Sanak Jepe,

Kalau dikaitkan dengan Iwan Fals (point no 5), sebetulnya Iwan ini punya
andil juga dalam menjadikan wakil rakyat seperti sekarang.

Dulut, tahun 1987, Iwan mengkritik lewat lagunya Surat Untuk Wakil Rakyat,
katanya:

*kami tak sudi memilih para juara ...juara diam, juara he'eh, juara ha ha
ha......*
*... wakil rakyat bukan paduan suara, hanya tahu nyanyian lagu
"setuju......"*

Nah, sekatang para wakil itu tidak diam lagi, tidak menjadi penyanyi koor
"setuju" lagi ...

Riri
Bekasi, L 46



2008/12/13 jupardi andi <jupardi...@yahoo.com>

>           *BEGINILAH TINGKAH LAKU ANGGOTA DEWAN *
>
> *By : Jepe*
>
>
> **
>
>
>
> Saya bersama dengan kawan-kawan lain yang bekerja di Swasta (Perusahaan)
> yang sering berurusan dengan para anggota Dewan yang terhormat, mencoba
> meneliti dan membahasa segala tingkah laku anggota Dewan sebut saja anggota
> Dewan disebuah daerah dan Negara Antah Berantah. Jikapun sidang pembaca
> menduga Negara antah berantah ini di Indonesia silahkan saja, kami
> menghargai kebebasan berpendapat dari pembaca sekalian.Perusahaan tempat
> kami bekerja ini juga berada di daerah dan Negara Antah Berantah,
>
>
>
> Tingkah laku anggota dewan Negara antah berantah ini yang kami amati, lihat
> dan lansung berhubungan dengan mereka karena ada hubungan atau paling tidak
> menurut mereka "perusahaan kami bermasalah" dari segi apanya mereka juga
> tidak pernah memberi alasan yang pasti atau berkekuatan hukum sehingga syah
> dinyatakan bersalah, Lebih vocal lagi mereka berbicara mengataskan nama
> rakyat "Perusahaan harus bubar", Apa mereka tidak tahu sebuah perusahaan
> tersebut telah beroperasi terang-terangan dan telah melengkapi segala
> perijinan yang telah digariskan pemerintah. Tapi bisik-bisiknya mereka
> semata-mata "sok" membantu rakyat untuk merebut simpati maklum di Negara
> antah berantah ini akan ada pemilihan umum dalam waktu dekat.
>
>
>
> Perilaku anggota dewan yang kami teliti dan amati ini adalah anggota Dewan
> yang oportunis suka memeras terlalu "dalam" perusahaan apakah itu namanya
> amplop, uang terima kasih, sogokan, grafitasi atau kong kali kong.Sikap
> oprtunis akibat idiom mereka "Belum tentu duduk lagi periode berikutnya,
> sekaranglah kesempatan"
>
>
>
> Sikap jujur mereka patut kami ajungi jempol, mereka berkata sebelum kami
> ini duduk Pak telah banyak berkorban harta bahkan sampai utang sana sini,
> inilah kesempatan kami membalikan modal dan mengumpulkan uang
> sebanyak-banyak baik untuk modal pemilu selanjutnya atau jika tidak terpilih
> minimal kami sudah puas balik modal dan punya simpanan. Ya..kesimpulan kami
> sederhana saja seperi perusahaan juga "No Pain No Gain" jangan harap jika
> tidak ada pengorbanan meraih keuntungan.
>
>
>
> Nah ada juga sih anggota dewan Negara antah berantah itu yang jujur dan
> idealis tidak oportunis, tapi biasanya ciri-ciri mereka taat beribadah,
> sebelum menjadi anggota dewan memang telah kaya, hanya menerima gaji maupun
> tunjangan yang resmi ditetapkan oleh peraturan.Tercemarnya sedikit saja
> kalaupun ini dianggap sangat ideal juga tidak mau menerima dalam bentuk
> apapun dari pihak ketiga yang berurusan dengannya yaitu mereka rata-rata mau
> juga kami traktir sekedar makan siang atau malam.
>
>
>
> Anggota dewan yang jujur dan idealis ini biasanya bawaannya tenang dan
> punya karisma ada dua kemungkinan saja, dia tetap lurus sebagai anggota
> dewan, jika kawan-kawannnya bermain dia tidak ikut tapi merasakan, Diantara
> kawannya yang oportunis seperti diatas dia disegani dan dihormati.Apa
> penyimpangann yang dilakukan kawannya dia hanya mengurut dada dan jarang mau
> berkoar-koar karena apaboleh buat toh teman juga, dia hanya  bisa berkata
> "Seandainya nanti beresiko ditangkap aparat hukum silahkan tanggung jawab
> masing-masing dan saya tidak terlibat"
>
>
>
> Jika anggota dewan ini idealisnya sangat luar biasa dan sangat muak melihat
> segala tingkah laku temannya baik separtai (fraksi) maupun tidak separtai
> (Komisi) dari pada dia makan hati maka dia mengajukan pengunduran diri, ini
> dibuktikan salah satu anggota dewan di Negara Indonesia yaitu almarhum
> Sophan Sophian dia mengungkapkan secara eksklusif dalam sebuah acara talk
> show di Q Channel dalam program Impact yang dipandu oleh Peter F Gontha dulu
> ketika dia secara mengejutkan keluar menjadi anggota Dewan.
>
>
>
> Inilah tingkah laku anggota dewan daerah dan Negara antah berantah yang
> oportunis atau aji mumpung tersebut yang coba kami amati, bahas dan
> diskusikan disaat mengobrol waktu istirahat jam kerja maupun sedang
> santai-santai di lobi dan kamar hotel saat bertugas :
>
>
>
>    1. Penampilan anggota dewan ini memang "Chic" dan parlente, biasanya
>    berpakaian stelan safari sewarna antara celana dan baju dengan  kancing
>    baju yang besar-besar. Sepatu mereka rata-rata sepatu kulit mulai dari 
> harga
>    ratusan ribu sampai jutaan rupiah seperti Bally dengan model sepatu sebatas
>    mata kaki atau semi bot, warna hitam mengkilat dan selalu disemir (habis
>    mainnya bukan ke sawah-sawah sih di kafe-kafe dan hotel aja).
>
>
>
>    1. Dikantong baju mereka terpajang dua pulpen rata-rata merek terkenal
>    seperti Mont Blanc, terserah apa ini Mont Blanc "kapiran" atau palsu atau
>    pun yang asli berharga satu juta keatas., yang penting diatas puncak pulpen
>    tersebut ada salju putih yang menjadi ciri khas pulpen yang menggambarkan
>    puncak gunung di Eropa yaitu Mont Blanc.
>
>
>
>
>
>    1. Jika mereka berpakaian santai selalu kelihatan fashionable dan
>    trendy (karena mampu beli sih barang-barang atau produk branded) ciri
>    khasnya selalu memakai jaket tipis gelap dengan kancing resleting terbuka,
>    tidak pedulu jika suhu udara sedang panas terik tapi tetap dipakai
>    kemana-mana.
>
>
>
>    1. Telepon seluler meraka atau hape minimal dua, salah satunya jenis
>    komunikator, paling sebal saat berbicara serius dengan mereka masih asyik
>    saja mainkan komunikator nggak tahu juga apa yang dipencet atau sudah
>    kebiasaan yang :"gatal" aja  buka-buka flip komunikator atau mau pamer
>    hape komunikator terkini kepada lawan berbicara. Sebentar-sebentar
>    pembicaraan terputus karena anggota dewan yang terhormat ini bukan main
>    tinggi frekwensi orang yang ingin berkomunikasi dengan dia. Jika telepon
>    sangat rahasia biasanya dia memisahkan diri dari kami saat berdiskusi dan
>    pergi agak jauh berbicara "ya..ya..ya..pak..oh..jangan……...atur
>    aja…..bla..bla..bla..bla"
>
>
>
>
>
>    1. Ngomong paling pintar kata Iwan fals kebanyakan baca Kho Ping Ho,
>    jika kami dengar pendapat dengan mereka (hearing) karena tuduhan yang telak
>    atas nama rakyat perusahaan harus bubar, selalu tidak pernah mengkedepankan
>    sisi legalitas atau hukum serta peraturan dan undang-undang yang berlaku,
>    selalu saja atas nama rakyat. Ya apaboleh buat habis hearing kami
>    kumpul-kumpul dilobi hotel bercanda "Dasar bodoh tu anggota Dewan" lalu 
> yang
>    lain menimpali "La iyalah wong sekolahnya dibawah batang jambu"
>
>
>
>    1. Kalau lagi rapat suka memanggil saudara-saudara kesemua orang,
>    saudara direktur, saudara Bupati, saudara kepala Dinas, sementara rakyat 
> dan
>    lawan bicaranya seperti Direktur Perusahaan  terpaksa memanggil
>    memanggil Bapak Ketua, Bapak anggota dewan yang terhurrrrrrrrmatttt (saking
>    hormatnya kale). Kita maklumi juga ibarat pisau memang anggota Dewan ini
>    terpegang ditampuknya sementara  kami ini apalah pegang diujung pisau,
>    tapi jika urusan fulus memang kami memegang gagangnya itupun dia masih
>    memegang tampuk juga alias menekan dan memeras.
>
>
>
>
>
>    1. Selesai rapat yang "panas" dan bubar baru salah satu dari kami yang
>    jago lobi diutus untuk menjinakan para anggota dewan yang "liar" ini dan
>    kami sudah tahu siapa dan berapa orang, biasanya nereka basa basi dulu
>    berbicara dengan tukang lobi ini, setelah dapat slah dan mengarah "hadiah"
>    pembicaraan mulai cair dan ketawa cekakak cekikan. Muara pembicaraan tidak
>    bertele-tele "Oke Pak kita makan malam di restoran ini, ajak kawan-kawan
>    lain ya"
>
>
>
>    1. Mereka jika ketemu dengan kami (perusahaan) jarang bergerak
>    sendiri-sendiri minimal tiga orang dari partai yang berbeda
>    (berjamaah..kali), sebab mereka mengakui kalau sendiri-sendiri tidak enak
>    perasaan sama teman yang lain, karena mereka merasakan "Tu si Anu main
>    sendiri tuh,,kita ditinggalin..payah" walau belum tentu mereka "bermain"
>    dengan kami. Ini akibat mereka memang oportunis satu dengan yang lainnya
>    saling curiga
>
>
>
>
>
>    1. Karena mereka cukup ngeri dan takut dengan segala kecanggihan
>    teknologi maka mereka tidak mau berbicara mengenai "angka-angka" baik
>    melalui telepon , sms apalagi email, hadiah atau grafitasi harus dalam
>    bentuk tunai walau uang tersebut satu kopor, Dilarang keras pakai check,
>    check giro atau travel check (takut di Negara Indonesia sudah ada contoh si
>    Al Amin)
>
>
>
>    1. Setingan episode penyerahan uang ke anggota dewan daerah atau Negara
>    antah berantah ini adalah diutus beberapa orang perusahaan, jika uangnya
>    banyak dan telah disepakati angka-angkanya dibawa dengan tas sandang 
> murahan
>    seperti tas model Lap Top, lalu bertemu misal makan malam disebuah 
> restoran,
>    Saat ketemu dan menikmati makan malam sambil cekakak cekikik penuh
>    persahabatan mereka sudah merasakan sinyal yang dalam jika dalam tas
>    tersebut banyak fulus. Lalu salaman berpisah orang utusan perusahaan
>    pura-pura tidak tahu itu tas mereka tinggal saja di kursi makan.Selanjutnya
>    ya terserah mereka, paling dibawa ke hotel atau suatu tempat ya dibagi-bagi
>    dong.
>
>
>
> Banyak lagi sebenarnya tingkah laku anggota dewan daerah dan Negara antah
> berantah ini yang kami amati dan diskusikan, sungguh mereka ingin mencari
> kesempatan karena mereka duduk tersebut begitu banyak berkorban harta untuk
> mendapatkan sebuah kursi di Parlemen. Sekali lagi "No Pain No Gain"
> Bung..bohong jika ada anggota dewan atau caleg modal ludah doang, kecuali
> dia memang seorang tokoh teladan dan panutan di daerah atau Negara antah
> berantah.
>
>
>
> Atas situasi ini kami hanya mengucapkan syukur Alhamdulillah bekerja
> diswasta, kami bukan sok idealis tapi seandainya kami seperti dia bisa jadi
> akan terseret arus seperti mereka yang oportunis dan tukang peras. Kami
> memang merasa salut dan hormat bagi kawan mereka yang jujur dan idealis
> tidak neko-neko dan bisa melihat jika kami (perusahaan) salah ya dari kaca
> mata hukum, bukan mengataskan namakan rakyat yang berkata "Pokeke Perusahaan
> Bubar" dan itu adalah sebuah gertak bergaya klasik  untuk memeras
> Perusahaan dan mitra-mitra lain. Jika kami ingat sebuah berita yang masih
> hangat di Negara Indonesia tentang salah satu anggota Dewan yaitu Al Amin
> yang telah diputuskan bersalah 15 tahun penjara serta membayar denda dan
> kerugian Negara milyar rupiah…wah sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana
> perasaan hati seorang Al Amin galau, stress..kacau…sakit..mau bunuh diri kah
> dan  betapa pedihnya jika mengingat lagi masa-masa indah berbulan madu
> dengan salah seorang artis mungil cantik si KD alias Kristina Dang Dut.
>
>
>
> Sidang pembaca apakah anda pernah juga mengamati dan meneliti tingkah laku
> anggota dewan di negara Indonesia samakah dengan hasil penelitian kami
> dengan tingkah laku anggota dewan daerah dan Negara Antah Berantah
>
>
>
> *Pekanbaru. 13 Desember 2008*
>
> * *
>
> ------------------------------
> Buat sendiri desain eksklusif Messenger Pingbox Anda sekarang!
> <http://sg.rd.yahoo.com/id/messenger/pingbox/mailtagline/*http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/>
> Membuat tempat chat pribadi di blog Anda sekarang sangatlah mudah
>

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

<<inline: stat9499.jpg>>

<<inline: stat3574.jpg>>

Kirim email ke