Kurban Politik 
Rabu, 17 Desember 2008  
Oleh : Musfi Yendra, S.IP, Mahasiswa Pasca Sarjana Unand

Ibadah Kurban adalah kewajiban bagi personal/nafsih umat Islam yang
mampu secara materi. Jatuhnya pada tanggal 10 Zulhijjah tiap tahun.
Ibadah Kurban ini diawali ketika Allah SWT memberi perintah kepada Nabi
Ibrahim untuk menyembelih anaknya tercinta bernama Ismail. Ismail
adalah anak yang begitu diharapkan kelahirannya oleh Nabi Ibrahim dan
istrinya yang sudah beranjak tua.


Ibrahim adalah manusia pilihan. Manusia terbaik yang dipilih sebagai
Nabi dan Rasul. Sebagai Teladan Umat. Karena ketaatan yang dimiliki
oleh Ibrahim maka perintah menyembelih anak itu akan dilakukan olehnya.
Walaupun amat berat untuk menyampaikan ke Ismail. Ismail adalah anak
yang sholeh sebagaimana bapaknya. Ketika lisan Ibrahim menyampaikan
perintah ini ke Ismail, jawabannya adalah ‘kalau itu perintah Allah
harus dilaksanakan ya bapak’. Subhanallah! 
Perintah sembelihlah anakmu kepada Ibrahim. Artinya, sembelihlah segala
ego, kerakusan, dan nafsu yang ada di hatimu, yang itu semua dapat
menutupi kedekatan dan hubunganmu terhadap Tuhan dan sesama manusia.
Tetapi bila itu semua kamu lakukan, maka dapat mendekatkan kamu dengan
Tuhan dan dengan rakyatmu. 

Kurban Agenda Politik 
Desember ini akhir dari tahun 2008, yang disebut tahun politik. Sejak
ditabuh gendrang perang partai politik 9 Juli yang lalu, semua moment
dijadikan ajang kampanye. Kampanye partai politik, kampanye Calon
Legislatif (Caleg) dan kampanye Calon Presiden (Capres). Tidak hanya
moment tapi semua ruang yang ada dimanfaatkan oleh pemburu kekusaan
(power of hunter) itu. 

Sepanjang jalan dari kota-kampung pemandangan mata kita dirusak oleh
baliho/bilboard/spanduk/stiker orang-orang yang minta belas kasih untuk
dipilih. Taman kota berubah menjadi taman bendera. Rumah-rumah
dikampung di cat berdasarkan warna partai. Bahkan parahnya ada kubah
masjid di kampung penulis yang diganti catnya sesuai selara pengurus
yang notabene adalah Caleg dan pengurus partai tertentu. Setelah
kubahnya berganti warna, disepanjang jalan ke mesjid itu dipasang pula
bendera-bendera partainya. Harus beginikah membodohi rakyat?
Naudzubillah!  

Tujuan partai politik adalah mencapai puncak kekuasaan. Untuk sampai
pada tujuan itu partai politik dan elitnya harus mendekati rakyat.
Moment kurban tahun ini yang jatuh tanggal 8 Desember kemaren juga
menjadi sarana mencari simpati terhadap rakyat oleh partai dan elit
politik. Apalagi Pemilihan Umum (Pemilu)semakin dekat. Maka tidak heran
elit-elit politik yang sok paham agama memanfaatkan kurban sebagai
sarana kampanye.  

Jumlah peserta kurban tahun sepertinya ini meningkat, karena ada sapi
kurban atas nama partai A, partai B, partai C, partai D dan lain
sebagainya. Kemudian ada Si Fulan dari Caleg partai ini berkorban  5
ekor sapi dan 10 ekor kambing. Si Fulanah Caleg perempuan dari partai
itu berkurban 1 ekor sapi. Juga ada Si Badu dari Calon DPD daerah ini
berkurban dibeberapa kabupaten/kota. Begitulah cara kampanye kurban
politik itu. 

Kesempatan ini juga dimanfaatkan oleh partai politik dan elitnya, untuk
mengambil simpati rakyat. Atas nama wong cilik, buruh, pemulung dan
lain sebagainya kita harus berkurban kata mereka. Cara membagikan
daging kurbannya juga sedikit berbeda dari sebelumnya. Dalam kantong
plastik yang berisi daging kurban itu juga terdapat kartu nama Caleg
tertentu, Si Fulan Caleg nomor urut ini dan Si Fulanah nomor urut itu. 

Astaghfirullah! 
Ketika moment Hari Raya Kurban ini sudah dimasuki kepentingan politik
masihkah ia bertujuan menyembelih ego, kerakusan, ketamakan dan berhala
yang ada dalam diri manusia? Masihkah ada keikhlasan ketika daging
kurban yang dibagikan itu disertai dengan kartu nama  orang-orang yang
ingin berkuasa? Sampaikah ketaatannya kepada Tuhan atau habis seiring
daging itu menjadi kotoran manusia yang memakannnya? Atau inikah cara
pendidikan politik negara kita yang multi partai ini? entalah hanya
Tuhan saja yang tahu! 

Kesombongan politik dan ekonomi, kecongkakan intelektual atau
spiritual, menjadi tak punya arti di hadapan Sang Maha Perkasa, Allahu
Akbar! Kurban bukanlah sebuah ritul belaka, apalagi menjadi agenda
politik atas nama membantu rakyat miskin. Ibadah kurban yang
diperintahkan Allah kepada kita merupakan manifestasi salah satu
sunatullah, yaitu the law of detachment (hukum kemerdekaan dan
melepaskan kemelekatan). 

Kemelekatan diri dari urusan dunia dan
berhala-berhala duniawi. Kemudian juga kemerdekaan diri, jiwa, hati,
dan roh untuk mentauhidkan Allah. Semoga Allah mengampuni dosa orang
dan kelompok yang berkurban karena kepentingan duniawi semata.
Wallahu’alam!*** 


http://www.padangekspres.co.id/content/view/25789/114/ 


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke