Assalamualaikum ww
Saudaraku seiman islam yang dirahmati Allah.

Ini adalah kisah nyata yang terjadi dalam keluarga besar saya. Semoga di hari 
jum'at ini kita dapat memetik hikmah tentang kekuatan Doa.


Sebagai anggota kelaurga besarnya, terlebih dahulu kita panjatkan Puji Syukur 
kepada Allah yang telah
mendengarkan dan mengabulkan Do'a Do'a kami atas kesembuhan Zainah cucu kakak 
kami.
Mohon doa sanak sanak semuanya, agar terus berdo'a agar proses kesembuhan 
Zainah dapat berjalan dengan lebih baik lagi. Amii ya Rabbal alamiin

                                                      DOA DAN MUKJIZAT 

Betapa terkejutnya aku ketika mendengar
suara sendu kakakku berkata : “Evy… Zainah saat ini sedang dalam
keadaan koma…. Ia ditimpa TV….
“Asytagfirullah
aldzim..!! berulang- berulang aku ber-isytigfar ketika secara runtut
kakakku bercerita bahwa kemarin waktu magrib tangga 10 Desember 2009 –
cucu kesayanganya itu ditimpa sebuah TV ukuran 29 Inc.
Tahukah Anda bahwa beban TV itu adalah 100 kg. TV itu bukan type
plasma seperti TV yang kita kenal sekarang. Bila kita seorang diri
mengangkat TV itu – tak mampu kita mengangkatnya. Bagaimana mungkin
kepala seorang balita usia kurang dua tahun itu tidak akan menciderai
kepalanya dan berakibat cidera otak berat. Lebih lanjut kakakku berkata
bahwa cucunya itu sedang dalam perawatan intensif di sebuah Rumah
Sakit. Saat ini kemampuan hidupnya hanya 60 – 40 %.
Secara medis “Zainah - sang permata hati kami itu
mengalami pendarahan pada batang otak serta cidera berat pada otak
kanan dan kirinya. Terobsesi atas kesembuhan “ Gugun Gondrong “ di
Rumah Sakit – Singapore, kami berikhtiar akan membawa sang balita
menjelang dua tahun itu ke Singapore. Namun ayah dan bunda si Balita
berkeberatan anaknya di gotong – gotong hingga ke Singapore. Ia
mengikuti saran dokter yang menangani anaknya. Yaitu seorang neurolog –
yang meyakinkan orang tua pasien akan kemampuannya tanpa harus dibawa
keluarga negeri. Lagi pula sepanjang pendarahan pada batang otak belum
bisa dihentikan, maka besar kemungkinan resiko kegagalan yang akan
terjadi dan berakibat maut pada balita ini.
Sebagai keluarga besarnya apa yang bisa kami lakukan ? Dukungan materil seperti 
Gugun gondrong..??.
Sampai berapa banyak kemampuan materi itu jika diperturutkan..??
Diskusi kepanikan terjadi diantara kami bersaudara ; Jakarta – Medan –
Singapore – Bali. Rasanya bila ada dukungan moril dan materi dari
kantor ayahnya Zainah di “ Hotel JW Marriout – Medan, atau dari Konsulat 
Amerika termasuk American Woman
di Medan karena bundanya warga negara Amerika - belum meyakinkan kami
untuk dapat menyelamatkannya, apabila ia dibawa ke Singapore. Demikian
pula ketika Siloan Hospital Jakarta – menyatakan kesediaannya untuk
melakukan perawatan. Bisa dipindahkan dari Medan ke Jakarta dengan
pesawat, dokter, tenaga medis dan ambulance khusus. Pada akhirnya
semuanya menyangkut nilai uang, yang tentunya akan diperhitungkan
secara rinci oleh pihak Rumah Sakit. Akhirnya keluarga besar kami,
memutuskan bahwa untuk merawat sang permata hati kami ini di Kota Medan
saja.

Diantara kepanikan karena keputus asaan dan lafaz-lafaz ayat suci
yang kami panjatkan kepada Yang Maha Kuasa ,kami berdoa untuk
mendatangkan suatu mukjizat dari Nya. Sesungguhnya banyak surat – surat
pilihan dalam al Qur’an, yang dapat kita jadikan pegangan dalam memohon
ampunan dan memperoleh ridho Allah.
Salah salah satu diantara surah pilihan yang menjadi acuanku adalah
Surat al Kahfi. Betapa aku membayangkan bahwa sang buah hati itu –
seperti sedang lelap dalam tidurnya yang panjang. Persis seperti sebuah
kisah yang ada pada surah al Kahfi itu. Selain itu bukankah doa – doa
yang lazim kita lantunkan, berharap agar Allah SWT mendatang mukjizat
kesembuhan baginya.
Demikianlah antara keyakinan dan penuh harap, disetiap sholat dengan
sabar dan tawakal kami memohon dan memohon.. “Isytai’nu bissabri
wassholah – Innallaha ma asshobiriin.. itu satu ayat yang selalu
terbenam dalam memoriku. Aku meyakini bahwa dengan sholat dan sabar
Allah mendengar dan mengabulkan doa kita. Inti sari dari mendirikan
sholat adalah berdoa kepada Allah. Apapun yang kita inginkan Allah akan
mengabulkan setiap permohonan kita. Ulama telah menyampaikan – dengan
membaca ayat – ayat al Qur’an akan dapat menyembuhkan hati orang mukmin
dan penyembuh bagi segala penyakit dalam tubuh. Jika engkau sakit maka
Ia – Allah akan menyembuhkannya. Sebagaimana firmannya yang menyatakan
“katakanlah Muhammad ia (al Qur’an) menjadi petunjuk dan penyembuhan.

Begitulah dua minggu setelah kejadian – aku berkunjung kota Medan
dan datang membezuknya. Aku menangis penuh haru. Mengapa setelah ia
berada di kota ini – dimana ayah dan bundanya baru dua bulan berada
disini – musibah ini terjadi. Jauh dari pertolongan keluarga besar
kami. Mesin ventilator – alat pacu jantung - oksigen dan alat-alat
deteksi seluruh organ dalam tubuh bergelantungan di wajahnya yang
mungil.
“ Duh nak.. tidak akan kuat engkau bertahan dengan alat –alat itu,
bathinku berkata. Dengan peralatan itu maka kemampuan hidupnya hanya
berkisar 60 – 40 %.
Sebenarnya aku tidak yakin bahwa ia akan bertahan hidup, oleh
karenanya untuk sekedar berkata – kata denganya dirinya anak ini - yang
tengah tidak sadar itu, aku menyampaikan pesan singkat pada Zainah :
“ Ayo Na… bangun…..???!!   Zakaria adikmu sudah lahir…???
Sungguh…, bersamaan dengan kedatanganku atau tepat dua minggu sejak
Zainah dalam keadaan koma itu – bundanya Zainah melahirkan bayi
laki-laki. Apa yang kulihat pada bundanya yang muallaf..???
Sungguh luar biasa ujian keimanan baginya. Saat kejadian Ia tengah
hamil tua. Sedang menanti kelahiran. Berputus asakah dia ?.
“Subhanallah….. Tidak tampak diwajahnya kegundah gulanaan atau ketidak
yakinan bahwa anaknya akan sembuh.. Luar biasa kesabarannya. Matanya
yang biru meyakinkan kepada kami bahwa anaknya yang sedang koma itu
akan pulih seperti sedia kala..

“ Erica ..how is zainah.
” Is she back to strength..??

“ Insya Allah.. Insya Allah.. Kita berdoa.. Tante pepi… ? katanya
dengan logat bulenya yang kental dengan penuh keyakinan. Sama sekali
tidak menunjukkan histeris seorang ibu - ketika anaknya mengalami
musibah serupa ini.
Tidak ada rasa penyesalan terhadap siapapun yang mungkin dianggapnya
menyia-nyiakan anaknya. Yang diyakininya ada ALLAH SWT – yang akan
menolongnya. Dibacanya Alqur’an berbahasa Inggris. Iapun tekun berdoa.
Padahal sebelum itu – aku sangat mengkawatirkannya. Akankah wanita
Amerika ini yang baru menjadi mualaf selama empat tahun akan berpaling
dari keyakinannya. Bahkan seorang kakakku menyelipkan suatu harapan
pada Allah SWT dalam doanya.
“ Ya Allah.. jangan engkau berikan suatu ujian – dimana hambamu yang
muallaf itu berpaling dari agama Islam. Berikanlah kekuatan padanya
agar ia tetap meyakini bahwa kesembuhan diperoleh bagi anaknya.
” Sesungguhnya Allah Mahan Mendengar lagi Maha mengetahui… Selang
satu hari sejak kelahiran adiknya itu,, Zainah menunjukkan tanda –
tanda kehidupan dengan menggerak-gerakkan tangannya – walau matanya
masih tertutup. Keesokkan harinya – Zainah membuka matanya……………
Subhanallah.
“Alhamdulillah……. Kami bersorak penuh haru dan rasa gembira. Suatu
mukjizatkah ini. Apa yang kami saksikan bersama ? Mata Zainah masih
menatap hampa. Mata sebelah kanan masih tertutup. Ada keraguan dengan
perasaan deg-degan.
Butakah matanya…??? Semua memendam dalam hati perasaan ini.
“ Ya Allah inikah kesembuhan yang Engkau berikan…???? Padahal ketika
itu hasil deteksi peralatan medis - menunjukkan paru-parunya masih
bersimbah cairan. Dokter masih mengupayakan agar cairan paru-parunya
berkurang. Dengan tatapan matanya yang seakan hampa itu – Zainah
berulang – ulang kali menguap – seperti orang yang baru puas tidur
nyenyaknya. Ya.. memang ia sudah tidur nyenyak selama 2 minggu.
Kamipun salut atas upaya dokter melakukan pengeringan pendarahan
diotak. Saat itu kami masih berharap dan kembali berdoa – agar Ia total
diberi kesembuhan. Hari kedua setelah Zainah sadar. Kuap mulutnya itu
membahagiakan hati kami. Setelah itu ia batuk – batuk serak. Oh…. ia
mengalami infeksi pada saluran penafasan atas sebagai akibat pemasangan
alat ventilator itu. Ia pun mulai menyadari bahwa ada selang oksigen
pada hidungnya. Ia berontak dan menangis. Ia minta di gendong…!!
Akhirnya dalam waktu tiga hari setelah sadar – Zainah dilepaskan
dari seluruh alat bantu yang menopangnya. Ia memiliki kemampuan
kemampuan hidup 100 %. Akan tetapi karena cedera otak ini, indera jadi
bermasalah. Aku bukanlah seorang dokter, yang bisa menjelaskan hubungan
status medis dan kondisi fisik yang dapat mempengaruhi kemampuan otak
untuk menyerap informasi (sensorik) atau kemampuan otak untuk merespons
informasi (motorik). Perjalanan panjang untuk memohon kepada yang Maha
Kuasa tetap kami lakukan. Betapa tidak, sungguhpun pada hari keempat ia
telah mengenal ayah dan bundanya namun ia masih memiliki gangguan
motorik. Akibat cidera otak itu – khususnya pada otak sebelah kanan,
maka organ sebelah kanannya Zainah tidak berfungsi.

Kemudian seminggu setelah sadar – Zainahpu dipulangkan kerumah –
untuk selanjutnya berada dibawah pengobatan seorang fisio terapis dalam
kondisi sudah bisa menyerap informasi (sensorik) dan merespon informasi
( motorik). Sebulan berikutnya – dia kembali menunjukkan balita yang
lincah. Pada ulang tahunnya yang kedua – Zainah hadir seperti balita –
balita lainnya yang lucu dan periang sebagaimana yang kami kenal selama
ini.
Ia mencoba berjalan dengan menggunakan sepatu ortopedi. Semangat
hidup dan kemauannya sangat membantu rehabilitasi medisnya. Ia pun
sadar bahwa dunia bermain adalah miliknya. Ia melakukan apa yang
diperintahkan ortopedisnya bahkan melebihi perkiraan sang ortopedis.
Dua bula sesudah kejadian, ia sudah mulai berjalan sendiri – walau ia
kembali menjadi anak yang baru bisa belajar berjalan.
Yang masih tersisa dari peristiwa kecelakaan itu adalah kaki
kanannya belum sempurna untuk dibawa berjalan. Respon yang diberikan
kepada orang yang pernah dikenalnya sungguh luar biasa. Ia sudah bisa
menyapa ramah.

Saat selanjutnya tak putusnya kami kembali berdoa. Kali ini sebagai
rasa syukur atas diijabahnya doa – doa kami. Antara doa dan mukjizat
adalah sangat nyata dimata kami. Sementara kami tetap berharap bahwa
balita ini kembali tumbuh kembang secara sempurna seperti mekarnya
bunga ditaman.

Allah berfirman dalam surat Yasiin ;
“ Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
meciptakan kembali jasad –jasad mereka sudah hancur itu ? Benar dia
berkuasa dan Dialah yang maha pencipta lagi maha mengetahui.
 “
Sesungguhnya keadaan nya apabila – Dia menghendaki sesuatu, Dia cukup
berkata “ Jadilah” maka jadilah ia…

Puspiptek, 26 februari 2009
Ps : Foto ini diambil persis diambil 2 bulan setelah peristiwa

dari ; http://hyvny.wordpress.com




  3vy Nizhamul 


http://bundokanduang.wordpress.com
  

   
  



      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke