Waáalaikumsalam Wr.Wb. Pak Saaf yang budiman,
Sabana no sengketa perbatasan ko banyak pak, karano iko adalah paninggalan 
desa-desa dulu sabalun baliak ka nagari...
Hanya sajo, Alhamdulillah pado desa2 nan lai dapek PPK dan baliak ka nagari lai 
dapek diilakkan konflik lebih besar karano peran fasilitator dan pembelajaran 
(learning process) di PPK. Hanya satu kemaren yang kecolongan, yaitu di 
Saniangbaka Kab Solok (iko baru dapek PPK), tapi Alhamdulillah ambo minta 
kawan2 segara fasililitasi, kini alah salasai, tapi alun salasi bana lai..
Soal konflik batas nagari ko, lagi2 peran pemda selalu tidak ada, pak..? Yang 
dipikiakan dek bupati dan wako adalah baa pitih no baliak liak...ini salah satu 
absurditas demokrasi lewat pilihan langsung...ambo lebih setuju kito kembali ke 
UUD 1945 dan memfungsikan kembali MPR sebagai lembaga tertingg negara yang 
memberikan mandat ke Presiden dan mandat pengawasan dan legislasi ke DPR, hak 
budgeting ke DPR dan Presiden..
 
Salam dan Maaf
Defiyan Cori L/40

--- On Sun, 1/4/09, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Sengketa perbatasan antar nagari
To: "Rantau Net" <rantaunet@googlegroups.com>
Cc: "LKAAM SUMBAR" <lkaamsum...@yahoo.com>
Date: Sunday, January 4, 2009, 5:11 PM







Assalamualaikum w.w. para sanak sa palanta,
 
Sengketa perbatasan antar nagari yang diberitakan di bawah ini hanya terjadi 
sesekali, tetapi jika terjadi suasananya lumayan mengcengkam, karena sifatnya 
massal dan bisa sangat emosional, karena itu tak boleh diabaikan.
 
Menurut penglihatan saya, sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, nagari sebagai 
masyarakat hukum adat selain perlu dibuatkan landasan hukumnya dengan peraturan 
daerah kabupaten, juga perlu dibuatkan petanya, sehingga potensi sengketa ini 
bisa dicegah.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta)
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;
saafroedin.ba...@rantaunet.org

 
Nyaris Perang Saudara, Akhirnya Sepakat Musyawarah
Harmen - Padang Ekspres, Padang Today, 4 Januari 2009.




”Perang saudara” nyaris pecah di Lubukbasung, Sabtu (3/1). Ribuan warga yang 
sudah berkumpul sejak pagi di kantor KAN Lubukbasung berniat menggelar aksi 
goro massal di kawasan perbatasan yang menjadi pemicu persoalan antar nagari 
tersebut, Lubukbasung dan Kampung Pinang. Untungnya Polres Agam sudah menutup 
semua akses menuju perbatasan dengan brikade polisi. 

Di tengah-tengah hujan lebat sekitar pukul 11.00 WIB, ratusan massa terus 
merengsek dari kantor KAN Lubukbasung kawasan Pasar Lamo Lubukbasung menuju 
lokasi Goro. Warga Nagari Lubukbasung yang emosi menggunakan pita kuning 
bergerak menggunakan truk, mobil dan sepeda motor melintasi kawasan pusat kota 
melewati Surau Kariang menuju Cumateh. 

Namun di Simpang Ujuanglabuah, ratusan massa tertahan barikade polisi yang 
sudah siaga sejak pagi mengantisipasi berbagai kemungkinan dan dipimpin 
langsung Kapolres Agam Maulida Gustina didampingi Wakapolres Kompol Febrialta, 
Kasat Reskrim AKP Masril, Kasat Intelkam Elvi Rinaldi, Kasat Lantas AKP 
Sukatno, Kabag OPS, Kapolsek Lubukbasung AKP Sumintak serta para perwira lain 
termasuk PJ Danramil Lubukbasung Kapten CZI Imam Safei. 

Seluruh akses jalan sengaja ditutup untuk menghindari masa menuju lokasi 
perbatasan. Di Ujuang Labuah, sempat terjadi perdebatan hangat, namun tidak 
memicu bentrokan dengan aparat kepolisian yang bersama pasukan anti huru-hara 
yang siaga. Untungnya unsur ninik mamak Lubukbasung langsung terjun ke 
lapangan, seperti M Dt Singo Marajo, N Dt Rajo Marah, Wali Nagari Lubukbasung 
Yunaldi St Arifin, Irwan Dinar dan tokoh pemuda lain memberi pengertian kepada 
massa agar masalah tersebut diselesaikan secara musyawarah. 

Ninik mamak meminta seluruh warga kembali ke kantor KAN Lubukbasung sampai ada 
putusan musyawarah bersama Muspida Agam yang dijadwalkan berlangsung pukul 
14.00 WIB. Walau banyak yang mengomel, massa akhirnya berhasil ditarik mundur 
ke Lubukbasung namun, di kawasan Padang Baru—massa yang emosi justru berputar 
ke Pasar Balai Salasa. Di Pasar Balai Salasa, juga sudah menunggu barikade 
polisi persis di simpang Pasar Balai Salasa menggunakan meja, kursi dan mobil 
aparat. 

Massa yang dibalut emosi, nyaris tak terbendung saat bersikeras masuk ke 
simpang Balai Salasa itu, namun setelah dijelaskan pelaku pemukulan wali nagari 
Yunaldi St Arifin dan pelecehan ninik mamak N Dt Simarajo sedang menjalani 
pemeriksaan di Polres Agam dan utusan pemuda diperkenankan untuk melihat 
langsung untuk pembuktian. 

Di Polres Agam sendiri sempat terjadi insiden, namun langsung diatasi, saat 
utusan pemuda Lubukbasung menyaksikan para pelaku sedang diperiksa aparat di 
ruang riksa satreskrim Polres Agam. Upaya maksimal tokoh ninik mamak dan pemuda 
masyarakat dari dua nagari, Lubukbasung dan Kampung Pinang berhasil meredam 
gejolak emosi masyarakat sehingga bentrokan bisa dihindari. 

Unsur muspida Agam sendiri langsung bersikap dengan menggelar pertemuan darurat 
di kediaman Bupati Agam. Muspida Agam dipimpin Bupati Aristo Munandar 
didampingi Kapolres Agam AKBP Maulida Gustina, Dandim 0304 Agam Letkol Inf 
Aristo Sudjatmiko, Kaban Linmaskesbangpol M Dt Maruhun dan unsur terkait lain 
mengelar pertemuan secara terpisah dan bergantian dengan wali nagari, utusan 
ninik mamak, Bamus dan pemuda dari nagari Lubukbasung dan Kampung Pinang. 

Pertemuan pertama dengan utusan nagari Lubukbasung diwakili wali nagari Yunaldi 
St Arifin, M Dt Singo Marajo, N Dt Asa Labiah, Helmon Vera Cristian (BAMUS), S 
St Perpatiah, A Dt.Rajo Mangkuto dan M Dt Rajo Marah. Dalam pertemuan itu, 
utusan warga Lubukbasung sepakat bermusyawarah, namun diharapkan proses hukum 
bisa berlanjut, termasuk kasus pelecehan terhadap ninik mamak meeka. 

“Kami berharap hal itu bisa disepakati, “ ungkap Y..St.Arifin, Vera Cristian, 
N.Dt. Asa Labiah ,M.Dt.Singo Marajo, Helmon dan S.St.Perpatiah. Sementara untuk 
penyelsaian batas nagari, mereka minta Pemkab Agam bisa menjadi mediator dan 
sekaligus menghadirkan tokoh ninik mamak dari Nagari Garagahan. Hal itu 
disanggupi bupati dan muspida Agam yang akan dibahas oleh tim khusus yang 
dibentuk. 

Usai pertemuan dengan utusan Nagari Lubukbasung, Sabtu sore Muspida Agam 
menggelar pertemuan dengan utusan Nagari Kampung Pinang yang dihadiri Wali 
Nagari Kampung Pinang Yuharnel, B Dt Bandaro Putiah, N Dt Rajo Mantari, N Dt 
Mantari Sati, Dt Manindiah dan Mardaswanto . 

Mereka juga meminta bupati Agam memediatori penyelesaian masalah tersebut 
secara musyawarah. Juga meminta anak kemenakan mereka yang kini diperiksa di 
Polres Agam tidak ditahan. Utusan nagari Kampung Pinang berharap, penyelesaian 
masalah batas diselesaikan di daerah netral. 

Ninik mamak Nagari Kampung Pinang mengusulkan penyelesaian digelar di Nagari 
Garagahan dengan menghadirkan ninik mamak nagari Garagahan selaku penengah. N 
Dt Rajo Mantari sempat menangis menahan kesedihan sebagai wujud prihatinnya 
atas kasus tersebut. 

“Kami berharap masalah itu, bisa diselesaikan segera, kami badunsanak pak, kami 
sabuah mimba, kami sainduak saayah dengan Lubukbasung pak, kami prihatin akan 
kejadian ini, “ ungkapnya. 

Kerahkan Seluruh Personil 

Pihak Polres Agam sendiri untuk mengantisipasi munculnya bentrokan antar sesama 
warga dari dua nagari bertikai itu, mengerahkan seluruh kekuatan . Bahkan empat 
titik jalan masuk ke nagari Kampung Pinang sengaja ditutup dengan barikade 
polisi. Upaya ini terlihat berhasil, apalagi tokoh ninik mamak dan pemuka 
masyarakat dari kedua nagari bisa saling memberi pengertian dan bisa menahan 
diri. Pasalnya, di Kampungpinang massa juga sudah berkumpul menunggu kedatangan 
massa dari Lubukbasung. 

Pihak Polres Agam juga sudah menyikapi aspirasi warga Lubukbasung itu dengan 
memeriksa pelaku pemukulan dan pengancaman sehingga bisa sedikit meredam 
gejolak emosi warga. 

Kapolres Agam AKBP Maulida Gustina di Ujuanglabuah kepada wartawan menyebutkan, 
pihaknya sengaja mengerahkan seluruh personil untuk menutup ruas jalan menuju 
Kampung Pinang. Langkah itu dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya bentrokan 
antar warga kedua nagari yang bertikai. 

Ruas jalan yang ditutup terutama di Ujuanglabuah, Simpang Balai Salasa, Simpang 
Kampuang Tangah dan Sungai Jariang yang dijaga ketat seluruh personil polisi 
yang diterjunkan ke Lubukbasung termasuk personil Polsek di seluruh wilayah 
Polres.Agam, langkah ini dinilai efektif, dibuktikan aksi bentrokan bisa 
diredam. 

Bentuk Tim Khusus 

Bupati Agam Aristo Munandar langsung membentuk tim khusus penyelesaian sengketa 
batas wilayah tersebut. Dijadwalkan Muspida Agam bersama unsur terkait akan 
langsung menggelar pertemuan Sabtu malam untuk membahas langkah-langkah 
penyelesaian. Informasi yang diperoleh Padang Ekspres, hingga Sabtu malam pihak 
kepolisian masih terus disiagakan di lapangan mengantisipasi gejolak lanjutan. 
Meski sebelumnya unsur terkait dari kedua nagari sudah diminta untuk saling 
menahan diri. 

Hingga berita ini diturunkan suasana tegang masih terasa di Lubukbasung. Namun 
tokoh-tokoh masyarakat dan ninik mamak dari kedua nagari meyakinkan masyarakat 
bisa diberi pengertian untuk saling menahan diri.. (*) 




Berita Terkait









      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke