Pak Nof dan para sanak sa palanta,
Tidak ada yang perlu saya tambahkan dalam penjelasan pak Nof ini. Ringkasnya 
yang perlu kita lakukan adalah: 1) di Ranah kita siapkan segala sesuatu yang 
perlu untuk mengembangkan pariwisata sebagai salah satu sektor 
pemicu pembangunan daerah Sumatera Barat, dengan MakItam ini sebagai daya tarik 
utamanya; 2) di luar Ranah kita gencarkan promosi yang kreatif sehingga orang 
berbondong-bondong datang menikmati keindahan alam dan keramahtamahan 
masyarakat kita.
Keduanya merupakan satu kesatuan. WSTB dapat jadi palanta tempat semua fihak 
terkait bisa urun rembug..
 
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: [EMAIL PROTECTED];
[EMAIL PROTECTED]






________________________________
From: Yulnofrins Napilus <[EMAIL PROTECTED]>
To: RantauNet2 Milis <rantaunet@googlegroups.com>; MAPPAS <[EMAIL PROTECTED]>; 
MPKAS <[EMAIL PROTECTED]>; Milis SMA1Bkt <[EMAIL PROTECTED]>; Gebu Minang 
<[EMAIL PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; IPMPP <[EMAIL 
PROTECTED]>; [EMAIL PROTECTED]
Cc: Rika Cherish <[EMAIL PROTECTED]>; Idris Sawahlunto <[EMAIL PROTECTED]>; 
Firdaus SSM <[EMAIL PROTECTED]>; Aim Zein <[EMAIL PROTECTED]>; Fahira SMM 
<[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, December 5, 2008 10:35:10 AM
Subject: [EMAIL PROTECTED] Peta Pariwisata Sumbar Perlu diubah - Mak Itam 
sadang dijalan....


Adi Dunsanak kasadonyo,

Agar indak maulang dua kali, iko tanggapan ambo thd Pulang Marantaunya Mak Itam 
ini seperti diminta oleh padangkini.com bbrp hari lalu. Masih banyak lagi 
dampaknya, tetapi silahkan siapa saja mengusulkan dan membuat artikel ke 
berbagai media utk itu. Iko usaho awak basamo nan dimulai dan didukuang dari 
milis-milis Minang ini sejak 2 tahun lalu. 

Skl lagi, saran kita kepada semua stakeholders, Mak Itam sebaiknya tidak 
digunakan tiap hari...! Buat jadi eksklusif...! Krn biaya perawatannya 
mahal...! Ambo naik Loko Uap di Sydney, utk jarak 7 Km bayar AUS$24 per trip. 
Di Melbourne utk jarak 20 Km bolak balik, bayar AUS$33 (silahkan lihat liputan 
foto2nya ada di www.mpkas.west-sumatra.com dan bagaimana mereka merawat Loko 
Uap tsb). 

Untuk masyarakat lokal, kasih kesempatan masa promosi atau waktu2 tertentu. Krn 
targetnya Loko Uap ini untuk jadi "madu" penarik wisatawan Manca Negara kelas 
menengah keatas agar mereka mau BAWA PITIH masuk ke Sumbar. Kalau target 
wisatawan kita yang murah-murah, ntar yang masuk ke Sumbar kelas backpackers 
semua. Udah gak punya uang, bawa dampak kurang positifnya cukup besar lagi. 
Kalau yang punya uang, biasanya mereka lebih sopan dan tahu aturan. 

Disisi lain, kita masih punya belasan Loko Diesel utk KA Wisata. Ini yang jadi 
fokus utama kita untuk menjalani rute Padang - Anai - Singkarak - Solok - 
Sawahlunto. Jika jalur ini sukses, semoga rute ke Bukittinggi dan Payakumbuh 
juga bisa segera "terdorong" untuk segera dibuka kembali. Kepala Pariwisata 
Bukittinggi bbrp hari lalu telpon Wakil Sekjen MPKAS, KAtik Sati, menanyakan 
kenapa ke Sawahlunto? Kok tidak ke Bukittinggi dulu. Ambo sudah menawarkan agar 
Wako Bukittingi kalau mau, bersama MPKAS segera menghadap Dirjen KA. Krn 
Bantuan Dephub tahun 2009 sebesar Rp.50 milyar, "mungkin" bisa saja utk buka 
jalur ke Bkt ini. Satu hal pesan Pak Soemino, Dirjen KA waktu kita dg Almarhum 
Pak Chaidir mengajak Gubernur Sumbar menghadap: "Kalau daerah tidak proaktif, 
kita susah memberikan prioritas begitu saja...". 

