*Mereka yang tidak tahu atau melupakan sejarah masa lalunya, tidak akan
punya masa depan*. (Bockel, menteri Veteran Perancis)



Dunsanak di Palanta yth.



Minta maaf karano ambo munculkan kembali topik nan bukan menyangkut khusus
minangkabau tapi tentang "tahu di sejarah". Topik iko indak ado hubungannyo
dengan kampanye pemilu.

Tadi malam pk. 23 WIB, TVRI pusat menayangkan acara diskusi yang pesertanya
terdiri dari DR. Haryono Suyono (mantan menko Kesra Orba), DR. Arbi Sanit
dan Anis Matta (sekjen PKS).

Meskipun indak mengikuti dari permulaan, tapi ado hal nan sangat mengganggu
pikiran ambo yaitu "pendeklarasian Soekarno sebagai pahlawan/pembangun
demokrasi" dan "Suharto sebagai pahlawan pembangunan kesra/ekonomi" oleh
Anis Matta.

Kedua panelis (H.S & A.S) tidak mengomentari tentang status Soekarno
(sebagai "pahlawan/pembangun demokrasi" yang dipublikasikan oleh PKS); hanya
Suharto saja yang dikomentari (terlepas dari perbedaan pendapat di
antara panelis).
Bila Soekarno memakai istilah demokrasi terpimpin maka Suharto menggunakan
istilah demokrasi pancasila selama mereka berkuasa untuk "menafsirkan" kata
demokrasi itu sendiri.
Sama-sama menggunakan kata demokrasi, kenapa musti dibedakan perlakuannya
terhadap mereka.

Menurut ambo, hal semacam ini *kesalahan besar* karena tidak sesuai dengan
bukti sejarah. Soekarno bukanlah pahlawan demokrasi, tapi dia adalah
pembunuh/algojo demokrasi (maaf untuk penggunaan istilah ini !). Soekarnolah
yang mengajari bangsa Indonesia untuk tidak melaksanakan demokrasi.

Soekarno mengeluarkan dekrit presiden tg. 5 Juli 1959 yang membubarkan
konstituante hasil pemilu demokratis 1955 dan membubarkan partai Masyumi,
PSI, Murba. Apapun alasannya, dekrit tersebut tidak syah karena anggota
konstituante adalah wakil rakyat resmi (pemilu 1955 sangat jujur dan adil).

Baca buku "Demokrasi Kita" tulisan M. Hatta.

Kelak preseden buruk yang dibuat oleh Soekarno ini mengilhami/mengajari
Abdurrahman Wahid pula yang ingin membubarkan DPR, untunglah ada ABRI.

Untuk merealisasikan syahwat megalomania pribadinya Soekarno membuat
bermacam-macam istilah, diantaranya: *Manifesto Politik (manipol
USDEK/pidato 17 Agustus 1959), Revolusi belum selesai serta bermacam-macam
jargon politik lainnya* yang semua jargon tsb. mengundang/memfasilitasi kaum
komunis untuk mengambil kekuasan.

Menurut ambo, biarlah Soekarno hanya diberi gelar sebagai *pahlawan
Proklamasi saja* karena itulah faktanya dan sudah pantas. Bersama-sama
dengan Hatta dia telah berjasa melaksanakan kehendak para pemuda yang
menculiknya untuk memproklamasikan bangsa Indonesia.

Kalau untuk gelar kepahlawanan lainnya perlu ada diskusi-diskusi yang
mendalam di antara sesama bangsa Indonesia, kecuali untuk gelar-gelar yang
dibuatnya sendiri untuk dirinya sendiri seperti Pemimpin Besar Revolusi yang
belum selesai (PBR). Pemakaian kata-kata revolusi yang mengerikan ini pernah
pula digunakan oleh mahasiswa-mahasiswa yang berdemo ketika menjatuhkan ORBA
tahun 1997 yl.

*Lamo hiduik banyak diraso, jauah bajalan banyak diliek,* maka lihatkan
kondisinya negara-negara poros ideologi favorit peninggalan sejaman Soekarno
seperti  Kamboja (killing field), Korea Utara, Kuba dll.

*Sebenarnya yang pantas diberi gelar pahlawan/pembangun demokrasi di
Indonesia ini adalah Hatta yang telah mengeluarkan maklumat no. X tahun 1946
**.*





Abraham Ilyas 63, 6.

Admin/webmaster

www.nagari.or.id

www.nagari.org

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN:
- Wajib mematuhi Peraturan Palanta RantauNet, mohon dibaca & dipahami! Lihat di 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi anda pada setiap posting
- Dilarang mengirim email attachment! Tawarkan kepada yg berminat & kirim 
melalui jalur pribadi
- Dilarang posting email besar dari >200KB. Jika melanggar akan dimoderasi atau 
dibanned
- Hapus footer & bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Jangan menggunakan reply utk topik/subjek baru
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk dpt melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke