Dinda Al,

Tour de Singkarak ini, andil Al, Pak Raseno dan bbrp kawan2 dalam mendorong ini 
sangat besar sehingga ini akhirnya terjadi juga di Sumbar... Tapi jangan lupa 
acara naiak KA Wisata nyo yo Al...:)

Masalah isu "kejujuran", jangan himbauan mulu ah... Minta tolong jugalah skln 
sama Depbudpar untuk bantu KAMPANYE AKSI NYATA merubah SIKAP masyarakat kita 
dalam menyambut tamu, KAMPANYE SADAR WISATA...!  

Kalau menunggu dari internal Sumbar, antah ka pabilo jadinyo... Akhirnya WACANA 
terus dari waktu ke waktu. Katanya sudah ada inisiatif mau kampanye senyum, 
walaupun tak cukup sekedar senyum doang, tp juga belum terdengar juga gemanya 
dari pelaksana yang berkepentingan. Kita-kita banyak yang mau bantu turun 
tangan. Tapi kalau "alah jadi" barang tu nanti, barek bana pulo sekedar 
mengeluarkan sepatah kata TERIMA KASIH. Alamaakkk....:D

Ada acara di Dekranas dan salah satu propinsi mendapat penghargaan, sedangkan 
Sumbar enggak dapat apa2. Eeh...ternyata "sutradara" di belakangnya adalah 
urang awak asli...:) Ternyata kuncinya, peran ybs lebih dihargai dari "ateh" 
disana walaupun bukan dg bentuk materi..:)

Baa pulo ka marubah urang banyak kalau dari "ateh" bana nan alun bisa memahami 
point nomor 2 dari "4 Rancak 5 Lamak Bana" iko...:) Iyo kamari bedo yo...;))

Tapi bagi yang masih "tahan banting" dan tetap menginginkan adanya perubahan 
utk kemajuan positif, lanjut teruusss...! Tidak usah banyak bedebatlah, jalan 
kan aja sebisanya dan seadanya waktu kita...

Bagi kawan-kawan Media yg saya bcc di email ini, tolong di wawancarai betul 
tamu-tamu kita itu nanti. Apa yang mereka kagumi di Ranah dan apa yang masih 
perlu kita perbaiki dan APA KELUHAN mereka...? Tolong TULIS itu di media-media 
anda di Sumbar agar MATA KITA semua TERBUKA dengan KENYATAAN yang ada. Kalau 
tidak, akan lambat sekali kita mau berubah dan merubah diri. Kalau gak ntar 
keluar lagi pernyataan: "Aah... urang rantau iko bakalabiahan bana. Indak 
saburuak itu bana kami do...!". 

Kecek urang cadiak2 nan pernah ambo baco, antah iyo antah indak: "Kalau 
seseorang sudah bisa bercanda dengan kelemahan dirinya, berarti dia sudah 
melewati batas proses tertentu dalam pendewasaan mentalnya...". Antahlah, ambo 
masih mempelajari kebenaran kecek urang cadiak2 itu...:)

Mohon maaf sebelumnya, talabiah takurang. Semoga acara Tour de'Singkarak sukses 
dan booming utk Pariwisata Sumbar. Amin. Terima kasih...

Salam,
Nofrins
"4 rancak 5 lamak bana"




________________________________
From: Syafruddin Ujang <syaf...@yahoo.com>
To: rantaunet@googlegroups.com
Cc: gm_...@yahoogroups.com
Sent: Friday, April 3, 2009 6:58:36 PM
Subject: [...@ntau-net] Tour de Singkarak dan Kejujuran Kita


Tour de Singkarak  
dan Kejujuran Kita 
  
Oleh Syafruddin AL 
  
Bila tidak ada aral melintang, mulai 29 April hingga 4 Mei 2009 mendatang akan 
digelar helat akbar balap sepeda internasional bertajuk “Tour de Singkarak” 
dengan empat etape sejauh 459 Km, mulai dari Kota Padang, Bukittinggi, 
Batusangkar, Sawahlunto, Solok, Singkarak, Danau Kembar (Alahanpanjang) dan 
kembali ke Singkarak. 
  
Kata Dirjen Pemasaran, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, DR Sapta 
Nirwandar, Tour de Singkarak adalah event yang memadukan kegiatan olahraga 
balap sepeda dengan wisata (sport tourism). Melalui balap sepeda, kita ingin 
‘menjual’ Singkarak ke dunia luar yang sekaligus akan membawa Kota Padang, 
Lembah Anai, Sate Mak Syukur (sebagai salah satu wisata kuliner), Kota Wisata 
Bukittinggi, Kota Budaya Batusangkar, Kota Arang Sawahlunto, Kota Solok, 
keindangan Danau Diateh dan Danau Dibawah, serta keindahan Danau Singkarak itu 
sendiri. 
  
Sebagai penggagas, Pak Sapta yang terinspirasi dari kegiatan Festival 
Singkarak-Danau Kembar tahun lalu itu, sangat antusias dan bangga sekali dengan 
Tour de Singkarak tersebut. Di samping mengundang sejumlah BUMN, BUMD, swasta 
nasional dan local untuk turut berpartisipasi, Departemen Kebudayaan dan 
Pariwisata sendiri menggelontorkan dana yang cukup besar untuk kegiatan yang 
memperebutkan hadiah totoal sebesar 60 ribu dollar AS tersebut. 
  
Tidak kurang 15 Tim balap sepeda dari mancanegara dan 10 tim dari dalam negeri 
akan ikut bertarung di Tour de Singkarak. Satu tim rata-rata dengan 10 anggota 
(6 pembalap dan 4 official). Dengan begitu, akan ada 240 orang (dikurang 1 tim 
dari Sumbar) yang akan hadir di Ranah Minang sejak 27 April hingga 6 Mei 
mendatang. Belum termasuk panitia pusat dan rombongan musisi pimpinan Dwiki 
Darmawan. 
  
Peserta, panitia dan musisi itu memang akan menjadi tamu khusus dengan 
pelayanan yang khusus pula selama berada di Sumatra Barat. Tetapi, tentu tak 
sedikit pula jumlah tamu yang datang sebagai penonton dan wisatawan yang dating 
menyaksikan event pertama yang akan diharapkan nantinya dapat bersaing dengan 
Tour de Langkawi ini. Mereka bisa saja datang dari Riau, Sumatra Utara, Jambi, 
Sumsel, Jawa, Singapura, Malaysia, Thailand dan lain sebagainya. 
  
Yang perlu kita pertanyakan, apakah rakyat kita di Sumatra Barat sudah bisa 
menjadi penerima tamu yang baik? Menjadi bagian dari masyarakat yang sadar 
wisata? Karena tujuan balap sepeda Tour de Singkarak adalah untuk 
memperkenalkan Ranah Minang ke dunia internasional, tentu pandangan pertama dan 
kesan awal itu haruslah menggoda kalau memang daerah kini ingin menjadi 
destinasi wisata indternasional masa depan. 
  
Sekedar intermezzo saja, beberapa waktu lalu sejumlah orang Minang di rantau 
ribu di mailinglist (internet) gara-gara rombongan Presiden Susilo Bambang 
Yudhoyono kanai pangua di sebuah rumah makan di daerah ini. Menurut cerita yang 
berkembang di internet tersebut, biaya makan 20-an anggota rombongan, bernilai 
jutaan rupiah, jauh di atas kewajaran. Meski ada yang memberi komentar bahwa si 
pemilik warung ini mungkin merasa bahwa uang yang akan mereka (rombongan 
Presiden) bayarkan berasal dari uang rakyat juga, tindakan seperti itu jelas 
tidak terpuji. Dunia pariwisata penuh dengan standar-standar yang terukur dan 
teruji. 
  
Hari-hari terakhir, suasanya Bandara Internasional Minangkabau (BIM) juga belum 
banyak berubah. Gerombolan orang yang menanti tamu yang dating untuk menawarkan 
jasa angkutan juga masih masih tetap dalam suasana hingar bingar bak di Pasar 
Raya. Tak ada suasana Ranah Minang dengan alunan musik talempong yang indah. 
Begitu juga di hotel-hotel, kita juga tak pernah mendengar musik tradisional. 
  
Tarif hotel di Sumatra Barat, menurut banyak orang, juga berada di atas 
rata-rata hotel sekelas di tempat lain. Penginapan kelas melati pun juga 
ikut-ikutan menaikkan harga. Bayangkan, beda tarif hotel kelas bintang 4 dengan 
sebuah wisma kelas melati hanya 90-an ribu rupiah. Di hotel bintang empat kita 
mendapat sarapan pagi sepuasnya dengan sejumlah menu khas internasional dan 
tradisional, di hotel melati hanya disuguhi secangkir kopi atau teh manis dan 
roti panggang saja. 
  
Hal ironi lainnya, ketika pekan lalu saya ke Padang menumpang sebuah Taxi dari 
Jl. Veteran 17 ke Kampus STSI Sospol Imam Bonjol di Jl. Koto Tinggi, sebelah 
Gubernuran dan kemudian terus ke Bumi Minang, kena cas Rp40.000. Saya tahu 
persis jarak dari saya mulai naik di Jl. Veteran ke Koto Tinggi dan terus ke 
Bumi Minang tak lebih dari 5 km. Di Jakarta, naik Taksi di Blok M sampai ke 
Istana Negara di Monas yang jaraknya lebih dari 8 km, tidak akan lebih dari 
Rp25.000. 
  
Sebagai daerah yang terus ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai destination 
unggulan, pembenahan mentalitas masyarakat yang biasa main pangua, jelas 
merupakan kewajiban kita dan Pemda Sumatra Barat bersama pemerintah kota dan 
kabupatennya. Karena itu, di samping menggelorakan semangat bermain sepeda yang 
sedang dilakukan oleh para pejabat dengan memamerkan sepeda barunya, langkah 
untuk membenahi sisi pelayanan oleh masyarakat yang sering menganggap suatu 
pesta sebagai ajang mencari keuntungan, harus pula dilakukan dengan 
sungguh-sungguh. Tour de Singkarang yang digagas pemerintah pusat untuk 
kepentingan kemajuan Sumatra Barat, jelas menunggu kejujuran Ranah Minang dalam 
segala hal. Termasuk membehani sisi pelayanan dan kebiasaan main pangua tadi. * 



      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
=============================================================== 
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi di setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
=============================================================== 
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Daftarkan email anda yg terdaftar disini pada Google Account di: 
https://www.google.com/accounts/NewAccount?hl=id
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di:
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
===============================================================
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke