Assalamualaikum w.w. Sanak Nofend dan Dedy,
Indak ambo doh nan manamukan fakta bahaso ayah Tuanku Imam Bonjol, Khatib 
Bayanuddin, baasa dari Pagaruyuang, tapi Bung Hari Ichlas, katurunan 
Tuanku Imam Bonjol sandiri dari garis nasab. Bung Hari ko mancari roots baliau 
salamo salapan tahun, sampai ka Arsip Nasional di Jakarta, dan sampai pulo ka 
tanah Bugih. Malah urang Bugih nan manjalehkan katakaitan antaro bapak Tuanku 
Imam Bonjol tu jo para sanak kito urang Bugih. Peran ambo hanyo manyarankan ka 
baliau untuk mambuekkan akta notaris dan mandaftarkannyo ka pengadilan negeri. 
Ruponyo harus ka pengadilan agamo. Kini Alhamdulillah alah salasai.
Tipak diambo, pangalaman baliau ko mampunyoi arati khusus, yaitu menyadarkan 
ambo bara kambang biaknyo urang Minang kalau ranji nan manurut adat dari garis 
suku ibu kito gabuang jo ranji manurut nasab Islam, manjadi apo nan ambo 
namokan sabagai Ranji ABS SBK. Sacaro teknis indak sarik doh, pakai sajo 
software 'Family Tree Maker'. 
Pak Irwan Husein, Sekjen Gebu Minang, alah manyebarkan pangunoan software ko ka 
urang kampuang baliau.Adiak ambo di Pekanbaru, Chairuman Bahar, ruponyo alah 
lamo mamakai software tu, sahinggo ranji kami sekeluarga labiah langkok dek 
baliau dari pado ambo. Mungkin ado pulo para netters RN nan lain nan juo alah 
mamanfaatkannyo. [Ado ciek lai, dalam Ranji ABS SBK, indak kan ado lai urang 
nan maraso punah saroman nan dirasokan dulu dek Ayah ambo almarhum.].
Ambo picayo bana, kalau Ranji ABS SBK ko alah marato dipakai dek sagalo urang 
awak, akan samakin arek raso pasaudaraan antaro awak samo awak dibandiangkan jo 
kini ko.Insya Allah.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]






________________________________
From: Dedy Yusmen <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Friday, October 24, 2008 4:38:46 PM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: Ayah Imam Bonjol dari Pagaruyung


Selamat Pak Saaf ats keberhasilan Pak Saaf dalam memperjuangkan ABS-SBK
dengan Gerakan Paderi ini, menujukkkan salah satu ketokohan Pak Saaf

Wasslam
DYEK

-----Original Message-----
From: RantauNet@googlegroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On
Behalf Of Nofend Marola
Sent: Friday, October 24, 2008 4:33 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [EMAIL PROTECTED] Ayah Imam Bonjol dari Pagaruyung


Artikel TIB di Hariang Singgalang Senin kemarin. Nampaknya juga salah
satu
Hasil Proyek dari Pak Syaf yang selama ini digadang2kan di Palanta.
Dan tentu Iklan Palanta kita RantauNet, disebut2 pula :)

Salam
=====

Singgalang, Senin, 20 Oktober 2008

Padang, Leluhur Tuanku Imam Bonjol dari jalur nasab berhasil ditelusuri
dengan menggunakan metode ranji ABS SBK dan dukungan Arsip Nasional.
Ayah
pahlawan besar ini, Khatib Bayunuddin ternyata seorang bangsawan
Kerajaan
Pagaruyung. Namun akibat konflik, ia bersama 40 orang pengiringnya,
mengundurkan diri ke luar Minangkabau dan akhirnya mendarat di Sulawesi
Selatan. Demikian antara lain catatan yang dapat ditarik dari diskusi
pendalaman lebih lanjut dari latar belakang doktrin Adat Basandi Syarak,
Syarak Basandi Kitabullah (ABS SBK) sebagai jati diri Minangkabau, di
Bagindo Aziz Chan, Padang, Sabtu (18/8).

Acara dilaksanakan Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
(BPSNT)
Padang bekerjasama dengan Gebu Minang. Dalam acara pembukaan, selain
Ketua
Gebu Minang, Mayjen (Purn) Asril H. Tanjung S.Ip., juga memberikan
sambutan
tertulis Gubernur Sumatra Barat, Gamawan Fauzi..

Dalam pertemuan ini dibedah dua buah buku, yaitu buku Christine Dobbin,
edisi 2008, "Gejolak Ekonomi, Kebangkitan Islam, dan Gerakan Paderi,
Minangkabau 1784-1847, Komunitas Bambu, Jakarta, serta buku Drs. Sjafnir
Aboe Nain, 2008, "Tuanku Imam Bonjol, Sejarah Intelektual Islam di
Minangkabau (1784-1832), Penerbit Esa, Padang.

Panelis terdiri dari Dr. Gusti Asnan, Dr. Erwiza Erman, MA., Drs.
Sjafnir
Aboe Nain, serta Drs. Zulqoyyim. Seluruh panelis menghargai pendekatan
komprehensif yang digunakan Christine Dobbin, yang didukung data yang
amat
kaya, sehingga sangat bermanfaat dalam upaya memahami sejarah
Minangkabau.

Dalam diskusi inilah kemudian diketahui, keturunan Tuanku Imam Bonjol
dari
jalur nasab, yang menghasilkan dua temuan, yaitu bahwa ayah Tuanku Imam
Bonjol, Khatib Bayanuddin, ternyata adalah seorang bangsawan kerajaan
Pagaruyung.

Peserta secara khusus memberikan perhatian pada penegasan Dobbin, Perang
Paderi bukanlah merupakan perang antara kaum adat dengan para ulama,
sebab
pada kedua belah pihak terdapat baik kaum adat maupun para ulama.

Dari data yang ada dapat diambil kesimpulan substansi doktrin ABS SBK
berasal dari Tuanku Imam Bonjol, setelah ia menyadari dan mendapat
laporan
dari empat orang utusan yang dikirim ke Tanah Suci bahwa kekerasan yang
dilakukan kaum Paderi sebelum itu adalah merupakan suatu kesalahan dan
harus
diperbaiki.

Untuk mendalami keseluruhan aspek dari Gerakan Paderi ini, serta untuk
menindaklanjuti doktrin ABS SBK, telah dibentuk dan diresmikan sebuah
'Lembaga Kajian Gerakan Paderi, 1803-1838'

Dalam acara ini juga telah diperkenalkan Ranji ABS SBK dengan
mempergunakan
software Family Tree Maker yang telah dibahas amat intensif di kalangan
para
perantau yang aktif di RantauNet, yang menggabungkan ranji adat berdasar
sistem kekerabatan matrilineal dengan ranji berdasar ajaran nasab yang
diajarkan agama Islam. Diketahui pula rombongan ayah Tuanku Imam Bonjol
di
Sulawesi Selatan kemudian beranak pinak. Orang Bugis mencatat dengan
cermat
peristiwa tersebut, dan menyampaikan keinginan agar tali darah antara
orang
Bugis dengan kerajaan Pagaruyung ini disegarkan kembali.

Keinginan tersebut ditampung dalam susunan kepengurusan Lembaga Kajian
Gerakan Paderi 1803-838. Salah seorang cucu Tuanku Imam Bonjol, Hari
Ichlas,
seorang pengusaha, telah memperoleh kepastian hukum tentang hubungan
darahnya menurut garis nasab dengan Tuanku Imam Bonjol, yang selain
dikukuhkan dengan sebuah akta notaris juga didaftarkan pada pengadilan
negeri dan pengadilan agama.

Sekadar catatan, terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara
kesimpulan
acara bedah buku Dobbin yang sama di Unimed Medan pada tanggal 14
Oktober
2008, yang pada umumnya mereduksi masalah Perang Paderi ini pada masalah
ekonomi dan logistik belaka, dan cenderung menyebut Perang Paderi
sebagai
'perang dagang' dan secara kategoris menyatakan bahwa Perang Paderi
bukan
'perang agama'.

Kesimpulan dari acara bedah buku di Padang ini sangat berbeda, dengan
memberikan perhatian pada keseluruhan aspek yang terkait dengan gerakan
Paderi , baik aspek politik, ekonomi, sosial budaya, agama, dan militer,
yang juga mengandung aspek-aspek baik yang dapat ditindaklanjuti melalui
pengkajian yang lebih mendalam serta secara terus menerus.

Menurut Gusti Asnam "Buku karya Christin Dobbin ini menjadi ikon kajian
tentang Islam di Minangkabau karena merupakan sebuah hasil studi yang
mengkombinasikan sejarah ekonomi, sosial, politik, perang, dan agama,
yang
sangat relevan" kata Gusti.

Pada acara yang digelar di Gedung Bagindo Aziz Chan sejak pukul 09.00
WIB
tersebut turut dilantik pengurus Lembaga Kajian Gerakan Paderi dan
pembacaan
hasil rumusan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Ketua Dewan Penasehat GEBU Minang dan Penggagas Lembaga Kajian Gerakan
Paderi, Saafroedin Bahar, mengatakan Perang Paderi selama ini hanya
identik
dengan kekejaman. Padahal, menurutnya tanpa Perang Paderi mungkin saja
saat
ini masih banyak orang Minang yang melakukan tindakan menyimpang seperti
sabung ayam.

Lembaga Kajian Gerakan Paderi adalah sebuah organisasi yang digagas
salah
satunya untuk menjernihkan pemahaman terhadap keseluruhan Gerakan
Paderi,
termasuk untuk mencegah timbulnya prasangka yang akan merugikan
persatuan
dan kesatuan bangsa.cr08

http://www.hariansinggalang.co.id/index.php?option=com_content&task=view
&id=
3785&Itemid=1:testset





--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke