Assalamua'laikum Wr.Wb. Ambo satuju, nan dunsanak keceaan; perlu pendekatan komprehensif, pendidikan, antropolog, sosial, ekonomi, perencanaan; dan konsistensi saat pelaksanaan disertai pengawasan program yang baik dan konsisten. Tapi persoalan nan labiah mandasar lai, untuak maaagiah kasadoan nan dunsanak keceaan tu paralu wakatu lamo? Maanga ambo keceaan lamo, parangai panjua (panggalaeh) jo pambali ampi samo, dan alah baurek abaakaaaa di badan ka duo2nyo, untuak indak mangeceaan parangai tu alah budaya. Jadi mungkin awak indak saba lai do!!!!!!!!!!!
Salam hormat Alzaber --- Pada Sen, 16/2/09, Augi Jusri Djalaluddin <augi....@gmail.com> menulis: Dari: Augi Jusri Djalaluddin <augi....@gmail.com> Topik: Re: Bls: [...@ntau-net] Kusut Masai Pasar Raya, Jalan Ada tapi Tak Tampak Kepada: RantauNet@googlegroups.com Tanggal: Senin, 16 Februari, 2009, 1:30 AM Asslm.W.W PKL di Jatinegara-Matraman itu jelas-jelas berdagang di Jalan Raya, diatas jalan hotmix. Saya perhatikan berulangkali penertiban, selalu kembali lagi. Pernah parkir kendaraan dinas Satpol PP bahkan Mikrobis Dephan, susudah kendaraan petugas tidak ada, PKL kembali lagi. Sebenarnya 50 m dari lokasi terdapat Kantor Polisi Rawa Bening, tetapi badan jalan masih digunakan PKL yang menyebabkan berkurangnya jalur lalu lintas dan membuat macet. Lalu-lintas merupakan cermin peradaban suatu kota, bila PKL, pejalan kaki, pengendara motor, mobil tidak tertib, kurang berdisiplin berlalu lintas, wajar saja banyak korban nyawa di jalan raya. Perlu pendekatan komprehensif, pendidikan, antropolog, sosial, ekonomi, perencanaan; dan konsistensi saat pelaksanaan disertai pengawasan program yang baik dan konsisten. Wass.W.W. A U G I augispot.blogspot.com 2009/2/14 Lies Suryadi <niadil...@yahoo.co.id>: > > Nan heran awak, di nugari urang kok PKL ko bisa tertib? Pai sajo ka pasa > Chow Kit di Kuala Lumpur. Lieklah bara tertibnyo PKL di situ. Padohal di > situ nan banyak manggaleh si Padang juo. Galeh e itu juo: VCD, kauih kaki, > jarum pinjaik, sapu tangan sirah baragi... PKL ko ado di nagari maju maupun > di nagari bakambang. Di tampek ambo tingga kini ado pulo PKL, mereka > badagang 2 x saminggu (Rabaa jo Satu). Tapi..yo itu tadi...TERTIB. > > Kadang tapikia dek ambo a nan salah dek kito...? > > Salam, > Suryadi > ========= > > --- Pada Sab, 14/2/09, Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> menulis: > > Dari: Nofiardi <nofia...@pec-tech.com> > Topik: [...@ntau-net] Kusut Masai Pasar Raya, Jalan Ada tapi Tak Tampak > Kepada: RantauNet@googlegroups.com > Tanggal: Sabtu, 14 Februari, 2009, 8:23 AM > > Kamis, 12 February 2009 > > Kusut Masai Pasar Raya, Jalan Ada tapi Tak Tampak > > Padang , Singgalang > Rencana pembongkaran lapak-lapak Pedagang Kaki Lima (PKL) di Jl. Permindo > Padang , ditentang para pedagang. Walau pada aplikasinya nanti mereka tidak > akan mampu melawan para petugas Satpol PP, mereka berencana akan berdagang > kembali jika petugas sudah pergi. > Menurut mereka, keberadaan Satpol PP yang terkadang mengusik kenyamanan > berdagang mereka di kaki lima , merupakan ujian untuk mengais rezeki. Jika > di laut nelayan dihadang ombak dan badai, maka di kaki lima mereka harus > berhadapan dengan Satpol PP. > "Selama ini, penggusuran-penggusuran yang Pemerintah Kota Padang selalu > tanpa solusi. Pemko tidak mampu menciptakan lapangan kerja bagi kami yang > pengangguran. Sementara kalau mandiri dengan berdagang di kaki lima , > dilarang pula oleh Pemko. Jadi di mana lagi kami harus mengais rezeki untuk > penyambung hidup?" keluh Adam, seorang PKL Jl. Permindo, kepada Singgalang, > Rabu (28/1). > > Dikatakannya, kerja Satpol PP terkadang selalu terkesan mubazir. Setelah > mereka membongkar satu kawasan, selanjutnya tidak diawasi lagi. Sehingga > akhirnya, lokasi tersebut kembali dihuni PKL. Semua wajar adanya, karena > siapa yang tidak tergiur mencari uang, jika tempatnya strategis. > "Daripada lokasi berdagang kami diambil PKL baru, bukankah lebih baik kami > yang kembali berdagang? Seharusnya, Pemko memiliki akal sehat, kalau > memiliki keinginan untuk menertipkan satu kawasan," kata Iwan, pedagang > lainnya. > Ia punya usul, agar pusat keramaian yang ditandai dengan adanya banyak > angkutan umum yang berlalu lalang, dibagi saja di setiap jalan Padang . > Sehingga dengan sendirinya, angkutan umum tidak terkonsentrasi di Jl. > Permindo. > Jika jalan tersebut tidak lagi ramai, maka dengan sendirinya PKL akan pindah > dengan penuh kesadaran. Sifatnya PKL, selalu mencari tempat yang ada > keramaian. Karena harapan mereka mendapat uang banyak, hanya dari warga yang > berlalu lalang. > > Gembira > Sementara para pemilik toko, ada yang menyambut gembira dan ada pula yang > biasa-biasa saja. Menurut mereka, diusir pun para PKL tidak akan menambah > pemasukan mereka. Toh yang belanja hanya orang Padang saja. Sementara warga > dari luar daerah, sejak tidak ada terminal menjadi jarang berbelanja ke toko > mereka.. Adapun yang gembira, berharap agar ada sedikit bagian yang terbuka, > untuk bisa dilihat warga yang mengunjungi pasar. Selama ini, tempat > berdagang mereka tertupi oleh para PKL. > Sepanjang pantauan Singgalang, keadaan Jl. Permindo memang semakin sempit > saja dari hari ke hari. Sehingga untuk jalan saja, tidak lagi leluasa > seperti dulu. Pedagang yang sudah menguasai trotoar, dengan berani menambah > satu setengah meter lagi ke kiri dan ke kanan. Sehingga panjangnya bisa lima > meter lebih. > Terkadang, pedagang yang berjualan bisa sampai tiga orang dan paling banyak > hanya dua orang. Jika berhadapan dengan toko ada pedagang sandal, maka yang > berhadapan dengan jalan raya adalah pedagang VCD bajakan maupun pedagang > goreng, penjual pulsa atau lainnya. > Warga yang ingin berjalan di kawasan ini, terkadang terpaksa harus tumpah ke > jalan raya. Sehingga mereka harus berhati-hati dengan kendaraan yang berlalu > lalang. Kata sebagian warga, Jl. Permindo sudah seperti Cibaduyutnya Padang. > Namun sayang, tempatnya tidak teratur. Hak-hak pejalan kaki, sama sekali > 'diperkosa' di jalan ini. Pemko sepertinya harus berfikir keras, untuk > menjadikan jalan ini nyaman kembali. * Laporan Hendri Nova > > http://hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=304 > > > > The above message is for the intended recipient only and may contain > confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you > are not the intended recipient, you are hereby notified that any > dissemination, distribution, or copying of this message, or any attachment, > is strictly prohibited. If it has reached you in error please inform us > immediately by reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. > Please delete the message and the reply (if it contains the original > message) thereafter. Thank you. > > > > ________________________________ > Terhubung langsung dengan banyak teman di blog dan situs pribadi Anda? > Buat Pingbox terbaru Anda sekarang! ___________________________________________________________________________ Dapatkan alamat Email baru Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan sebelum diambil orang lain! http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/id/ --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---