Saya melihatnya bahwa "Sumatra Barat" sekarang sedang berjalan lunglai. 
Perangkat aparatur tidak berjalan dengan baik dan cenderung berjalan sendiri 
sendiri tanpa adanya koordinasi. Justru hasil akhirnya menjadikan image sumatra 
barat menjadi jelek secara general.

Masalah dibawah ini mestinya tidak harus tampil ke permukaan jika ada fungsi 
kontrol terhadap tiap tiap lembaga terkait. Mungkin ini masalah satu kelompok 
tapi karena tidak pernah di follow-up dengan baik masalah yang terjadi akhirnya 
menjadi masalah dan seluruh 'Pemagang' Sumatra Barat kehilangan kesempatan.

Beberapa waktu lalu teman saya dari salah satu universitas terbaik di Sumbar 
mengeluh ketika mencoba melakukan pendaftaran lamaran kerja online ke sampurna, 
begitu harus memilih asal universitas, nama universitas tempat dia kuliah tidak 
ditemukan malah nama universitas yang terdengar aneh seperti "Univesitas 
karawitan" justru masuk dalam database. Kemudian ada lagi yang nelpon mengeluh 
ketika ingin mendaftar lowongan pekerjaan di departemen perindustrian untuk 
jurusan matimatika secara online, begitu sudah mengisi daftar formulir lengkap2 
dan tombol di tekan keluar kata kata "Untuk S1, Maaf kami hanya menerima 
jurusan matimatika dengan akreditasi A, ternyata sistem menolak secara otomatis 
daftar universitas yang tidak memiliki akreditasi A untuk S1 jurusan 
matimatika. Sedang ditempat pelamar kuliah matimatika baru mempunyai akreditasi 
B.

Dari pada saya pusing, saya katakan tanyakan langsung ke pihak universitas 
tentang masalah diatas.

Saya cuma gak habis pikir, apakah tidak ada lembaga kontrol di universitas 
tersebut untuk melakukan monitoring terhadap seluruh lulusannya, melakukan 
analisa berapa % dari lulusannya yang diserap oleh industri, analisa apa 
kebutuhan pasar terhadap kriteria tenaga kerja ?. Karena dunia industri 
diindonesia bergerak dengan sangat dinamis dan cepat, banyak perusahaan yang 
sudah selektif dalam memilih calon pegawai.

Masalah yang sama selalu terulang terulang dan terulang, nanti akhirnya tidak 
menutup kemungkinan keluar dikoran bahwa "industri diindonesia tidak menerima 
tenaga kerja berasal dari lulusan sumatra barat", ah semoga tidak pernah 
terjadi, tapi satu hal yang pasti  saat ini jepang sudah menutup pintu untuk 
tidak menerima "pemagang" dari sumatra barat.

Biarkan saluang yang menyampaikan.

Salam Hormat 
Ronal Chandra

--- On Thu, 10/16/08, Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Pemagang Asal Sumbar di-"Black List" Jepang
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Thursday, October 16, 2008, 4:36 AM

Kalau hanya satu orang yang ingkar janji, itu mungkin hanya karakter pribadi. 
Tapi kalau sudah beberapa orang, mungkin ini karakter kelompok. 
Perlu didalami riwayat hidup pemagang tersebut, walau nasi sudah jadi bubur, 
sebagai pelajaran bagi yang lain.
Bagaimanapun, nama baik dan kehormatan adalah modal utama dalam kehidupan ini.

 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]






----- Original Message ----
From: hambociek <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Thursday, October 16, 2008 10:30:58 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Pemagang Asal Sumbar di-"Black List" Jepang


TAMAKAN SUMPAH:
"Janji ditapeki, ikara dimuliekan".

Dek indak mamuliakan ikrar, akibatnyo:
"Ayam lepeh, tangan bacirik!"

Msndeh pulo nan marasai ...

Salam,
--MakNgah

--- In [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] wrote:
>
> Pemagang Asal Sumbar di-"Black List" Jepang
> By Republika Contributor
> Rabu, 15 Oktober 2008 pukul 19:01:00 
> 
> PADANG -- Jepang menutup peluang tenaga magang asal Sumatera Barat 
> (Sumbar) setelah beberapa pemagang yang melanggar
 komitmen.
...............
> Bahkan, orang tua tenaga magang yang melakukan pelanggaran itu 
> dituntut  membayar uang pengganti kepada pihak perusahaan sebesar 
> kerugian yang ditimbulkan akibat anak mereka pindah ke perusahaan 
> lain, lanjut Evi.
> 
> "Selain itu, untuk sementara pihak terkait di Jepang tidak lagi 
> mengalokasiakan peluang penerimaan bagi tenaga kerja magang asal 
Sumbar," 
> kata Evi.
> 













      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke