Krisis Keuangan Amerika Berimbas di Indonesia

Radio Nederland Wereldomroep

07-10-2008
Krisis Keuangan Amerika Berimbas di Indonesia

Presiden  Susilo  Bambang Yudhoyono SBY kemarin menyampaikan 10 arahan
untuk  mengantisipasi dampak krisis yang melanda Amerika di Indonesia.
Misalnya  ia  mengimbau  agar  semua  kalangan  tetap  optimis,  tetap
mempertahankan  pertumbuhan  enam  persen ekonomi dan mengoptimalisasi
APBN  2009.  Ia  juga  menganjurkan  agar  dunia usaha tetap bergerak.
Apakah  arahan-arahan  ini  tidak terlalu umum? Kami ajukan pertanyaan
ini kepada Sjamsu Rahardja, pakar ekonomi di Bank Dunia Jakarta.


Sjamsu  Rahardja[SR]: Kalau memang untuk level presiden, saya rasa itu
wajar  ya.  Karena dia kan dalam tahap pejabat penyelenggara tertinggi
negara.  Saya  rasa  arahan itu mustinya memang di tingkat yang sangat
umum.   Tingkat   di   mana   kementerian   dan  jajaran  di  bawahnya
menterjemahkan, saya rasa sih nggak apa-apa.

Radio  Nederland Wereldomroep[RNW]: Tapi menurut Anda sebagai pengamat
ekonomi  apakah  dampak  krisis di Amerika ini, yang sudah hampir jadi
krisis dunia ini, akan cepat melanda Indonesia juga atau gimana nih?

Sistim transaksi 
SR:  Akan  tetapi, karena kalau dari sisi keuangan memang bukan bidang
saya di situ. Tapi exposure kita ke mortgage debt (hutang hipotek,red)
itu  nggak  terlalu  besar  ya,  dibandingkan perbankan di Jepang atau
Eropa  gitu.  Tapi  masalahnya  tetap  saja, ini kan menyangkut sistem
transaksi   keuangan   dan  likuiditas  di  mana  itu  nanti  akhirnya
pengaruhnya ekspor kita ke Amerika.

Amerika  itu  sekarang adalah mitra nomor dua ya, atau pasar nomor dua
bagi  ekspor  Indonesia.  Jadi  bisa  dipastikan keterlambatan ekonomi
Amerika akan ada pengaruhnya ke kinerja ekspor kita.

RNW: Kapan itu baru terasanya ya? Masih cukup lama? 

SR: Nah, ini pertanyaanya bagus sekali, karena sebetulnya sekarang ini
boleh dibilang concern kebanyakan ekonom itu kita pikir will not there
yet  (belum akan sampai,red) untuk situasi di Amerika. Ini pelan-pelan
unfolding  (terbuka, red) pertama, isyu hipotek ini meletus. Habis itu
ada  bank-bank  yang  bangkrut. Tapi tadi malam kalau bapak bisa akses
website  ke  New  York  Times  itu  ada  artikel  bagus sekali di mana
consumer confidence (kepercayaan konsumen, red) mulai rontok.

Efek spiral 
Nah,  kalau  consumer confidence mulai rontok di Amerika ini mulai ada
efek spiral ya. Jadi mereka mengurangi spending (pengeluaran,red). Dan
kalau  mereka  mulai  spending  berarti  juga  nanti  GDP (hasil kotor
domestik,red)  mulai  kena,  dan  ini akan terus bergulir begitu. Jadi
sampai  mana  terus  terang  ini kita juga nggak tau. Ini mungkin baru
episode  kedua  dari  mungkin tujuh sampai sepuluh episode gitu, masih
terus  kita  bergerak  ke  sana.  Jadi efeknya ke Indonesia kalau dari
ekspor saya rasa akan mulai terasa akhir tahun ini.

RNW:  Tapi kembali pada presiden tadi ya, jadi katanya juga dia sangat
optimis  bahwa  tidak  akan  terulang  lagi krisis seperti tahun 1997.
Bagaimana tanggapan Anda?

SR:  Saya  pikir  betul, karena sejak '97-'98 kita mengalami pelajaran
pahit  betul  ya,  bahwa sebetulnya yang terjadi di Amerika itu pernah
kita  alami  jaman  dulu,  bahwa kita jaman dulu bank-bank ugal-ugalan
memberikan  pinjaman ke orang-orang yang sebetulnya nggak layak diberi
pinjaman   yaitu   perusahaan   keluarga   lah   segala   macam  tanpa
syarat-syarat yang jelas.

Nah,  sejak  itu  regulasi keuangan kita cukup terbangun, sangat ketat
dan  koordinasi juga mulai ditingkatkan. Jadi, mungkin yang kita musti
ingat  adalah  resiko  krisis  akan  selalu  ada. Tapi apakah itu akan
membalikan  kita  ke seperti '97, kayaknya nggak. Saya yakin itu nggak
terulang karena itu salah satu struktur governance, perusahaan, sektor
keuangan itu jauh berbeda ketimbang dulu.

RNW: Kalau begitu berarti Indonesia sudah berpengalaman menghadapi krisis berat 
ya? 

Komite Sektor Keuangan 
SR:  Di  tes lagi, kita sekarang ada namanya kalau nggak salah, Komite
Sektor  Keuangan.  Jadi  koordinasi  lintas antara Bank Sentral dengan
Departemen  Keuangan  dan  itu secara eksplisit membahas protokol jadi
misalnya  ibarat, kalau gedung kebakaran pintu mana yang harus dibuka,
siapa yang harus jaga ini. Segala macam itu dibicarakan di situ sudah.

Dulu  ini  samasekali  nggak ada, jadi kita tuh benar-benar kaya orang
utan  dilepas  di  jalan gitu ya, sehingga kita nabrak sana-sini. Nah,
sekarang  ini  sudah disiapkan kira-kira protokol itu bagaimana nanti.
Kalau harus mengatasi keadaan-keadaan darurat paling tidak ada di atas
kertas.

RNW:  Jadi  pembentukan  protokol  ini betul-betul merupakan pelajaran
dari pengalaman '97 maksudnya ya?

SR: Ya, saya rasa begitu. 

RNW:  Kalau gitu berarti Indonesia sudah siap dan mungkin juga Amerika
bisa belajar dengan Indonesia untuk mengatasi ini?

SR:  Gimana-gimana  juga  kita  musti  tetap  belajar  lho pak, karena
gratifitasnya ada di sana kan, sampai nggak karuan kaya begini.

RNW:  Oke,  jadi  melihat arahan-arahan presiden itu memang wajar, itu
umum karena memang di tingkat presiden begitu maksudnya ya?

SR:  Ya, tinggal sekarang kuncinya gimana kementerian-kementerian yang
ada  di  bawah  dia  menterjemahkan arahan tersebut. Saya rasa mungkin
akan   ada  pertemuan-pertemuan  lanjutan  gitu,  untuk  memfollow  up
(menindaklanjuti,red)




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke