SEJARAH.......
 
Oleh: Syofiardi Bachyul Jb/PadangKini.com

  <http://www.padangkini.com/foto/mozaik/Mozaik-Stempel%20Dharmasraya.jpg> 

LOKASI bekas Kerajaan Dharmasraya yang eksis pada 1286 hingga 1347 Masehi di
daerah aliran sungai Batang Hari di sekitar Kenagarian Siguntur, Kabupaten
Dharmasraya sekarang meninggalkan banyak benda purbakala. 

Benda-benda tersebut selain terkubur di situs candi, juga di dalam sungai
Batang Hari, dan tersimpan secara turun-temurun di beberapa pewaris
kerajaan, salah satunya Kerajaan Siguntur. Namun benda-benda itu tanpa
perlindungan dan sebagian jatuh ke tangan penadah barang antik.  

"Dulu banyak dari keluarga kami yang tidak sadar arti benda bersejarah,
kalau datang penadah barang antik dirayu dengan sehelei atau sekodi kain
saja, mereka jual apa saja barang lama yang ada di rumah, seperti keramik
dan barang-barang tembaga," kata Tuan Putri Marhasnida, salah seorang
pewaris Kerajaan Siguntur. 

Apalagi ada anggota keluarga Kerajaan yang suka menjual barang. Intan
penghias gagang keris Gajah Menong yang gagang dan sarungnya berbalut emas
murni yang diduga berasal dari zaman Dharmasraya (Zaman Majapahit), pun
dicopoti untuk dijual, sehingga tinggal sebagian. 

"Ada pula mahkota tanduk yang dijual salah seorang raja Kerajaan Siguntur
yang juga waktu itu menjadi wali nagari zaman Kolonial Belanda karena
terbelit utang," katanya. 

Masyarakat di sana pun banyak yang tidak sadar arti penting peninggalan
bersejarah. Pada 1998 seorang pemukat menemukan sebuah patung seorang wanita
bertangan tiga pasang dari kuningan sebesar paha. Patung itu sudah diperiksa
ahli purbakala dan ternyata bernama Patung Maisasuri Mahdini. 

"Tapi ketika petugas Museum Kepurbakalaan berpesan agar patung itu disimpan,
ternyata orang yang menemukan sudah menjualnya ke orang lain seharga tak
lebih Rp1 juta, kami melacaknya namun sia-sia, kabarnya dijual ke Malaysia,"
kata Marhasnida. 

Tiga Stempel Kerajaan 

Kini Kerajaan Siguntur menyimpan sejumlah benda kuno, termasuk tiga stempel
yang satu diduga dari Kerajaan Dharmasraya dan dua lainnya dari Kerajaan
Siguntur setelah Islam. 

"Dengan surat berstempel Kerajaan Siguntur kami bisa masuk tanpa paspor ke
Malaysia, karena raja Malaysia dulunya berasal dari Dharmasraya," kata
Marhasnida. 

Benda lainnya yang baru ditemukan di Situs Pulau Sawah adalah bagian bawah
patung emas sebesar balpoin. Patung emas ini mirip dengan arca emas
Awalokiteswara bergaya India yang juga ditemukan utuh di bekas Kerajaan
Malayu Muara Jambi di muara sungai Batang Hari, Provinsi Jambi. 

Namun, benda-benda peninggalan banyak hilang ketika rumah penyimpan
sementara ketika rumah gadang dipugar pada 1974. 

Kini Marhasnida yang juga guru kesenian di SMP Negeri 2 Pulau Punjung,
Dharmasraya sedang melobi pemerintah membangun sebuah museum mini untuk
menyimpan benda-benda tersebut dan sekaligus sebagai pusat informasi
peninggalan Kerajaan Dharmasraya dan Kerajaan Siguntur. 

"Kami juga mengusulkan kepada pemerintah untuk membuat duplikat Patung
Bhairawa dan Patung Amoghapasa dan memindahkan semua penemuan di Dharmasraya
yang kini tersimpan di Museum Adityawarman Padang dan Balai Pelestarian
Peninggalan Purbakala, Batusangkar ke museum mini yang baru kalau sudah
terwujud," katanya. 

Nurmatias, Kepala Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional Padang
yang membawahi Sumatra Barat, Bengkulu, dan Sumatra Selatan setuju dengan
rencana pihak Kerajaan Siguntur. 

"Dharmasraya tak hanya kekayaan arkeologis Sumatra Barat, tapi Indonesia,
pendirian museum di Kabupaten Dharmasraya ini bagus agar harta kerajaan yang
tersimpan di masing-masing kerajaan tidak hilang, sebab dikhawatirkan kalau
disimpan sendiri-sendiri lama-lama hilang," ujarnya. 

Selain Kerajaan Siguntur, juga ada kerajaan kecil setelah Islam yang juga
mengaku berhubungan dengan Kerajaan Dharmasraya pra-Islam. Kerajaan-kerajaan
itu adalah Kerajaan Koto Besar, Kerajaan Pulau Punjung, Kerajaan Padang
Laweh, dan Kerajaan Sungai Kambut yang masing-masing juga memiliki sejumlah
peninggalan kuno.**


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

<<inline: Mozaik-Stempel Dharmasraya.jpg>>

Kirim email ke