Assalammualaikum WR WB bapak Suheimi yth. Menarik sekali membaca tulisan yang 
bak panah krisna ini. Bapak punya naluri yang tajam. Menang dalam Alguran sudah 
ada petunjuk yang diberikan Allah tentang ciri2 orang yang di sayang Allah dan 
ciri2 orang yang tidak di sayang Allah. Jadi dari tulisan seseorang kadang kita 
sudah bisa menebak, orang ini masuk kategori yang mana. Trus hanifah malu 
sepertinya bapak menilai ifah masuk yang baik kali ya? Kalau iya, bapak salah 
besar. BUKU CATATAN ifah tahun ini masih buruk sekali. Ifah lihat, bapak sering 
bilang puisi ifah bagus kalau ifah juga menulis doa. Makanya ifah minta bapak 
turunkan tulisan tentang peristiwa isra' mi'rat. Ifah ingin seperti waktu anak2 
dulu. Bersih hati dan jiwa. Tak punya beban, tidak iri dan dengki. Ikhlas. Nah 
penyakit tidak bisa ikhlas ini yang sering menyerang ifah. Bapak Suheimi, 
menurut bapak ABSSBK itu penting di gembar gemborkan? Apa tidak cukup dengan 
mencanangkan pendidikan
 Alquran sejak di usia dini? Wass. Hanifah

suheimi ksuheimi wrote: 
>    
>  J I H A D 
>  Oleh dr.H.K.Suheimi 
>  , terima kasih ya allah telah kau hantar kami untuk meraih penghargaan 
> kesehatan yang terbaik untuk kota Padang . Telah lama kami mengidamkan piala 
> dan penghargaan ini. Telah lama kami mendambakan kota dan penduduk Padang ini 
> dalam keadaan sehat. Dan sekarang setelah melalui perjuangan yang gigih 
> akhirnya kota kami terpilih jadi kota yang tersehat. Kami sadari banyak 
> parameter dan banayak karegori untuk mendapatkan predikat kota sehat ini. 
> Bisa dari AKI Angka kematian ibu yang rendah, atauangka kematian bayi yang 
> menurun, Bisa
>  oleh sikap dan kebiasaan penduduk ini yang suka akan kebersihan. Kami ingat 
> kota Padang ini pernah beberapa kali meraih kota terbersih, saat ini tak kita 
> lihat puntung rokok bertebaran, tak kita lihat selembar sampah di jalanan. 
> Jalan itu begitu licin dan bersih. Siapa yang menampak sampah akan 
> memungutnyam dan siapa yang menebar sampah di berikan sangsi yang berat 
> dengan pengadilan yang di buka selama 24 jam untuk menghakimi yang membuang 
> sampah/   Kami cinta akan kota kami, sehingga kota ini kami jaga dan kami 
> bela., Bela saya lihat dalam kamus artinya jihad, Jihad fi   sabilillah 
> membela pada jalan Allah, membel
>  agama . Tiang agama adalah Iman. Bersih adalah sebagian dari Iman, Bersih 
> pangkal sehat. Berati menjaga kebersihan adalah membela agama dan embela 
> manusia untuk menuju sehat. 
>  Saya sering merenung. Ketika saya saksikan sehelai daun yang gugur. Daun 
> yang gugur adalah daun yang mati, dilepas dari rantingnya. Daun yang mati ini 
> segera berubah warna dan berubah baunya. Perubahan ini adalah akibat, kuman 
> berkembang biak dengan cepat pada daun yang mati, kerna daun yang mati itu 
> tak sanggup mempertahankan dirinya terhadap serangan kuman. Semakin lama daun 
> itu terletak, semakin banyak kuman yang berkembang biak, dan semakin busuk 
> bau daun itu dan menimbulkan rasa jijik. Bukan hanya dauan tapi semua mahluk 
> hidup bila sudah mati, maka kuman akan menggerayanginya. Manusia, hewan dan 
> tumbuh-tumbuhan , begitu mati, beberapa saat kemudian dia akan di gerogoti 
> oleh kuman, dan dia tak berdaya menghadapi serangan kuman-kuman itu, 
> sebagaimana sew3aktu dia hidup dulu. 
>  Sampah adalah kumpulan dari bangkai0bangkai. Bangkai dari mahluk hidup, 
> apapun namanya. Bangkai ini berbanding lurus dengan waktu, semakin lama dia 
> dibiarkan semakin banyaklah kuman-kumannya dan semakin busuk baunya. Bakteri 
> dan kuman yang verkembang biak ini akan menyerang lingkunangannya dan merusak 
> dserta menyebakan penyakit. 
>  Semua yang menimbulkan penyakit, kerusakan disebut oleh bahasa agama adalah 
> perbuayan yang Dhalim atau aniaya. Kalau ke Dhaliman ini menghinggapi diri 
> sendiri, dia merusak dirinya sendiri   disebut Fahsyak. Dan kalau Dhalim itu 
> merusak orang banyak di sebut mungkar. Sampah dalam diri menimbulkan Fahsyak 
> dan sampah merusak lingkungan     dan orang lain disebut dengan mungkar. 
> Agama kita mengajarkan bahwa Fahsyak dan Mungkar adalah dosa. Jadai mereka 
> yang membiarkan sehelai sampah   bertebaran, sebetulnya dia sedang membiarkan 
> fahsyak dan mungkar bersimaharajalela, dan dari pandangan agama dia sedang 
> emlakukan perbuatan tercela atau berdosa. Sebaliknya mereka yang 
> menyingkirkan sampah, dia sedang melenyapkan sesuatu yang fahsyak dan yang 
> mungkar. Saat itu dai dapat insentif atau
>  pahala. Yang terbanyak mendapat pahala dia sisebut pahlawan, karena dia 
> sedang   berjihad   membela Keimanan dan kesehatan. 
>  Betapa besarnya dosa-dosa orang yang mebiarkan riol dan got didepan rumahnya 
> tersumbat. Karena Got yang tersumbat menyebabkan air tyergenag. Didalam air 
> yang tergenang kuman-kuman dan jentik nyamuk akan berkembang, menghasilkan 
> aroma yang tengik. Aroma adalah lambang kuman telah berkembang biak, Dia akan 
> mencari mangsanaya dan akan menimbulkan kerusakan dan penyakit di lingkungan, 
> Dan Got yang tersumbat akan menimbulkan banjir. Kalaulah saja setiap rumah 
> membersihkan got yang didepan rumahnya, insyaallah kota Padang yang tercinta 
> ini tak akan banjir. Kerna para Ali berpendapat bahwa   banjir dikota ini   
> disebatkan riol atau got yang tersumbat. Maka orang orang yang membmbersihkan 
> got, membiarkan air mengalir sehingga kuman todak sempat berkembang biak 
> sehingga got iti tak
>  berbau, Kerna ukuran kebersihan dari satu got adalah disana tak ada jentik 
> nayamuk disana tak ada kuman yang berkembang dan disana tak ada bau. Ah 
> betapa rindunya kita pada orang orang yang mau   dan mampu membersihkan got 
> ini, dialah yang dapat pahala dan dialah yang jadi pahlawan. 
>  Lalu saya merenung, lembaran-lembaran dedaunan dan sampah adalah 
> lembaran-lembaran tiket kita ke sorga atau ke neraka.   Semakin cepat 
> seseorang melenyapkan sampah semakin cepatlah dia ke sorga, sebaliknyan yang 
> membuang dan membiarkan sampah sebetulnya dia sedang membeli tiket ke neraka, 
> karena dia membiarkan kedhaliman bersimaharajalela. 
>  Kamu di lahirkan sebagai umat yang terbaik karena kamu menyuruh orng berbuat 
> baik dan mencegah orang berbuat jahad. 
>  Masalah utama bangsa ini adalah sampah.. Andaikan bisa seseorang memandang 
> samapah adalah tiket kita ke sorga atau ke neraka, maka sampah itu akan 
> lenyap dari kota Padang , dan Kita akan meraih beribu-ribu penghargaan dan 
> pahala. Saya acungkan jempol pada Fauzi Bahar yang telah menjaga dan membela 
> Kota ini, berjihad meraih pahala. 
>  Disamping itu Sampah yang paling laten di sini bukanlah sampah yang nampak 
> nyata oleh mata, tapi juga   sampah yang ada di pikiran, . Yang paling 
> berbahaya adalah sampah di hati. 
>  Sampah di mana-mana mudah terlihat dan gampang membuat malu. Dengan begitu 
> kita akan cenderung untuk membersihkannya. Lain halnya sampah di hati. Sampah 
> itu tak punya wujud fisik. Sampah jenis ini tak akan pernah terlihat sampai 
> kapan pun, semaju apa pun teknologi dunia. Sebenarnya keberadaan sampah ini 
> mudah diduga dari perilaku kita sehari-hari. Namun, tak seperti sampah di 
> riol yang membikin gatal penyakit dan malu, sampah jenis ini sering membuat 
> kita merasa hebat di hadapan yang lain. Sampah jenis ini begitu melenakan. 
>  Kita semua berpotensi terserang 'sampah hati', bahkan -- sekecil apa pun -- 
> telah mengidapnya. Kita gemar pada yang 'hangat' dan 'basah'. Hal yang 
> manusiawi dan baik dalam kehidupan manusia. Rasa gemar yang berlebihan itu 
> awal petaka. Kita jadi gemar pada kehangatan kolusi-nepotisme. Kita jadi 
> gemar basahnya korupsi. 
>  Iklim yang hangat dan basah itu membuat hati penuh terselubungi sampah. 
> Kebanyakan hati telah menjadi begitu kusut karena sampah. Maka, begitu banyak 
> masalah yang tak terpecahkan di negeri ini. Akibat hati bersampah, pemecahan 
> masalah acap dibelokkan untuk kepentingan sendiri.. 
>  Kalau kita kembali ke Al Quran Tuhan berumpah dengan awal kata Qad, yang 
> artinya benar-benar sungguh, sugguh =sungguh benar, orang yang beruntung 
> adalah orang yang mampu membersihkan dirinya. 
>  Untuk itu saya teringat akan sebuah Firman suci_Nya dalam Al-Qur'an 
>  sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, (QS. 91:9) 
>  dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya. (QS. 91:10) 
>    
> 


      

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke