Wah. Topik ini penting sekali. Sebaiknya yang hadir jangan hanya dokter-dokter 
saja, tetapi juga ninik mamak, alim ulama, bundo kanduang, dan anak mudo, baik 
dari Ranah maupun dari Rantau. Kalau bisa, juga pengusaha restoran Padang.
Sekedar laporan, saya juga menderita sakit jantung, sudah tiga kali (sic) kena 
serangan jantung. Dahulu makanan kesenangan saya adalah: tambunsu, sumsum, 
otak, cumi-cumi dan udang, yang mengandung cholesterol sangat tinggi. Kini 
sudah kapok.
Ringkasnya: kalau nak cadiak dan sehat, tahanlah salero tu saketek!

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, 71 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED]
--- On Thu, 7/24/08, Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Nofiardi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Intelegensia Orang Minang Menurun?, Akibat Derita 
Hipertensi
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, July 24, 2008, 7:53 AM








Mungkin dek pola makan urang minang nan suko jo dagiang, lamak2, minyak & 
bakuah santan??
Salam 
Nofiardi 41
 
 




Intelegensia Orang Minang Menurun?, Akibat Derita Hipertensi 
 




Kamis, 24 Juli 2008 


Padang, Padek-- Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskuler Indonesia (PERKI) 
dan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) Cabang Padang, 
dengan menggelar simposium hubungan antara kesehatan jantung dan otak. Kegiatan 
ini untuk mengkaji apakah tingginya angka penyakit jantung di Sumbar 
berpengaruh terhadap intelegensia warga Minangkabau. 
”Angka kejadian hipertensi di Sumbar mencapai 25 persen, artinya satu dari 
empat orang Minangkabau menderita hipertensi (Neurology) berada di atas angka 
rata-rata nasional 17-18 persen. Penyakit ini bermuara komplikasi penyakit lain 
di antaranya jantung (kardiology) ginjal dan stroke.  
Sehingga tidak salah kiranya informasi RS Jantung Harapan Kita bahwa 30 persen 
penderita jantung di RS tersebut berasal dari etnis Minangkabau,” ujar Wakil 
Ketua Panitia National Symposium On Heart Brain Interaction, Dr Hj Meiti Frida, 
Sp.S dalam jumpa pers di Ruangan Kardiologi RSUP M. Djamil Padang 
Konferensi pers ini juga dihadiri Ketua PERKI Sumbar Prof Dr Asnil Sahim Sp..JP 
(K) Ketua Majelis Tinggi Kode Etik Kedokteran Dr Darwin Amir, Sp.S (K) serta 
Ketua Panitia Dr Mhd. Syukri dan Koordinator Seksi Ilmiah Dr. Yerizal Karani, 
Sp.PD, Sp.JP.  Symposium Nasional yang menyatukan pemikiran dua disiplin ilmu 
yaitu kardiologi (jantung) dan neurology (saraf) akan dilaksanakan tanggal 8-9 
Agustus di Hotel Bumiminang. Symposium ke V merupakan agenda tahunan ini  
diikuti 300 peserta yang berasal dari wilayah Indonesia Bagian Barat. 
Kegiatan ini lebih menekankan pengkajian ilmiah tentang apakah ada hubungan 
tingginya jumlah penderita penyakit jantung dan otak dari kalangan Minang 
terhadap kemunduran peran etnis Minang di pentas nasional. Sehingga tidak salah 
tema yang diangkatkan dalam kegiatan ini “Dengan Jantung yang Sehat Terpelihara 
Intelegensia yang Berkualitas”. 
Selanjutnya Ketua PERKI Sumbar Prof.Dr Asnil Sahim mengatakan hingga saat ini 
penyakit jantung masih menjadi penyakit pembunuh tertinggi di Sumatera Barat. 
Hal ini disebabkan pergeseran pola hidup masyarakat, sehingga jika di era 60 
hingga 70 an penyakit infeksi merupakan penyakit tertinggi, maka saat ini 
beralih kepada penyakit degeneratif dianataranya penyakit jantung. 
Kondisi tersebut mencapai puncaknya pada tahun 1980an hingga 1990an sehingga 
tidak salah kondisi tersebut memicu munculnya Rumah Sakit Stroke Nasional dan 
Pusat Jantung Regional (PJR) RSUP M. Djamil Padang. 
“Namun sejak adanya penyuluhan yang dilakukan Dinas Kesehatan bekerjasama PJR 
RSUP M. Djamil Padang kepada masyarakat terjadi sedikit penurunan dari 45 
persen menjadi 21 persen penderita penyakit jantung. Meskipun demikian kondisi 
tersebut harus tetap diwaspadai sehingga penyakit ini terus mengalami penurunan 
penderita,” harapnya. (zikriniati zn) 
 
© 2008 PADANG EKSPRES - Koran Nasional Dari Sumbar
The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you. 





      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke