AslmWrWb

Perlu diingat juga, jika materi bergerak mendekati cahaya, berat massa
materi itu juga akan naik, sehingga untuk mempercepatnya butuh energi yang
sangat besar.
Kesimpulannya tidak ada materi yang bisa mencapai kecepatan cahaya karena
batasan energi ini.
Dan menurut hukum fisika, foton sebagai partikel pembawa cahaya memiliki
massa = 0, jadi gak nambah2 walapun larinya kencang .

Memang tidak/belum bisa hukum fisika diterapkan pada makhluk non fisik
seperti malaikat dan jin.

Kalaupun malaikat bergerak dengan kecepatan cahaya atau melebihi cahaya
sekalipun (katakanlah 1juta kali lipatnya), tetap belum bisa menembus langit
dunia dalam satu hari.
Luas alam semesta ini diperkirakan adalah 13 milyar tahun cahaya (perlu
waktu 13 milyar tahun bagi cahaya untuk mencapai ujung-ujungnya).
Ini didefinisikan dari hasil pengamatan terhadap bintang dan gugus semesta
lainnya.

Qur'an menyatakan bahwa bintang2 adalah hiasan langit dunia (=langit
pertama) sehingga bisa disimpulkan "tinggi" langit pertama adalah 13 milyar
tahun cahaya tsb.
Dengan kecepatan 1juta kali cahaya sekalipun malaikan masih harus ngos2an
untuk menembus langit pertama (perlu waktu 13 ribu tahun!).

Kapan sampai ke langit ke tujuhnya?..:))

Btw menurut riwayat, jarak langit kedua dengan langit pertama = jarak bumi
dengan langit pertama. Begitu seterusnya sampai langit ke tujuh.
"Kursy" ada diatasnya lagi dengan perbandingan Kursy terhadap langit dan
bumi seluruhnya adalah seperti padang pasir dengan sebuah sebuah cincin.
Artinya gak ada apa2nya.
Arsy ada di atas Kursy dengan perbandingan Arsy terhadap Kursy sama dengan
perbandingan sebelumnya.

Gimana caranya nabi Muhammad bisa naik bertemu langsung Tuhannya kalau harus
mengikuti hukum fisika (materi)?

Wassalam
fitr tanjuang
lk/33/Albany NY


On 8/8/08, defnil <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
>
> Assalamualaikum wr. wb.,
>
> Kalau kita melakukan pendekatan dengan menggunakan teori2nya Einstein,
> sepertinya semuanya menjadi ilmiah. Ada 3 teori Einstein (saya dapat
> waktu masih SMA) yang sangat berkesan untuk saya, ada rumus/
> persamaannya juga, yang kalau tidak salah mengatakan bahwa :
>
> 1. Sebuah batang sepanjang 1 meter, kalau digerakkan mendekati
> kecepatan cahaya, panjangnya akan berkurang. Dan akan menjadi 0 (nol)
> meter kalau dia bergerak sama dengan kecepatan cahaya.
>
> 2. Kalau kita bergerak mendekati kecepatan cahaya, maka waktu akan
> memendek. Dan waktu tidak akan berjalan kalau kita bergerak sama
> dengan kecepatan cahaya. Di majalah Mekatronika (dulu) saya sempat
> baca bahwa NASA telah membuktikan hal ini, dengan men-set/memasang 2
> buah jam atom, yang 1 buah diletakkan di bumi dan yang 1 lagi
> ditempatkan di satelit yang mengorbit bumi. Setelah beberapa tahun,
> jam yang di oribit bumi menunjukkan angka yang lebih lambat. Cerita/
> kesaksian dari yang sempat hilang dan muncul kembali di Bermuda
> Triangle (saya tidak tahu apakah ini fakta atau hanya ilustrasi),
> mengatakan semua jam yang ada dipesawat tersebut terlambat dari waktu
> yang seharusnya.
>
> 3. Sebuah materi yang digerakkan sama dengan kecepatan cahaya akan
> mempunyai momentum yang tidak berhingga.
>
> Dari sisi science, poin 1 dan 2 sepertinya menjadi inspirasi untuk
> alat transportasi di film2 science fiction seperti Start Trek, Time
> Tunnel, Back to the Future, Contact, dll. Orang digerakkan dulu
> menyamai kecepatan cahaya, kembali ke unsur dasar, dipindah, dan
> kecepatannya diturunkan kembali.
>
> Disisi lain, dikatakan bahwa malaikat terbuat dari cahaya (bouraq juga
> dari cahaya). Mengacu kepada poin 2 diatas, kalau mereka bergerak sama
> dengan kecepatan cahaya, "disana", waktu sama sekali "tidak bergerak".
> Dari sini, jadi kepikiran kalau "alam" Allah SWT tersebut adalah alam
> yang berada di "tempat" yang bergerak sama dengan kecepatan cahaya -
> dimana waktu sama sekali tidak bergerak - awal dan akhir zaman
> (menurut hitungan/persepsi waktu kita di bumi) sebenarnya ada di
> tempat yang sama. Kalau logika ini bisa diterima, menjadi logis kalau
> pada saat peristiwa Isra' Mi'raj, Nabi Muhammad bisa bersilaturahmi
> dengan seluruh nabi/rasul terdahulu, dan bisa melihat dari awal sampai
> akhir zaman, seperti apa surga dan neraka nantinya.
>
> Pada saat Nabi Musa S.A. berkeinginan untuk melihat "wajah" Tuhan,
> Tuhan berkata bahwa gunung karang (penggambaran untuk benda massive/
> besar/keras) niscaya akan hancur lebur. Kalau mengacu kepada poin 3,
> jangankan Allah SWT, seekor semut yang bergerak sama dengan kecepatan
> cahaya saja, bumi pun akan bolong dari satu sisi ke sisi lainnya,
> masuk di jakarta dan keluar lagi di new york.
>
> Binatang seperti anjing dan banyak binatang lainnya diberikan indra
> penciuman yang sangat sensitif sehingga bisa mengidentifikasi dan
> mengikuti bau. Kelelawar dan banyak binatang lainnya diberikan
> kemampuan untuk memancarkan gelombang dan lalu menangkap kembali
> gelombang yang dipantulkan tersebut (radar). Binatang lain diberikan
> indra penglihatan atau pendengaran yang sangat sensitif.
>
> Dikatakan bahwa otak kita mempunyai kemampuan untuk menangkap berbagai
> macam gelombang. Cahaya juga berupa gelombang. Disekitar kita ada
> orang2 tertentu yang katanya bisa melihat masa lalu atau masa depan.
> Mungkin kita menamakan mereka dukun, atau yang lebih halusnya para
> normal. Teradang saya kepikiran kalau orang2 ini mungkin diberikan
> kemampuan untuk bisa menangkap gelombang yang mendekati kecepatan
> cahaya, sehingga sedikit2 mendapat bocoran (speleteran) dari alam
> kecepatan cahaya tersebut. Syirik, gaib, entahlah... Wala hu alam...
>
> Salam.. Defnil.
>
>
> On 8 Agu, 09:11, Ramadhanil pitopang <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> > Assalamualaikum Wr. Wb,
> >
> > Menarik menyimak apa yang disajikan disini tantang kecepatan terbang
> malaikat secara ilmiah (sains). Memang benar bahwa ISLAM ITU SANGATLAH
> ILMIAH DAN AMALIAH ( Al Islammu ilmiyun wa amaliun) dan Islam itu tiada yang
> dapat menandinginya.
> >
> > Tapi apakah diantara kita pernah membuktikan bahwa Israk Mikraj itu juga
> sangat ilmiah. Perjalanan Rasulullah dari Masjidil haram ke masjidil Aqsa
> dan mikraj ke Sidratul Muntaha serta ke Arasy (tempat bermukimnya Allah SWT)
> yang jaraknya tidak bisa di hitung dengan satuan metrik (km, mil dll) juga
> sangatlah ilmiah.
> >
> > Ilmu pengetahuan Eksakta (imu Pasti dan Ilmu Alam) + dukungan ayat-ayat
> suci alquran menjawabnya bisa.
> >
> > dalam hukum fisika mekanika terdapat rumus :
> >
> > Jarak = Kecepatan X waktu
> >
> > S = V X t dimana S adalah jarak, V (velocity = kecepatan, dan t = waktu)
> >
> > Kalau dalam Israk Mikraj:
> >
> > S = Tidak terhingga,
> > Kecepatan = belum diketahui
> > t (waktu) = 6 jam (Hasil perhitungan kasar, karena rasulullah berangkat
> sehabis Isya dan tiba kembali sebelum Subuh.
> > Jadi :
> >
> > Tidak bertingga = Kecepatan X 6
> >
> > Kecepatan = Tidak terhingga / 6, ............maka setiap bilangan yang
> tidak terhingga / bilangan berapapun nilainya,
> > maka hasilnya adalah TAK TERHINGGA
> >
> > Tentunya dalam isra-mikraj Rasulullah berangkat menggunakan alat yang
> kecepatannya TIDAK TERHINGGA, yang dalam alqur'an disebut sebagai Bouraq
> (kilat), yang tidak lain adalah NURUN ALAN NUURIN (Q.S. An Nur 35) :
> > ..........Nurrun alanurin yahdilllahu linurihi mayasya'u (Cahaya diatas
> cahaya dan Allah memberikan sebagian cahayanya  kepada orang yang
> dikehendaki.
> >
> > ALAT yang tidak terhingga ini , hanyalah milik ALLAH SWT, tidak ada
> satupun manusia bagaimanapun hebatnya (Professor, DR, alumni luar negeri
> dari mana sekalipun) TIDAK MEMPUNYAI mempunyai alat yang TIdak berhingga
> tersebut.
> >
> > hanya orang-oarang yang dikehendakinya yaitu Rasulullah SWT dan
> hamba-hambanya yang Sholeh (Para ulama pewaris nabi, aulia Mursyida) yang
> memiliki Nur Illahi.
> >
> > Kesimpulan:
> > Rasulullah untuk menemui Allah SWT di Arasy sana memerlukan unsur yang
> Tidak terhingga sehingga bisa sampai kehadirat Allah SWT.
> > Dalam perjalanan ini Beliau juga didampingi oleh Malaikat Jibril sebagai
> pembimbingnya.
> > Tentunya dalam bermunajad kepada Allah SWT diperlukan UNSUR yang tidak
> terhingga ini supaya seluruh amal ibadah kita langsung diterima disisinya.
> Dan carilah unsur yang tidak terhingga tersebut selama masih di dunia,
> seperti dijelaskan dalam Alquran :
> >
> > Yaa aiyuhaladzina amanu taqullaha wabtaghu ilaihi wasillata........ dst
> (Al Maidah 35)
> > hai orang-oarang yang beriman carilah Wasilah dan berpegang teguhnya
> disitu, niscaya enkau akan menemui kemenangan.
> >
> > Wassalamualaikum Wr.Wb.
> >
> > Dr. Ramadhanil Pitopang
> > Palu-46 tahun.
> >
> >  karena urusan akhirat harus diselesaikan di dunia
>
>
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke