Ambo bbrp kali basuo jo baliau kutiko batugeh disiko, tampakno baliau mamakai ilimu jalak litak...bantuak2 ka mati aka ndak ilang. Di kedubes siko iko bukan kasuih paratamo, dubes sabalunno dipulangkan karano mamalituak pitih juo shg ado bbrp tahun disiko dubesno kosong. Bapasanlah awak ciek ka dunsanak2 nan bersyahwat untuak manduduik-i jabatan publik baiak eksekutif, legislatif, yudikatif, angku latif dan si tif tif nan lain bisa ndak sanak mamutuih rantai korupsi dimulai dari sanak sandiri.
Rakyaik badarai nan ndak ado hubungan family jo si tif tif dan tif... salam Junaidi --- On Thu, 8/28/08, Rainal Rais <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > From: Rainal Rais <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Ado sanak awak nan kacipratan > To: RantauNet@googlegroups.com > Date: Thursday, August 28, 2008, 8:35 AM > Ajo..buka main dubes di Usa,Singapore,Malaysia..mudah > mudahan anggota DPR tidak terlibat..kita tunggu > beritanya..rupanya memang betul kata Bung > hatta.."Korupsi sudah menjadi kebudayaan"...Mari > kita sambut bulan suci Ramadhan dengan saling memaafkan dan > berserah diri pada Allah Swt..Semoga puasa kita diterima > NYA...Amin wass Rainal Rais > > > > ----- Original Message ---- > From: ajo duta <[EMAIL PROTECTED]> > To: "rantaunet@googlegroups.com" > <rantaunet@googlegroups.com> > Sent: Thursday, August 28, 2008 6:47:35 > Subject: [EMAIL PROTECTED] Ado sanak awak nan kacipratan > > > > > http://www.suaramerdeka.com/beta1/index.php?fuseaction=news.detailNews&id_news=12633 > =============== > Hidayat juga didakwa telah memberikan uang USD200 ribu pada > Sekjen Deplu Sudjadnan Parnohadiningrat agar menyetujui > usulan proyek. Sudjadnan kini menjabat sebagai Duta Besar RI > untuk Amerika Serikat. > ========= > Mantan Dubes di Singapura Didakwa Rugikan Negara Rp 8 > Miliar > Jakarta, CyberNews. Kasus korupsi kembali terungkap di > Kedutaan Besar RI. Setelah sebelumnya di KBRI di Malaysia, > kini terungkap di KBRI di Singapura. Mantan Duta Besar RI > untuk Singapura, Mochammad Slamet Hidayat bersama dengan > Kepala Bagian Tata Usaha sekaligus menjabat Bendahara Erizal > didakwa merugikan negara Rp 8,47 miliar. > "Kedua terdakwa melakukan perbuatan melawan hukum > dalam perbaikan gedung KBRI di Singapura, Wisma Duta Besar, > Wisma DCM, dan rumah-rumah dinas KBRI Singapura," kata > Ketua Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dari Komisi > Pemberantasan Korupsi (KPK) Suwarji di Pengadilan Tindak > Pidana Korupsi, Rabu (27/8). > Kasus tersebut bermula, saat dilakukan proyek perbaikan > pada tahun 2003-2004 tersebut dengan melakukan penunjukkan > langsung kepada Lee Ah Kuang, project manager Ven Soon Heng > Engineering Enterprises, sebagai pelaksana proyek. > ''Hidayat menunjuk Penunjukan Lee Ah Kuang atas > usulan Erizal. Penunjukkan ini tidak sesuai Keppres Nomor 18 > Tahun 2000,'' tegas Suwarji. > Hidayat yang lahir di Purbalingga bersama Erizal juga tidak > membuat harga perkiraan sendiri dalam pelaksanaan proyek. > Harga yang ditawarkan Kuang, SGD 3,3 juta, langsung > disetujui. Harga ini, lanjut Suwarji, menjadi patokan > pengajuan Anggaran Belanja Tambahan (ABT). > ''Untuk penyusunan ABT, Erizal bersama staf KBRI > Sutarni mengajukan biaya USD120 ribu. Hidayat menyetujui > sekaligus meminta agar biaya perbaikan gedung disisakan SGD1 > juta untuk keperluan dana pengurusan usulan ABT.'' > Namun ternyata ABT belum bisa dicairkan, lanjut Suwarji, > kemudian Hidayat meminta Erizal menggunakan Mata Anggaran > Pengeluaran (MAP) sebesar Rp 8,47 atau setara SGD1.683.000 > untuk dibayarkan pada Lee Ah Kuang. Beberapa waktu kemudian, > ABT senilai Rp 16 miliar atau setara SGD3,28 juta bisa > dicairkan. Uang ini sebagian digunakan untuk mengganti MAP. > ''Sisanya, Rp8 miliar, ternyata bukan untuk > melunasi nilai kontrak, melainkan dibagi-bagikan. Hidayat > memperoleh SGD280 ribu, Erizal SGD120 ribu, Sutarni SGD120 > ribu, dan Eddi Suryanto Hariyadhi Dwihardono SGD190 > ribu,'' papar Suwarji. > Hidayat juga didakwa telah memberikan uang USD200 ribu pada > Sekjen Deplu Sudjadnan Parnohadiningrat agar menyetujui > usulan proyek. Sudjadnan kini menjabat sebagai Duta Besar RI > untuk Amerika Serikat. > ''April 2004, Erizal atas perintah Hidayat > memnyerahkan USD100 ribu kepada Sudjadnan di Hotel Four > Season Singapura. Sisanya, USD100 ribu, atas permintaan > Sudjadnan diberikan kepada istri Sudjadnan USD15 ribu, > Kurniawan Rubadi USD25 ribu, Arizal Effendi USD20 ribu, dan > Wiwik Setyawati USD40 ribu. Total yang diberika Hidayat pada > sudjadnan USD200 ribu,'' tandasnya. > > > > New Email names for you! > Get the Email name you've always wanted on the new > @ymail and @rocketmail. > Hurry before someone else does! > http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/ > --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN: - Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting - Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim melalui jalur pribadi - Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau dibanned - Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---