Yang menjadi pertanyaan, apakah siap merawat dan menghidupkan bandara ini 
sendiri???????????????????
Studi, studi apa yang dijadikan barometernya. Bandara tidak hanya amdal, tata 
ruang, kelayakan, dll, tetapi aspek sosial masyarakat, aspek sdar wisatanya 
dll. Saya jadi heran, dengan kondisi jalaur transportasi yang jelas, kok 
mikirin pembuatan bandara yg mana akan memutuskan mata rantai objek wisata 
lainnya kecuali Mentawai (kalo ini saya setuju). Apaa dengan adanya bandara yg 
memakan anggaran yang besar ini tidak akan mematikan daerah yg tadinya dilewati 
dan sekarang terlewati begitu saja. Apa roda ekonomi akan bergerak bila 
wisatawan hanya menuju pada satu sasaran objek wisata saja, kecuali wisatawan 
yg punya tujuan satu, seperti surving ke Mentawai.
Daerah kita adalah daerah yg jelas jalur transortasi, sekarang yang dibutuhkan 
adalah stimulus buat masyarakat dan pemda sadar wisata.. Oreitasi proyek itu 
tolong dinomor 98 kan, nomor satunya adalah pembelajaran dan pemberdayaan 
masyarakat dalam sektor wisata dan pencerahan bagi oknum pelaku parawisata 
termaasuk didalamnya gub, ketua dprd, bupati, walikota dan aparatur lainnya.

Heran.................................................


Nanang, 36 jkt 



________________________________
Dari: Nofiardi <nofia...@pec-tech.com>
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Terkirim: Sabtu, 21 Maret, 2009 09:31:23
Topik: [...@ntau-net] Empat Daerah Membangun Bandara Feeder


Empat Daerah Membangun Bandara Feeder   
Sabtu, 21 Maret 2009 
Padang, Padek—Pemprov Sumbar mendorong beberapa kabupaten membangun bandara 
feeder atau pengumpan, terutama daerah padat penduduk, terisolir dan tujuan 
wisata. Ada empat daerah yang sudah mulai melakukan studi kelayakan, bahkan 
Dharmasraya sudah mulai melakukan pembuatan Detail Enginering Design (DED) 
tahun 2008. 
  
Selain Dharmasraya, Mentawai juga berencana membangun bandara baru yakni di 
Siberut, Limapuluh Kota membangunnya di Nagari Piobang dan Agam di Nagari Koto 
Gadang. Anggaran studi kelayakannya di APBD 2009. Untuk studi kelayakan 
dibutuhkan dana sekitar Rp400 juta dan DED sebesar Rp500 juta. ”Ini diperlukan 
untuk mengatasi kondisi topografi yang sulit dijangkau. Sekaligus mendukung 
wisata dan arus komoditi,” terang Kepala Bidang Perhubungan Udara Herry Zulman, 
kemarin. 
  
Khusus Dharmasraya, kata Herry, sepertinya ingin membangun bandara yang sama 
dengan BIM. Itu terlihat dari studi kelayakan yang dilakukan karena panjang run 
way dalam studi mencapai 2.000 meter.  Padahal untuk bandara pengumpan cukup 
1.500 meter. “Itu harus diulang lagi. Yang kita harapkan terbang ke sana kan 
Foker 50 dengan seat 50. Kalau tidak ya tak bakal diberi rekomendasi,” 
tukasnya. 
  
Menurut Herry tidak mudah pusat memberikan izin operasi bagi bandara baru. 
Sebab untuk bandara pengumpan saja minimal ke daerah tersebut ada penerbangan 
satu kali setiap bulan karena untuk membangunnya butuh dana Rp10 miliar. 
“Pegawainya juga cukup 10 orang. Jadi selama tidak ada pesawat yang landing, 
mereka cukup melakukan perawatan,” ujarnya.   
  
Sumbar juga terus menjajaki pembukaan rute baru ke luar negeri terutama daerah 
wisata seperti Bangkok. Selama ini kata Herry Zulman, wisatawan Indonesia yang 
ke Malaysia selalu meneruskan perjalanan ke Bangkok . “Kita ingin ada timbal 
balik dari Bangkok bisa masuk ke Sumbar. Karena itu kita ingin buka akses 
langsung tanpa melalui Malaysia ,” ungkapnya. 
  
Saat ini terang Herry, sudah ada hubungan timbal balik yang saling 
menguntungkan untuk merangsang masuknya wisawatan. Bandara Internasional 
Bangkok misalnya sudah menurunkan biaya landing fee atau biaya pendaratan 
sampai 95 persen. Begitu juga BIM yang dikelola Angkasa Pura II sudah 
menurunkan route charge sampai 50 persen. 
  
“Itu sudah berjalan sejak 2007. Namun pihak lain seperti pelaku wisata belum 
menyikapi hal tersebut. Harusnya mereka melakukan studi potensi pasar dari 
Bangkok ke Sumbar. Untuk membuka rute baru minimal load factor-nya mininal 60 
persen. Hasil studi itu kan bisa dijual ke air line seperti Garuda atau air 
line lainnya,” terangnya. (geb) 
 http://www.padangekspres.co.id/content/view/32815/104/
  
 The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you. 


      Mencari semua teman di Yahoo! Messenger? Undang teman dari Hotmail, Gmail 
ke Yahoo! Messenger dengan mudah sekarang! http://id.messenger.yahoo.com/invite/
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

  • ... Nofiardi
    • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
      • ... Rasyid, Taufiq (taufiqr)

Kirim email ke