Peran kawan-kawan Media Cetak dan Elektronik sangatlah besar dalam hal ini. 
Yang juga melihat inisiatif ini positif buat Sumbar. Tanpa dukungan mereka, 
belum tentu pula Mak Itam dalam perjalanan menuju Ranah Minang sekarang (insya 
allah Sabtu jam 9 pagi besok, masuk Rest Area Tol Cikampek, Sabtu malam naik 
ferry di Merak). Peran Media bisa menggerakkan para pengambil keputusan untuk 
melakukan sesuatu. 

Untuk itu, sekali lagi, atas nama MPKAS & MAPPAS, kami menghimbau para 
regulator, operator, WSTB (West Sumatra Tourism Board) dan semua stakeholders 
pariwisata agar bisa memanfaatkan MOMENTUM LANGKA ini. Propinsi yang punya KA 
pun, belum tentu punya Loko Uap yang bisa membangkitkan Emosi Nostalgia seperti 
di Ranah ini...! Kita dukung Visit Indonesia Year 2008 dan visit-visit 
berikutnya dari Sumbar. terkait isu Loko Uap, akan lebih baik kita bicara dalam 
konteks Nasional. Krn Loko Uap ini statusnya sudah jadi Aset Nasional dan 
bagian dari Sejarah Perkeretaapian Nasional..

Mohon maaf sebelumnya. Semoga berkenan. Terima kasih atas dukungan semua 
dunsanak.

Wassalam,
Nofrins
www.mpkas.west-sumatra.com
www.mappas.west-sumatra.com
www.nofrins.west-sumatra.com


Peta Pariwisata Sumbar Perlu Diubah Menyambut Wisata Kereta Api

PadangKini.com | Kamis, 4/12/2008, 9:09 WIB

 
PADANG--Peta pariwisata Sumatera Barat mesti diubah dalam beberapa hal untuk 
menyambut dan memasukkan wisata kereta api yang sedang dikembangkan di provinsi 
ini. Demikian pendapat Sekretaris Jenderal Masyarakat Peduli Kereta Api 
Sumatera Barat (MPKAS) Nofrins Napilus kepada PadangKini.com, Kamis (4/12). 
Menurut Nofrins, wisata kereta api di Sumatera Barat mesti dikembangkan untuk 
wisatawan mancanegara.. Karena itu persiapan pelayanan terhadap tamu 
internasional ini perlu dilakukan. 

"Karena kereta api ini akan kita gunakan untuk mengundang wisatawan mancanegara 
untuk datang, tentu akan lebih baik kita bisa menyiapkan diri bagaimana 
menyambut tamu tersebut dengan etika internasional yang berlaku umum, fasilitas 
publik apa saja yang perlu kita perbaiki ke depan," ujarnya melalui surat 
elektronik. 

Perubahan peta pariwisata yang mesti dilakukan, kata Nofrins, menyangkut 
strategi marketing dan promosi, sarana, dan tenaga seperti apa yang akan 
dilibatkan. 
"Karena ini orientasinya pasar internasional tentu kita tidak bisa hanya 
menunggu wisatawan datang ke Sumbar untuk beli tiketnya di tempat, apakah kita 
sudah siap kalau orang booking online atau per telepon? Bagaimana melibatkan 
para operator pariwisata dengan adanya salah satu unggulan pariwisata Sumbar 
ini sekarang, peta pariwisata mestinya akan berubah dalam beberapa hal," 
katanya.

Kembalinya lokouap E1060 dari Ambarawa ke Sawahlunto untuk digunakan sebagai 
wisata kereta api, kata Nofrins, baru permulaan pengembangan wisata kereta api 
di Sumatera Barat. 

"Perjalanan masih panjang, harus segera kita pikirkan dan siapkan bagaimana 
menjual isu lokouap ini sehingga bisa menjadi motor dan memiliki multiplier 
effect terhadap yang lain," ujarnya. (yanti/s)


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke