kali ini gagal. Kalau sempat gagal, alamat hidup
makin
> > susah. Apalagi minyak mau naik pula," kata Rawina (48), petani di
Sungai
> > Beringin.
> >
> > Di sisi lain, aktivis Serikat Petani Indonesia (SPI) Sukardi Bendang
> > menilai, Dinas Pertanian Limapuluh Kota terlalu lamban dalam
menyikapi
> > masalah yang sedang diderita petani. "Mestinya, Dinas pertanian
sudah turun
> > dan memberi solusi terhadap penyakit padi yang disebabkan virus
tuggro.
> > Bukan seperti sekarang, seakan-akan tidak tahu dengan urusan
petani," sebut
> > Sukardi Bendang. (fajar rillah vesky)
> >
> --
> Regards
> Malindo
> http://wideplus.blogspot.com
> http://paintheart.blogspot.com
> http://clickmymoney.blogspot.com
>
>



--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke