Wa'alaikumuusalam WW
Sanak Guswedi Salahnya ya kebijaksanaan kita (Indonesia) yang land oriented, sepertikerajaan Mataram saisuak. Malaysia saja telah mengklaim mereka sebagai Negara maritime. Lainnya, tahu nggak Swis yang tidak punya pantai, Dwt armadanya jauh diatas Indonesia lho. Yang menyedihkan lagi di deperla, sedikit-sedikit duit, tanpa duit kerja nggak jalan. Disini dinegara ku ini, dalam undang2 diwajibkan memberi tahu, tapi dalam prakteknya seperti minta izin. Ini mirip dengan hak demontrasi warga Negara, di UU harus diberitahu Polri, tapi polri selalu bilang demonstrasi tanpa izin. Ini pemberitahuan atau perizinan sih. Mau tahu lagi semberawutnya dunia maritime dinegaramu ini, ehh hmmm negaraku juga, dilaut ada 76 undang2 yang mengatrur dari beberapa instansi yang berkepentingan dilaut. Dalam tatahukum dinegara kita UU dibuat oleh DPR dan Pemerintah, kok dari produk mereka yang 76 UU tadi jadi tumpang tindih dan saling berbenturan. Sedihkan negaraku ini. UU ini sudah berbenturan, pelaksanaannya jadi ..... runyem. Duh kok melenceng jauh kita dari wisata ya. Tapi karena ditanya, saya harus menjawab. Salam Darul (El Capitano) From: w...@googlegroups.com [mailto:w...@googlegroups.com] On Behalf Of Muhammad Guswedi Sent: Friday, March 13, 2009 3:21 PM To: w...@googlegroups.com Subject: [West Sumatra Tourism Board] Re: [Pecinta Keretapi] Re : [...@ntau-net] Foto2 KA Sumbar Tahun 1985 Assalammu'alaikum wr wb, Tanyo ciek mak kalo mantun dima talak salahno du? what's wrong with us..(Indonesia) Wassalam MG 2009/3/13 Darul M <dar...@gmail.com> Pak Saaf, ini menyedihkan dari kebijaksanaan dinegara pak Saaf, eh negra saya juga. Bagi kami yang berkecimpung dilaut malah parah sekali dan terasa sampai saat ini pak Saaf. Saat itu ditahun 1983 kebijaksanaan mentri perhubungan, Jendral Roesmin Noerjadin saat itu, mengeluarkan kebijaksanaan supaya semua kapal yang berumur 25 tahun keatas harus di scrape (dipotong), tak perlu itu masih layak laut atau tidak, masih bagus atau tidak. Tujuan utamanya adalah memupuk Krakatau steel nan kekurangan raw material saat itu. Kini saya di Semarang, mengawasi dock kapal yang dibuat tahun 1973, sudah 35 tahun, masih layak laut dan dapat sertifikat layak dari BKI (Biro Klasifikasi Indonesia). Kan layak atau tidak tergantung standard disetiap point yang disyaratkan. Kemudaian pernah di Belawan sekitar tahun 1986 ada kapal asing yang berumur 70 tahun sandar di pelabuhan. Kita 25 tahun kok harus di clurit???? Balik ke akibat kebijaksanaan Pemerintah ditahun 1983 tsb, kemampuan armada nasional untuk mengangkut muatan dalam negeri 3 tahun lalu dibawah 45%. Saat ini sekitar 53%. Dan mengangkut muatan Indonesia dari dank e luar negeri, paling sedih ..... Cuma 5%. Sudah kebayang kan tuh pak Saaf, sebagai Negara maritime, dengan luas lautnya adalah 70% dari seluruh luas territorial Negara, kondisi pelayaran niaga kita begitu menyedihkan. Kalau angkatan lautnya, lebih parah lagi. Entah kapan kita bisa jadi Negara besar nan dapat memanfaatkan lautnya, entahlah pak Saaf. Eh maaf ya Sobat, jadi melintir ngomongnya kesana kemari. Sekarang mau tahu, laut Sumbar yang jauh lebih luas dari daratnya (termasuk ZEE), telah termanfaatkan nggak ya? Itu kan sumber daya alam juga atuh. Birokrat kita sering mengeluh Sumbar tidak punya sumberdaya alam. Kok kalau saya melihatnya, banyak, hanya tidak bisa memanfaatkannnya. Apa kita akan tetap menjadi agraris saja ya????????????? Salam Patiah 55 Semarang From: w...@googlegroups.com [mailto:w...@googlegroups.com] On Behalf Of Dr.Saafroedin BAHAR Sent: Thursday, March 12, 2009 8:32 PM To: MPKAS; RantauNet2 Milis; WSTB; maki...@yahoogroups.com Subject: [West Sumatra Tourism Board] Re: [Pecinta Keretapi] Re : [...@ntau-net] Foto2 KA Sumbar Tahun 1985 Itulah kisah yang menyedihkan dari 'pembantaian' atau istilah kini 'mutilasi' dari demikian banyak lokomotif uap yang demikian cantik dan historis, oleh para pejabat negara yang berpikiran picik dan tak punya wawasan kesejarahan sama sekali. Wassalam, Saafroedin Bahar (L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman.) "Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak". Alternate e-mail address: <mailto:saaf10...@gmail.com> saaf10...@gmail.com; saafroedin.ba...@rantaunet.org --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ =============================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =============================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe =============================================================== -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---