Bagus, alah jaleh sia salah satu nan ka jadi calon 'minantu' kito tu.

Nampaknyo pangalaman mamimpin nan kurang, tautamo untuk tingkek nasional.. Nah kok ka baiyo bana, susunlah kabijakan untuk manyalasaikan masalah Negara dan Bangsa nan sabana bakapiek ko, susun pulo barisan pandukuang, tamasuak dukungan logistik jo sistem 'tangguak rapek', pandai-pandailah tampil di muko massa untuak mayakinkan urang banyak. Wakatu tingga salapan bulan lai. Dan paralu juo diingekkan supayo bajanji indak ka korupsi.

Kok alun jodoh jadi presiden tahun 2009, siapkan pulo rencana alternatif untuak maju baliak tahun 2014.

Ma lai calon lain ? Kan indak lucu kalau surang sajo calon dari nan mudo-mudo.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]



--- On Wed, 7/23/08, Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: URANG MUDO, MAJULAH KE GELANGGANG, JANGAN BERWACANA JUGA!
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, July 23, 2008, 2:17 PM

Iko urangnyo Pak  Saaf

Salam

Nofiardi

……………………………

Fadjroel Rachman

Fadjroel Rachman (lahir 1964) adalah aktivis mahasiswa tahun 1980-an yang pernah menjalani kehidupan di balik terali penjara karena aktivitas politiknya menuntut Soeharto turun dari kursi kepresidenannya dalam aksi 5 Agustus 1989 . Karena dianggap sebagai orang-orang berbahaya, Fadjroel bersama lima rekannya dipindah-pindah dari penjara satu ke penjara lainnya. Dari tahanan Bakorstanasda, ia dipindah ke penjara Kebonwaru, dipindah lagi ke penjara kaum kriminal kelas berat di Nusakambangan, dan terakhir di Sukamiskin tempat Soekarno pernah dipenjarakan. Intelektual Sosialis Indonesia ini juga menekuni dunia media massa dan puisi-puisi perjuangan.

 

Aktivitas kemahasiswaan dan pengembaraan intelektual

Fadjroel Rachman yang lahir pada tahun 1964 ini, saat kuliah di Jurusan Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) telah memulai mengembangkan bakat intelektualismenya dengan bergulat dengan buku-buku politik, sosial, dan ekonomi. Ia ikut membangun kembali aktivitas politik mahasiswa di ITB yang nyaris lumpuh setelah "pembersihan" pasca-1978. Pengembaraan intelektual itu mengantarkannya menjadi aktivis pers mahasiswa dengan mengelola majalah kampus Ganesha.

Di kampus, Fadjroel juga aktif dalam kegiatan puisi sehingga ia pun ditunjuk menjadi Presiden Grup Apresiasi Sastra ITB. Dunia intelektual, aktivis, perpuisian, dan media massa itu digelutinya sampai kini. "Saya bukan penyair. Saya suka menulis, baik esai maupun puisi," kata Fadjroel. Dari latar belakang keluarganya, Fadjroel jauh dari dunia politik. Persentuhannya dengan "dunia" yang lain terjadi secara kebetulan saat ia diajak oleh seorang kawannya melihat kehidupan pemulung di Tegallega, Bandung. Tuturnya, "Di situ saya mulai terbuka bahwa dunia tidak seindah di ITB ataupun di keluarga saya." Fadjroel mencoba mengabstraksikan realitas masyarakat miskin yang disaksikannya dengan mencari penjelasan dari buku-buku Sritua Arief dan teori ketergantungan Gunder Frank sampai fisikawan dan filsuf Karl Raimund Popper yang memperkenalkan metodologi sains untuk ilmu-ilmu sosial.

Pergaulan dengan buku-buku itu mengantarkan pergaulannya dengan sejumlah budayawan dan intelektual ternama seperti almarhum Soebadio Sastrotomo, Mochtar Lubis, dan Soedjatmoko. Perkenalannya dengan Soedjatmoko begitu mengesankan sehingga mengukuhkan niatnya untuk terjun dalam kegiatan intelektualisme dan aktivisme, dua dunia yang menurut Fadjroel tidak boleh dipisah-pisahkan. Atas usulan Soedjatmoko pula ia terlibat dalam Forum Pemuda Asia Pasifik di Tokyo sampai sekarang. Selama hampir tiga tahun Fadjroel melakukan penjelajahan intelektual melalui kelompok-kelompok diskusi maupun pers mahasiswa sebelum terjun sebagai aktivis. Pada tahun 1987-1989, tiga tahun setelah kuliah, Fadjroel bersama-sama dengan para aktivis mahasiswa lainnya melakukan advokasi untuk petani Kacapiring dan Badega.

Di penjara, berpuisi dan menolak tawaran keluarga Soeharto

Fadjroel bersama 20 aktivis mahasiswa lainnya sempat ditahan dua hari di polres. Dalam aksi itu kepalanya bocor dan harus mendapatkan tujuh jahitan. Ia dan kawan-kawannya baru dibebaskan setelah sekitar 5.000 mahasiswa di Bandung berunjuk rasa ke polres menuntut pembebasan mereka. Peristiwa itu justru memperteguh aktivisme Fadjroel.

Masih pada masa represif Soeharto, ia ditunjuk menjadi komandan lapangan dalam aksi long march sejauh 60 kilometer dari Kampus ITB menuju Cicalengka. Aksi itu sempat dibubarkan oleh polisi dengan menghujani peserta aksi dengan peluru karet. "Saya sempat dikejar-kejar pembantu rektor saya, Indra Djati. Ia mencoba mencegah kami mengambil start dari Kampus ITB," katanya.

Aktivisme Fadjroel tidak bisa lagi ditoleransi oleh penguasa Orde Baru saat ia bersama kawan-kawannya menolak kedatangan Rudini yang saat itu masih menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.. Meski Rudini pada waktu itu datang ke ITB pada masa liburan, aksi penolakan tersebut diikuti tidak kurang dari 300 orang. Spanduk-spanduk menolak Rudini dan tuntutan agar Soeharto turun digelar. Rudini meninggalkan kampus meski buntutnya Fadjroel bersama lima rekan lainnya ditangkap. Seluruh perjalanan aktivisme Fadjroel dan aktivis mahasiswa saat itu dibongkar, termasuk rencana mengadakan demo serentak mahasiswa dari berbagai kota ke Istana Merdeka. Ia bersama lima rekannya mendekam di ruang tahanan Bakorstranasda selama satu tahun sebelum akhirnya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara.

Di balik empat penjara yang dijalaninya, Fadjroel meneruskan kegiatan berpuisi dan penjelajahan intelektualismenya. Ia menuliskan puisi-puisinya di atas potongan kertas, menyelundupkannya ke luar penjara dengan dimasukkan di sela-sela sol sepatu. Puisi-puisi yang dituliskan di balik terali penjara itu kemudian diterbitkan dalam kumpulan puisi Catatan Bawah Tanah. "Mochtar Lubis berminat menerbitkan puisi-puisi yang tercantum dalam pledoi saya, kecuali dua puisi yang dianggap terlalu keras pada waktu itu," kata Fadjroel. Semasa dalam penjara, Fadjroel sempat ditawari oleh petinggi militer maupun keluarga Soeharto untuk minta maaf dengan janji jabatan dan sekolah ke luar negeri. Fadjroel menolak berkompromi.

Karier dan gerakan mahasiswa 1998

Ia memilih meniti karier sebagai asisten manajer di Grup Bukaka, tetapi hanya bertahan selama tiga tahun. Ia kemudian merintis usaha sendiri bersama kawan-kawannya sembari melanjutkan aktivisme dan melanjutkan kuliahnya di pascasarjana Universitas Indonesia (UI) bidang studi ekonomi. Ia kembali terjun menjadi aktivis dengan statusnya sebagai anggota presidium Forum Wacana UI, ikut terjun bersama ribuan mahasiswa, kembali menuntut Soeharto turun dari kekuasaannya pada tahun 1998. Ketika para aktivis berlomba-lomba masuk partai politik, Fadjroel memilih tetap di luar. Menyikapi pemilu 2004 Fadjroel justru sangat giat menulis dan mengampanyekan golput. Fadjroel mengaku bahwa pada saatnya nanti ia akan terjun dalam partai politik bila kelak lahir partai politik yang dimotori oleh para aktivis Prodem seperti Akbayan di Filipina. Itu hanya mungkin, menurut dia, bila keberadaan partai politik lokal diberi tempat. Selama partai seperti itu tidak ada, ia akan memilih tetap di luar dan golput. Tetap dalam aktivisme, tampil di koran, televisi, acara-acara diskusi, dan tentu saja berpuisi.

 

 


From: RantauNet@googlegroups.com [mailto: RantauNet@googlegroups.com ] On Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR
Sent: Wednesday, July 23, 2008 1:36 PM
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: URANG MUDO, MAJULAH KE GELANGGANG, JANGAN BERWACANA JUGA!

 

Bagus, sudah ada yang menjawab tantangan ini, lengkap dengan visinya sekalian, walau baru garis-garis besar saja.

Tolong posting di RN ini, siapa  M Fadjroel Rachman ini, bagaimana riwayat hidup dan  rekam jejaknya, dan bagaimana kemampuannya dalam memimpin dan memecahkan masalah selama ini, khususnya masalah yang sudah teramat ruwet dihadapi Bangsa dan Negara ini. Nanti kita check bersama. Visinya kita kubak habis-habisan. Secara pribadi saya tidak suka membeli kucing dalam karung.

Sedikit tambahan, Obama sudah menjadi Senator dan sudah membangun jejaring kaum muda sebelum tampil sebagai Calon Presiden. Secara pribadi ia memang fenomenal,  kampanyenya luar biasa, sehingga saya menyebutnya sebagai 'Soekarnonya Amerika'.

Wassalam,
Saafroedin Bahar

(L, 71 th, Jakarta )

Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]



--- On Wed, 7/23/08, Nofiardi < Nofiardi @pec-tech.com> wrote:

From: Nofiardi < Nofiardi @pec-tech.com>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: URANG MUDO, MAJULAH KE GELANGGANG, JANGAN BERWACANA JUGA!
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Wednesday, July 23, 2008, 11:21 AM

 

 

The above message is for the intended recipient only and may contain confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank you.
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
===============================================================
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
===============================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED]
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www..google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---


Kirim email ke