Anak yang cakap dan kelihatan bersih tidak seperti anak desa biasa, entah
kenapa pria ini merasa pernah melihat tatapan mata yang serupa dengan anak
ini. Ada perasaan akrab dan hangat dalam dirinya ketika menatap sepasang
mata yang sekarang memandangnya dengan kening berkerut.

 

"Paman siapa? Kenapa bisa terluka? Kenapa tergeletak di sini ? Apa lukanya
sakit? Paman bisa bicara ?" bertubi-tubi pertanyaan yang dilontarkan oleh
anak itu, sehingga pria ini merasa geli melihat gaya anak itu bertanya.

 

Dengan susah payah pria ini berusaha menjawab pertanyaan, "Anak kecil siapa
nama kamu?"

 

"Namaku Karim, paman kenapa bisa ada di sini ? paman sepertinya perlu obat,
sebentar aku panggilkan etek Siti untuk obatin paman."

 

Cepat anak itu bergerak dan berlari meninggalkan pria itu, terpaksa pria itu
mengerahkan sisa tenaga yang ada di tubuhnya dan mengalirkan ke tangan
kirinya melontarkan ilmu Penghisap Raga Mematikan Langkah. Dan terjadi
keanehan tubuh kecil Karim tiba-tiba seperti tertarik ke belakang dan dia
tidak bisa menggerakan tubuhnya untuk meneruskan larinya. Seperti ada tenaga
penghisap yang kuat sekali menarik dirinya, sehingga kakinya terasa seperti
terangkat dari tanah dan bergerak mundur ke sumber tenaga yang menghisapnya
itu.

 

Terkejut dan takut, Karim berteriak kencang sekali memanggil-manggil orang
tuanya dan terakhir memanggil nama Aswin, entah kenapa dia memanggil nama
temannya itu. Pria yang menarik anak itu merasa tidak enak juga membuat anak
kecil ketakutan tapi dia sadar kalau dia tidak melakukan hal ini segera maka
dia tidak punya kesempatan lagi untuk bicara dan menitipkan pesan.

 

Segera setelah Karim berdiri di dekatnya, orang itu melepaskan tenaga
dalamnya tapi dengan cepat mencekal tangan anak itu, karena kuatir dia akan
lari. Dengan sisa tenaga yang masih ada, orang itu berusaha berbicara kepada
Karim.

 

"Anak baik, jangan takut, paman tidak bermaksud jahat kepada kamu. Paman
tahu umur paman sudah tidak bisa dipertahankan lagi dengan luka yang begini
banyaknya. Kamu lihat sendirikan badan paman berdarah semua," katanya sambil
berusaha memperdengarkan nada yang ringan supaya sang anak tidak takut
padanya.

 

Melihat keadaan orang itu yang menggenaskan Karim merasa kasihan sekali dan
mulai bisa meredakan rasa takut dalam dirinya, setelah itu kembali dia
melontarkan pertanyaan yang bertubi-tubi lagi kepada orang itu.

 

"Paman siapa, asalnya dari mana, kenapa bisa ada di sini, bagaimana bisa
terluka begini, siapa orang jahat yang melukai paman, jauhkah rumah paman
dari sini ? Paman harus segera diobati, di nagari kami ada seorang tabib
yang hebat sekali banyak orang yang berobat padanya dan sembuh. Paman jangan
kuatir tidak bisa disembuhkan oleh beliau, aku yakin pasti bisa beliau
dijuluki Dewi Tangan Dingin oleh orang kampung kami."

 

Bersambung......


--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke