Salam sanak sadonyo.
 
Membaca artikel dari PadangKini.com, sungguh hati ini berharap agar rencana itu 
terealisasi. Ambo kiro banyak sanak sapalanta iko yang akan mendukungnya. 
Sementara itu hatiku ini berkata : " duh aku ingin menjadi anak kecil lagi".  
Ingat nostalgia dimasa kanak-kanak dulu, yang sepotong kisahnya dituangkan 
dalam milis ini. 
Bukankah - Lukisan ingatan masa lalu, merupakan jembatan untuk kemajuan masa 
sekarang. Dimana kisah ini telah menjadi sebuah buku autobiografiku bagi 
anak-anakku.
 
Spesial buat Jepe :
Duh... jepe... mpok dah jalan-jalan naik gerbong yang ditarik Mak Itam , 
sewaktu ente masih bayi, empat puluh tiga taon nyang lalu...  Moga moga aje 
ye.. Jepe bersama-sama anak-anak dapat menikmati perjalanan itu. Persis yang 
pernah Mpok rasakan dulu.
 
Maaf yo sanak, numpang bergurau dengan Andi Jupardi, yang senantiasa mengamati 
prilaku sosial manusia dan sering menyentuh hati...
 
............cut......cerita sebelumnya dipenggal.
 
Dari stasiun Lubuk Alung, Engku Sep sekeluarga berekreasi ke Kota Padang 
Panjang dan Kota Bukit Tinggi menaiki Kereta api. Sebelum sampai di Kota 
Panjang, kereta akan melintasi suatu lembah yang indah dengan hutan yang masih 
lebat dan aliran sungai yang jernih. Udara diseputar lembah sangat dingin. 
Di Lembah Anai kereta akan melintasi sisi sisi bukit. Dari ujung ke ujung bukit 
itu, rel kereta direntangkan, yang ditopang oleh besi-besi yang sangat kokoh. 
Bila kereta  melalui tanjakan yang sangat tinggi, Kereta berjalan dengan 
menggunakan roda gigi. Penggunaan roda gigi pada rel, agar kereta memiliki 
keseimbangan yang kuat disaat melintasi tanjakan yang sangat tinggi itu.  
Teknologi ini merupakan  satu-satunya  sistem keselamatan kereta yang dibangun 
penjajah di Indonesia. Sangat unik namun berteknologi.  
 
     Setelah menaiki tanjakan yang menegangkan itu, kereta api memasuki sebuah 
” Goa”.  Goa panjang itu disebut ” Lubang Kalam”. (lobang gelap). ” Lubang 
Kalam”,  dbuat untuk menembus bukit terjal yang ada di Kawasan itu.  Setelah 
itu, kereta kemudian menyisiri kaki bukit demi bukit yang terjal, menuju 
Stasiun Besar Kota Padang Panjang. Sebenarnya, perjalanan kereta api itu, cukup 
rumit dan menegangkan bagi penumpang yang menaikinya. Karena, terkadang dibawah 
lintasan kereta, terdapat pula aliran sungai yang deras dan jernih. 
 
      Setelah melewati Stasiun Kota Padang Panjang, perjalanan dilanjutkan ke 
Kota Bukit Tinggi. Disini Bungsu, menemukan pemandangan yang sangat indah. 
Disisi kanan dan kiri terdapat Gunung singgalang dan Gunung merapi, yang 
diselimuti awan. Terdapat hamparan sawah yang menghijau.  Amboi.. sangat 
indahnya. 
 
Kereta api yang  dinaiki Bungsu, setengahnya berdinding papan. Jendela terbuka 
lebar. Angin kencang mendera penumpang. Rambut penumpang akan tergerai dihembus 
angin kencang. Wajah berselimut dingin. Bagi orang tua, mungkin badannya akan 
menggigil karena kedinginan yang merasuk hingga kesumsum tulang. 
 
     ” jangan mengeluarkan kepala, nanti kena percikan batu bara”, demikian 
tegur Papa pada anak-anaknya saat perjalanan itu. Papa melarang anak-anaknya 
mengeluarkan kepala, untuk menghindari bahaya yang sewaktu-waktu dapat 
menerjang mata penumpang. 
Apakah itu ...,
Pada masa ini, kereta ditarik oleh lokomotif berbahan bakar batu bara.  
Lokomotif itu disebut Mak Itam, oleh para penumpangnya. Hasil pembakaran batu 
bara yang membara,  menimbulkan uap panas. Uap panas menjadi tenaga penggerak 
roda lokomotif. Roda lokomotif berputar dan melaju diatas rel besi.
     Kadang kala, hasil pembakaran batu bara ini, mengeluarkan percikan batu 
api sebesar ujung korek api. Percikan api diterbangkan angin, melesat ke 
gerbong penumpang. Tanpa disengaja percikan api itu mengenai mata penumpang. 
Sangat perih dan pedih. Untuk menghindari kejadian ini, sebaiknya jendela 
gerbong tidak boleh dibuka lebar-lebar, untuk menghindari angin kencang atau 
percikan api.  Inilah suka duka yang dialami Bungsu ketika menempuh perjalanan 
yang cukup jauh ke Bukit Tinggi. 
Seingat Bungsu, Papanya sangat terampil menyembuhkan mata penumpang, yang 
terkena percikan batu bara. Cara melakukannya adalah... dengan jalan 
menghembuskan angin dari mulut sedalam-dalam kepada mata penumpang itu. 
Percikan batu itu, dapat keluar selain karena hembusan angin mulut, juga karena 
mata si korban mengeluarkan air matanya, dengan sendirinya. Kemudian mata 
dikedip-kedipkan hingga batu sebesar atom itu keluar dari mata si korban.
 
”Eiiit... hati-hati Pa...., kata anak-anaknya, jika Papanya membantu korban 
percikan api. Ya... ya.. Maklum saja, agar si Papa tidak melebihi dari sekedar 
memberi bantuan. Apalagi kalau ada gadis-gadis yang menderita korban percikan 
api batu bara itu.  
      
Sejak dahulu Djawatan Kereta Api (sekarangPJKA) selalu mengalami kerugian. 
Biaya eksplorasinya tinggi. Penumpang sering mengabaikan untuk membeli karcis 
di Stasiun. Kebiasaan buruk membeli karcis diatas gerbong sudah berlangsung 
sejak zaman dulu. Engku Sep selalu diperintahkan kantor jawatan untuk 
mengingatkan penumpang membeli karcis di Stasiun. Namun kesadaran penumpang 
sangat rendah. Kondisi ini menyebabkan pendapatan dari karcis penumpang semakin 
menurun.  Secara perlahan perusahaan menutup jalur-jalur yang panjang, kecuali 
kereta angkutan batu bara dari pertambangan di Sawah Lunto menuju Pelabuhan 
Teluk Bayur di Padang. 
....... dipenggal......
 
Cari duuuuiiitttttt... syusyah payah... syusyah payah.....syusyah payah..
 
Sang Roda kehidupanpun berjalan - bak Mak Itam yang tekun dan taat berjalan 
pada relnya..
 
Puspiptek, Serpong, Tangerang 17 Maret 2006
 

Semoga add Nofrin tegar untuk merealisasikkannya. 

Wassalam,
 
  3vy niz
http://hyvny.blogspot.com
http://bundokanduang.wordpress.com



 --- On Sun, 8/3/08, jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: jupardi andi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Sumbar Akan Kembangkan Transportasi Kereta Api
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Sunday, August 3, 2008, 5:40 AM







Pak Nofrins

samo badoa awak..capek ndaknyo..terealisasi Transportasi Mak Itam ko
sarupo jaman keemasannyo..taragak ambo jo anak2 naik KA di Sumbar
yo sabana rancak lembah anai di Pandang dari gerbong KA, nan malaju 
lambek2 diateh jembatan di Lembah Anai  dan Rel sapanjang Lembah Anai tu 
...............cut................

Raso katabayang dijaman balando, urang awak bakarajo Rodi
mambuek Rel,,Lembah Anai, mamapeh bukuik, mambuek terowongan
manual sajo jo linggih, jangkua, sekop..ado sejarah iko Pak Nofrin
seputar mambuek Rel jaman Saisuk atau photo2 lamo (dokumentasi kuno)
kok basuo Linknyo dek Pak Nofrins..lewakan lah di Palanta ko. Trims

Mokasih Link Photo2 Mak Itam nan Pak Nofrins posting
lah ambo donlod photo2 tu
yo manarawang ambo dek inyo..maso2 tahun 70 an jo Mak Itam ko
banyak Suka Duka nyo
nan Sukanyo la ambo caritokan

Nah nan Dukanyo
Banyak juo urang nan mengakhiri iduaknyo (bunuah diri) jo Mak Itam
dipampangan kereta ko ado sekeluarga naik oto kanai tabrak MakItam
dan banyak juo bertabrakan..jalur rawan kecelakaan
mulai dari Batalion (dulu Rindam) Aia Tawa sampai stasiun Tabiang
masuak jembatan muaro penjalinan.. indak disampiang jalan raya lai do
malakik Pasa Usang kok ndak salah ambo

Tu kisah duka lainnyo,,nan ambo caliak wakatu ketek tu
di Aia Tawa dulu masih samak dan Padang rumput banyak jawi nan kanai lendo 
dek Mak Itam, jawi ko taduduak se lai, tapaso dabiah ditampek dek nan punyo
lah manggaleh dagiang jawi dadakan lo dakek Rel tu

Pokonyo sepanjang jalur rawan nan ambo sabuik diateh
Ndak baranti masinis maegang tali pluit mak Itam ko
kok lah babunyi...terompet Mak Itam..asoknyo nan Itam tapi putiah
Tahun 80 an lah baganti jo lokomotif Diesel

Kok Buk Evi..(hifni)..di Blognyo bunyi Mak Itam..ko

"Duiiiiiittttttt..syah..syusyahhhh..syahsyusaaahhhhhh..duiiiittttt"..mancarinyo

Salam-Jepe (43+, Pku)

--- On Sun, 8/3/08, Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]> wrote:

From: Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Sumbar Akan Kembangkan Transportasi Kereta Api
To: "RantauNet2 Milis" <rantaunet@googlegroups.com>, "MPKAS" <[EMAIL 
PROTECTED]>, "MAPPAS" <[EMAIL PROTECTED]>, "IPMPP" <[EMAIL PROTECTED]>
Date: Sunday, August 3, 2008, 10:20 AM






Mudah-mudahan bisa segera terealisir. Amin...

Salam,
Nofrins



Sumbar Akan Kembangkan Transportasi Kereta Api

 












      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke