Assalamu'alaikum...

Uda Suryadi, Bapak2, Ibu, Uda, Uni, sarato dunsanak saluruhnyo di palanta...

Pada awalnya saya mengira Uda Suryadi adalah lulusan sejarah. eh ternyata, 
jurusan Sastra Indonesia Unand (ini saya ketahui setelah membuka blog sastra 
indonesia unand). membaca perjuangan hidup uda Suryadi, tentu ini ada bagian 
dari hasil dari kerja keras memperbaiki nasib dan tempaan hidup susah yang 
beliau alami sejak kecil hatta sampai luluspun.

Beberapa peljaran yang bisa saya petik dari perjalanan hidup Suryadi adalah 
sebuah tohokan bagi pandangan umum masyarakat bahwa ada jurusan favorit dan ada 
jurusan pinggiran. sampai saat ini hal masih sangat kuat berlaku. uda suryadi 
yang hanya lulusan jurusan sastra, apalagi sastra indonesia, tentu dipandang 
biasa2 saja oleh masyarakat kita yang telah terbius oleh paradigmatik 
keunggulan jurusan teknik, kedokteran, dan kawan2nya.

keberhasilan uda Suryadi tidak terlepas dari kesuksesan beliau diterima di 
Leiden Belanda. berbeda dengan Indonesia, tradisi keilmuan di eropa sangat 
menghormati kedudukan ilmu bahasa (salah satunya filologi), sejarah, dan 
filsafat. uda Suryadi yang notabene mumpuni di bidang filologi tentu 
mendapatkan "surga"nya di Leiden, dipenuhi oleh timbunan harta karun (teks2 
sejarah) yang luar biasa. 

saya masih ingat dengan perkataan uda Suryadi "saya mau pulang sekarang, kalau 
di minang ada perpustakaan seperti di sini (Leiden)". tentu ini pernyataan yang 
menyadarkan kita bahwa sosok jenius sperti uda Suryadi tidak akan terpenuhi 
dahaga ilmiahnya melihat kondisi literatur sumbar sekarang (tentunya juga di 
indonesia). kalaupun telah bangkit sebuah kesadaran akan berharga naskah2 kuno 
dan keberadaan tulisan2 ilmiah, tentu untuk menyamai koleksi Leiden tentu butuh 
waktu puluhan tahun, atau mungkin ratusan tahun. 

kecintaan terhadap minang tentu tidak mengharuskan kita untuk terus berkarir di 
sumatera barat. di luarpun biasa. karakteristik orang minang adalah "mendaku" 
pada sosok yang telah besar. kalau sudah punya nama di luar, maka barulah kita 
dihargai. agaknya ini adalah spirit yang selalu dikejar oleh anak2 minang yang 
rela merantau jauh2, bukan karena di kampung belum berguna, tapi lebih 
disebabkan di kampung belum punya nama.

menurut saya, kesuksesan uda Suryadi bisa merubah cara pandang orang2 tua di 
minang terutama, untuk mensupport anak2 yang memiliki talenta di bidang sastra, 
linguistik, dan sejarah. tidak semata2 gelap mata dengan jurusan teknik dan 
kedokteran... tidak ada stratifikasi dalam ilmu. semua memiliki fungsi dan 
kedudukan yang sama. semuanya sama2 bermanfaat...

mungkin, itu sekedar catatan ringan dari saya. dari mahasiswa yang belum juga 
lulus, yang menuliskan kata2 di milis ini, hanya sebagai wahana untuk belajar.

ttd

anggun gunawan (23M-Jogja)



__________________________________________________
Apakah Anda Yahoo!?
Lelah menerima spam?  Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam  
http://id.mail.yahoo.com 
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke