Waalaikumsalam w.w. Sanak Z Chaniago,
Ambo juo lai mambaco barito tu. Kito doakanlah mugo-mugo iyo handaknyo baitu 
nan tajadi.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]






________________________________
From: Z Chaniago <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Tuesday, November 11, 2008 8:26:46 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Re: SERI NAN DI LUA TAMPURUANG 32: MASALAH 
KELANGKAAN PEMIMPIN


Assalamu'alaikum Ww

Ambo pernah mambaco di salah satu media cetak.., GF mau jadi cawapresnya MW.....

peningkatan bukan ?... 2 periode jadi Bupati... 2 periode jadi Gubernur....

Wassalam

Z Chaniago - Palai Rinuak
...


2008/11/11 Dr.Saafroedin BAHAR <[EMAIL PROTECTED]>

  
Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
Di bawah ini saya posting dua artikel tentang kepemimpinan, yang satu di 
Sumatera Barat dan yang lain untuk tingkat nasional. 
Sekedar untuk menjadi bahan renungan kita bersama.
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]

 
Syafii Maarif Sayangkan Gamawan Enggan Jadi Gubernur Lagi
 
PadangKini.com| Sabtu, 1/11/2008, 18:06 WIB
 
PADANG--Ahmad Syafii Maarif menyayangkan keenganan Gubernur Sumatera Barat 
Gamawan Fauzi untuk maju menjadi gubernur periode berikutnya. 

"Saya sudah berkali-kali mendesak Pak Gamawan untuk menjadi Gubernur sekali 
lagi lah, tapi dia tidak mau, padahal dia adalah pionir dalam perang melawan 
korupsi secara sistematis saat masih menjadi bupati Solok 2001," kata Syafii 
dalam acara syukuran Penghargaan Magsaysay 2008 yang berikan Pemerintah 
Filipina kepadanya, di Gedung Serbaguna PT Semen Padang, Sabtu (1/11).

Syafii memuji Gamawan Fauzi yang berani menyimpang dari 'pola umum' yang korup 
dan melilit Indonesia dengan melakukan terobosan birokrasi yang berani untuk 
melawan korupsi.
Minggu lalu, kata Syafii, ia membaca Newsweek Online yang menulis perang 
melawan korupsi secara terencana dan sistematis di Indonesia ternyata dimulai 
dari Kabupaten Solok awal abad ke-21, kemudian ditiru oleh daerah tingkat dua 
lainnya di Indonesia.

"Saya tidak tahu, setelah menjadi gubernur untuk menerapkan ini mungkin 
kendalanya banyak sekali, karena kewenangannya sudah sangat dibatasi 
undang-undang otonomi daerah yang banyak kelemahan itu, belum lagi dalam 
menghadapi raja-raja kecil di daerah, mungkin karena itu tidak mau maju lagi," 
kata Syafii. 

Gubernur Gamawan Fauzi mengaku tidak akan maju lagi dalam Pilkada Gubernur yang 
akan digelar 2010.

"Saya sudah katakana kepada beliau (Syafii Maarif), tidak semua pemimpin itu 
punya syahwat berkuasa, saya tidak akan maju lagi, banyak konfliknya, suatu 
saat akan saya ceritakan," kata Gamawan.

Sebelumnya, penerima Bung Hatta Award 2005 ini sering mengeluh karena 
kewenangannya amat dibatasi dalam undang-undang otonomi daerah sehingga tidak 
punya kewenangan untuk meminta kepala daerah di kabupaten dan kota di Sumatera 
Barat menerapkan good government (tata pemerintahan yang baik) seperti yang 
pernah ia canangkan di Kabupaten Solok.
Bahkan Gamawan pernah mengatakan bahwa kewenangannya sebagai Gubernur hanya 
sebatas pagar kantor gubernur. (yanti)
 

 
TAJUK RENCANA
Kompas, Selasa, 11 November 2008 | 03:00 WIB
Kepemimpinan dan Kemandirian
Nasib negara-bangsa Indonesia sungguh dramatis. Ketika tangan- tangan asing 
pamer kekuatan dan membuat kita serba tergantung, kita justru krisis calon 
pemimpin.
Pernyataan mantan Ketua MPR Amien Rais mengentakkan rasa keterpurukan kita. 
Sejarah imperialisme berulang di Indonesia dengan bentuk yang berbeda, bahkan 
lebih merusak. Di antaranya 80 persen hasil minyak bumi dan setengah dari 
perbankan nasional dikuasai asing. Indonesia perlu seorang pemimpin nasional 
yang tegas terhadap neoliberalisme dan neoimperialisme.
Dari manakah pemimpin nasional dihasilkan? Dari partai politik, dari kalangan 
militer dan birokrat, juga dari kalangan bisnis dan dunia perguruan tinggi. 
Ketika kita saat ini mencari-cari, menimang-nimang atau memadik-madik calon, 
kita tidak bisa menyebut satu dua nama dengan mantap. Seolah-olah menghadapi 
pilihan serba sulit, harus menjatuhkan pilihan yang lebih baik dari stok yang 
tersedia.. Minus malum!
Kita selalu merasakan kepemimpinan nasional dengan reserve.. Benar kepemimpinan 
baru teruji kalau ada kesempatan, sebaliknya rekam jejak pun menjadi salah satu 
kriteria kepemimpinan. Tidak terpukau oleh janji-janji, pun lewat janji-janji 
yang bersifat advertorial.
Krisis kepemimpinan nasional pun dientakkan Prof Bernadette N Setiadi lewat 
pidato pengukuhan guru besarnya di bidang psikologi, 31 Oktober lalu. Mengapa 
pada saat kesempatan jauh lebih banyak bagi orang-orang muda kita memperoleh 
pendidikan, Indonesia justru sulit memenuhi kebutuhan pemimpin yang andal?
Pertanyaan itu dijawabnya dengan mengaitkan budaya Indonesia yang kolektivistis 
dengan power distance yang tinggi. Dalam budaya demikian, jika pemimpin dan 
calon pemimpin tidak memiliki integritas dan nilai-nilai yang diperlukan, 
mungkin ia hanya berani mengambil keputusan yang didukung kelompok-dalamnya 
sendiri dan bukan keputusan berdasarkan kepentingan rakyat dengan risiko 
kehilangan dukungan dari kelompok-dalam.
Kutipan-kutipan singkat itu menegaskan kemandirian. Untuk mandiri dibutuhkan 
syarat, berani mengambil risiko, tahu kekuatan dan kelemahan diri, tidak serba 
bergantung. Seorang pemimpin dan calon pemimpin demikian akan mendahulukan 
kepentingan yang lebih besar (rakyat) daripada kepentingan kelompok dan 
memiliki power distance yang rendah. Keberhasilan perubahan seperti ditunjukkan 
seorang Barack Obama, misalnya, sangat ditentukan sosoknya.
Rasa-perasaan krisis kepemimpinan nasional dalam arti kepemimpinan politik 
barangkali lebih rumit dibandingkan kepemimpinan perusahaan. Politik itu tidak 
bisa hitam putih, satu tambah satu sama dengan empat; melainkan tali-temali, 
penuh nuansa—dengan tetap menempatkan kemandirian sebagai batu penjuru. Dan itu 
tidak mudah diperoleh tanpa melihat rekam jejak sehari-hari mereka.
 ***      


-- 
Z Chaniago - Palai Rinuak 

Alam Minangkabau semakin memukau oleh kemilau Danau Maninjau - Menjadikan Adat 
menjadi rasional .


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke