Umat islam menyambut hari raya idul adha. Walaupun suasananya tidaklah semeriah 
idul fitri.  Malam ini takbir, tahmid dan tahlil tetap bergema di seluruh 
penjuru negeri. Pengurus dan aktivis masjid masih tetap mengumandangkan takbir. 
Antar masjid dan mushola seperti berlomba, bersahut-sahutan lewat pengeras 
suara.

Sebagai makhluk sosial, manusia seyogyanya harus berkorban kepada sesama. 
Ingat. Berkorban! Bukan mengorbankan sesama. Terkadang pengorbanan materi yang 
kecil bagi kita, bernilai sangat besar bagi orang lain. Materi adalah sebuah 
kerelatifan. Satu kali lunch kita di restoran jepang, bisa bernilai biaya makan 
sebulan seorang santri kecil yang sedang mondok.

Tahun ini saya memilih untuk tidak ikut mengorbankan hewan ternak. Urang rumah 
saja yang berkurban. Ia berkorban di kampung halamannya. Sebenarnya ia menyuruh 
saya berkorban hewan ternak juga. Saya memilih tidak untuk kali ini hanyalah 
untuk mencoba berkurban dengan alternatif lain. Ini dipicu oleh lakunya 
penjualan arang di kota Jakarta.

Saya merasa kurban hewan sudah agak melenceng dari misi awalnya. Secara 
pribadi, rasanya lebaran haji menjadi pesta barbekyu seluruh negeri. Kaya 
miskin sibuk membuat sate, sop kambing, gule atau tongseng. Selama periode idul 
adha dan hari tasyriq, konsumsi nasi dikurangi. Ganjalan perut porsi 
terbesarnya adalah daging hewan kurban. Tak jarang banyak yang terduduk 
kekenyangan. Tapi masih tetap berebut tusuk demi tusuk yang dipanggang.

Sepenuhnya tidaklah keliru. Setiap orang memang punya hak untuk berpesta. 
Berpesta dan berhari raya memang perlu. Sedikit banyaknya stress bisa terbuang.

Sedikit sesal di hati ini adalah niat berbagi dengan sesama menjadi bergeser. 
Ataukah ini hanya masalah pengalokasian daging yang belum pas. Sehingga kesan 
yang tampak hanyalah aji mumpung dari kita semua. Mumpung saya tidak beli ini 
daging, saya hajar saja untuk pesta sate di rumah. Bagi yang lain, mumpung saya 
sudah berkurban hewan ternak, lalu saya berhak sepersekian dagingnya, apa 
salahnya juga ada pesta barbekyu sedikit di rumah.

Tepat sehari sebelum idul adha tahun ini, uang 800 ribu (setara seekor kambing 
kurban) saya sedekahkan pada seorang anak kenalan. Si anak memiliki kemampuan 
akademis lebih. Namun roda orang tuanya sedang di bawah. Si anak saya bawa ke 
gramedia D'Best Fatmawati yang sedang discount 30%. Brief saya padanya, 
belanjakanlah uang senilai 500 ribu ini untuk keperluan sekolah dan 
pengetahuanmu. Lalu 300 ribunya, kamu simpan untuk biaya sehari-hari.

Izinkan untuk tahun ini, seekor kambing saya konversikan pada bantuan 
pendidikan seorang anak.

Wassalam

MS 30 kurang snek
Powered by Telkomsel BlackBerry®
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: [EMAIL PROTECTED] 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke