Waduh, kyknya ada jurusan baru nih: "ilmu mengelak" ha..ha...

Tp sebetulnya sy bicara apa adanya aja. Kan lebih baik berterus terang dr pd 
memikul amanah yg blm tentu kita sanggup. Kalau terima lalu hanya jadi wacana 
doang, berat jg utangnya ke atas dan samping kiri kanan ntar... 

Saya termasuk yang SANGAT mendukung lahirnya figur2 baru, sopir2 baru, 
kondektur2 baru, penjual2 karcis baru, dlsbgnya. Itu jg knp sy merupakan org 
pertama yg mendukung lahirnya ide MAPPAS dan tidak mendukung jg usulan ide 
penggabungan kembali. Ini kan aktifitas SOSIAL dan yg menjalankan adl manusia2 
normal yg msh terikat dg urusan asap dapurnya. Bak roda pedati, ketika ada yg 
sdg "turun dan agak kandua" atau "sadang maambiak hangok", hrs ada yg lain yg 
naik silih berganti saling mengisi... 

Jd saya bukan pake ilmu mengelak, tapi memberikan kesempatan buat saya agar 
bisa lebih fokus (walaupun ini rasanya jg blm optimal) dan memberikan peluang 
kepada yang lain utk berkontibusi jg buat Sumbar demi kebaikan bersama a/n 
Perantau Minang di Dunia Maya yg anggotanya NYATA...:) Insya allah...

Skl lg, terima kasih Pak Ricky. Saya salut sama ide Pak Ricky dan teman2nya utk 
MENGENAL NEGERI DAN BERBAKTI. Dlm bbrp waktu singkat saja sudah bisa terkumpul 
puluhan juta rupiah dr alumni sekolahnya utk donasi. Tp saya tetep dg saran lbh 
baik diserahkan berupa pancingnya dari pada sekedar memberikan ikannya begitu 
saja...:) Mari kita dukung sama2 usaha2 mulia seperti ini. Bentuknya tergantung 
kita masing2 ajalah... Kasih semangat pun jg sdh mendukung namanya...:)

Wassalam,
Nofrins

Sent from my XL BlackBerry® smartphone. Pls see Thousands of Tourism Object 
Pics @ http://www.west-sumatra.com

-----Original Message-----
From: avenzor...@yahoo.com

Date: Mon, 13 Apr 2009 01:11:13 
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: MENGENAL NEGERI DAN BERBA
 KTI   Salah satupenyebab
 GALODO - mari bantu 
 sosialisasinya...


Dear Pak Saaf Yabg Mulia,

Tidak apa-apa, Pak....hanya miskomunikasi saja....dan Bapak tidak perlu meminta 
maaf. Malah saya akan belajar utk bisa mempunyai jiwa besar seperti Bpk.

Salam,
r.a.
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "saaf10...@yahoo.com" <saaf10...@yahoo.com>

Date: Mon, 13 Apr 2009 01:06:35 
To: RantauNet@googlegroups.com<RantauNet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: MENGENAL NEGERI DAN BERBA
 KTI   Salah satupenyebab
 GALODO - mari bantu 
 sosialisasinya...



Kalau begitu saya salah. Mohon maaf. Tapi substansi yg saya samapikan ya memang 
begitulah. Saya sulit sekali menolak amanah orang. Sekali lagi' selamat 
berjuang.


-----Original Message-----
From: avenzor...@yahoo.com
Sent:  13/04/2009 07:48:40
To: RantauNet@googlegroups.com
Subject:  [...@ntau-net] Re: MENGENAL NEGERI DAN BERBAKTI  Re: Salah 
satupenyebab
 GALODO - mari bantu sosialisasinya...

Dear Paak Saaf Yang Mulia,

Pak, ... sesungguhnya pertanyaan butir satu tersebut adalah saya tujukan pd Pak 
Nofrins. Hal tsb sangat jelas saya indikasikan dari urutan alamat posting saya 
dan juga dari kalimat yg saya pakai pada butir dua.

Hal tsb saya sebut sebagai "Ilmu Mengelak" pada Pak Nofrins adalah karena pada 
tema itu maka pertama kali saya lah yg mengharapkan Pak Nofrins bisa membidani 
gagasan yg Bpk sampaikan.  
Namun pd reply Pak Nofrins, malah beliau mengembalikan nya pd saya. 

Saya berharap mohon kiranya Bpk tidak salah paham. 

Salam,
r.a 
Powered by Telkomsel BlackBerry®

-----Original Message-----
From: "Dr.Saafroedin BAHAR" <saaf10...@yahoo.com>

Date: Sun, 12 Apr 2009 16:44:25 
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Cc: Warni DARWIS<warnidar...@yahoo.com>; Ir. Raja Ermansyah  
YAMIN<hanni.ja...@gmail.com>; Nuraini Prapdanu<nur4...@yahoo.com>; Yulnofrins 
Napilus<ynapi...@west-sumatra.com>
Subject: [...@ntau-net] Re: MENGENAL NEGERI DAN BERBAKTI  Re: Salah satu
 penyebab GALODO - mari bantu sosialisasinya...


Assalamualaikum w.w. Sanak R.A dan para sanak sa palanta,
Khusus tentang pertanyaan 'ilmu mengelak' yang Sanak tanyakan dalam ad 1) 
izinkan saya menyampaikan bahwa pengetahuan saya mengenai masalah ini nol 
besar. Saya tidak terbiasa mengelakkan amanah orang, sedemikian rupa, sehingga 
saya selalu dikritik oleh keluarga saya, khususnya setelah saya pensiun pada 
tahun 1991 dari TNI-AD dan tahun 1999 dari Komnas HAM. 
Keluarga saya  mengharapkan agar saya cukup berleha-leha saja. Jangankan 
berleha-leha, pada tahun 2006 saya malah ikut memprakarsai terbentuknya 
Sekretariat Nasional Masyarakat Hukum Adat (Setnas MHA) dan sampai sekarang 
masih memperjuangkan terbentuknya undang-undang perlindungan hak masyarakat 
hukum adat, melanjutkan perjuangan saya di Komnas HAM dahulu.
Keterlibatan saya di bidang pariwisata ini sesungguhnya adalah suatu 
'kecelakaan', pada saat saya menjadi tuan rumah di Komnas HAM sewaktu diadakan 
rapat pembentukan MAPPAS. Karena tak ada di antara yang hadir yang bersedia 
jadi ketua umum, saya dipaksa oleh yang hadir untuk menjadi ketua umum. Saya 
hanya bersedia untuk sementara.
Demikianlah, sewaktu dua tiga orang anak muda mempersoalkan 'masa jabatan' saya 
di MAPPAS dua tahun yang lalu di Rantau Net ini -- seolah-olah saya tidak mau 
lengser -- sungguh dengan lega hati saya meletakkan jabatan, bukan hanya di 
MAPPAS, tetapi juga di Gebu Minang dan di PKN. Alasannya sederhana saja, 
yaitu karena saya benar-benar hendak memusatkan seluruh perhatian saya di 
Setnas MHA sebagai organisasi baru. Sungguh sial, pengunduran diri saya ditolak 
oleh tiga lembaga ini, yaitu MAPPAS, Gebu Minang, dan PKN. Itulah sebabnya saya 
masih tetap cawe-cawe sampai saat ini.
Sementara saya masih berkiprah di MAPPAS inilah tetap saya ikuti berbagai 
kegiatan dalam bidang pariwisata, termasuk mendorong terbentuknya WSTB, yang 
entah bagaimana kok tidak terlalu mulus tindaklanjutnya, walau telah ada dasar 
hukumnya dalam UU Kepariwisataan yang baru.
Tentang bencana alam ? Bidang ini jelas bukan bidang spesialisasi saya. Saya 
memang pernah menjadi ketua tim kecil Komnas HAM untuk memberi masukan pada 
Pansus DPR RI yang menyusun RUU Penanggulangan Bencana tersebut. Tidak lebih 
dari itu.
Karena itulah saya sangat senang sewaktu pak Nof -- sebagai geolog -- 
menjelaskan
masalah geologi Sumatera Barat, yang benar-benar merupakan masalah baru bagi 
saya.
Ringkasnya, mengenai 'ilmu mengelak' ini, mungkin Sanak perlu menanya kepada 
'pakar-pakar'-nya. Yang jelas, saya sama sekali awam mengenai masalah ini..
Terlebih terkurang mohon maaf.
Sungguh sangat saya hargai kiprah Sanak untuk mulai menggerakkan tenaga muda 
mengadakan sosialisasi bencana alam tersebut, apalagi karena bisa disejalankan 
dengan 'green tourism' yang merupakan bidang keahlian Sanak. 
Selamat berjuang.

Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;

saafroedin.ba...@rantaunet.org


--- On Sun, 4/12/09, ricky avenzora <avenzor...@yahoo.com> wrote:


From: ricky avenzora <avenzor...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] MENGENAL NEGERI DAN BERBAKTI Re: Salah satu penyebab 
GALODO - mari bantu sosialisasinya...
To: w...@googlegroups.com
Cc: "RN" <RantauNet@googlegroups.com>
Date: Sunday, April 12, 2009, 6:58 PM







Dear Pak Nofrins, Pak Saaf dan Majelis RN Yang Mulia,
 
1. Terima kasih banyak atas "promosi" Bapak,....sungguh membuat saya menjadi 
"malu-malu kucing".....dan juga MALU BENERAN. Dan, .....jika Bapak tidak 
berkeberatan.....maka saya terlebih dahulu mau belajar kepada Bapak mengenai 
ILMU MENGELAK yang Bapak telah tunjukan....:)
 
2.  Saya juga berterima kasih atas kepercayaan dan dukungan yang telah Pak Saaf 
berikan, namun demikian barangkali sesungguhnya saya belum lah seperti yang 
dipromosikan oleh Pak Nofrins.
 
3. Apapun itu, sebagaimana telah saya lisankan pada posting terdahulu (bhw saya 
siap berbakti) maka esensi dari semua kepercayaan itu akan saya laksanakan 
dengan segala kemampuan dan keterbatasan saya. Sesuai dengan yang Pak Saaf 
sampaikan, maka kebetulan saya juga adalah individu yang tergolong cepat lelah 
kalau terbelenggu dengan segala formalitas dan birokrasi. 
 
4. Untuk itu, maka sejak dua minggu lalu saya telah memulai suatu kegiatan 
bersama (yang untuk sementara) kami sebut MENGENAL NEGERI DAN BERBAKTI. Secara 
sederhana, gagasan dasar dari kegiatan tersebut adalah menggabungkan kegiatan 
perjalanan wisata dengan kegiatan bakti sosial. Saat ini, satu rombongan yang 
terdiri dari 10 orang sudah konfirm untuk melakukan kegiatan tersebut ke Sumbar 
pada awal Mei nanti. Mudah2an hal tersebut bisa menjadi cikal bakal terwujudnya 
perspektif yang Bapak sampaikan. Kami mohon doa dan dukungan Bapak serta 
segenap Majelis RN.
 
Salam,
r.a
 
NB :
1.  Pak Nofrins, dimana tuch foto diambil? Bisaan banget dach Pak Nofrins 
ngambilnya persis kayak Bos (yang pakai kaca mata) dan centengnya (sesuai 
istilah JePe utk saya).
 
2. Dear Ridwan, ...kayaknya kita dikerjain nich ama Pak Nofrins,.....gimana 
caranya kita ngebales nya nich? 


--- On Sun, 4/12/09, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> wrote:

From: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>
Subject: [West Sumatra Tourism Board] Re: [...@ntau-net] Re: Salah satu 
penyebab GALODO - mari bantu sosialisasinya...
To: w...@googlegroups.com
Date: Sunday, April 12, 2009, 4:57 AM







Assalamualaikum w.w. Pak Nof, Sanak R.A. dan Bung Ridwan,
Sudah cocok sekali saran pak Nof itu. Beliau sudah menggarap MPKAS. 
Sekarang Sanak R.A dan Bung Ridwan menggarap Eco-Tourism, sekaligus 
masalah Bencana. '
Jangguik alah pulang ka daguak.' Bravo!


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, 
Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak" 
Alternate e-mail address: saaf10...@gmail.com;

saafroedin.ba...@rantaunet.org


--- On Sun, 4/12/09, Y. Napilus <ynapi...@yahoo.com> wrote:


From: Y. Napilus <ynapi...@yahoo.com>
Subject: [West Sumatra Tourism Board] Re: [...@ntau-net] Re: Salah satu 
penyebab GALODO - mari bantu sosialisasinya...
To: RantauNet@googlegroups.com
Cc: "WSTB" <w...@googlegroups.com>, solok-sela...@yahoogroups.com, "MPKAS" 
<maki...@yahoogroups.com>, "IPMPP" <ip...@yahoogroups.com>
Date: Sunday, April 12, 2009, 1:40 AM






Dear Pak Ricky dan Adi Dunsanak,
 
Nah uraian yg terstruktur dg baik inilah yang kita tunggu sebetulnya. Terima 
kasih Pak Ricky, loud and clear...! 
 
Agar fokus dan konsentrasi kita tidak saling tumpang tindih dan menjaga ritme 
yang cukup bagus, sebaiknya kita tidak mendelegasikan sesuatu kepada individu 
atau kelompok yang itu itu terus. Tidak sehat itu dan belum tentu akan berhasil 
dg baik. Apalagi kalau penguasaannya hanya sebatas kulit-kulitnya saja. Dari 
uraian ini saja, sudah keliatan mana yang kulit dan mana yang isi kan...:) Jadi 
sudah bisa kita pahami bersama, sebaiknya siapa yang akan kita minta dengan 
segala kerendahan hati untuk menjadi motivator agar peduli bencana ini bisa 
berjalan jauh lebih baik dari yang kita harapkan...
 
Terlepas dari bencana Galodo dan duka cita yang dialami Tanah Datar skrg ini, 
sebetulnya Tanah Datar hampir saja membuat peluang Galodo yang lebih besar 
berikutnya lagi. Tahun ini sebetulnya mereka disana sudah ada niat dan 
merencanakan membuat Kebun Binatang dg akan mengorbankan dan mengambil lahan 
hijau yang subur dan sangat potensil. Tapi tiba-tiba ada seorang pakar 
lingkungan yang mencoba memberi kesadaran baru thd Pemkab Tanah Datar sebulan 
lalu di Batu Sangkar. Saking hebat dan meyakinkannya, Pemkab Tanah Datar tiba2 
merasa bersalah besar sampai2 Wakil Bupatinya tiba2 memeluk sang pakar dan 
mengucapkan terima kasih tak terhingga. Dan Wakil Bupati MENUNTUT agar sang 
pakar memberikan pencerahan minimal utk 2 hari kepada SEMUA Kepala Dinas di 
Tanah Datar agar pemahaman thd lingkungan bisa ditingkatkan lagi lebih jauh dan 
mereka disana tidak salah lagi dalam melangkah utk mengembangkan Pariwisatanya 
kedepan...

Ditengah sulitnya berkomunikasi dg Pemda dan rendahnya penghargaan thd 
inisiatif dan keterlibatan bantuan "orang luar", mestinya pembatalan rencana 
Kebun Binatang oleh sang pakar ini merupakan BERITA LUAR BIASA buat kita semua. 
Alhamdulillah... Semoga Pak Ricky tidak bosan-bosannya membantu mengingatkan 
Pemkab dan Pemko lainnya akan pentingnya kita menjaga lingkungan yang baik dan 
hijau...! Walaupun saat ini Tanah Datar mengalami bencana, tetap tidak ada kata 
terlambat untuk masa depan kalau ada sesuatu yang bisa kita perbuat. Terima 
kasih Pak Ricky... 
 
Dengan demikian, skrg sudah ada 2 orang TOKOH HIJAU utk Ranah Minang: Ridwan 
Tulus yang sudah kita kenal sepak terjangnya sebelumnya dan skrg ada Ricky 
Avenzora, S3 dibidang Eco-Tourism IPB...! Sobatnya Jepe mungkin bisa info ke 
kita, ada brp orang ahli Eco-Tourism di Indonesia...? Agar kita bisa lebih 
mengenalnya, saya lampirkan juga foto kedua Tokoh Hijau Sumbar kita ini....
 
Bagi kawan-kawan media yang masih punya nomor hp beliau, silahkan langsung 
kontak utk wawancara lebih lanjut dg harapan bisa membantu mengingatkan 
daerah-daerah lain juga agar masyarakat tidak menjadi korban jangka panjang 
nanti jika perencanaan pengembangan daerahnya kurang terencana dg baik. Niat 
kita positif dan untuk kepentingan orang banyak. 
 
Talabiah takurang mohon maaf sblmnya. Semoga berkenan. Terima kasih.

Wassalam,
Nofrins
 


From: "avenzor...@yahoo.com" <avenzor...@yahoo.com>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Saturday, April 11, 2009 4:24:20 PM
Subject: [...@ntau-net] Re: Salah satu penyebab GALODO - mari 
bantusosialisasinya...

Dear Pak Nofrins serta Majelis RN Yang Mulia,

1. Berkaitan dgn perlunya kita MENCEGAH PENEBANGAN LIAR yg terjadi di hulu 
sungai dan/atau daerah tangkapan air pada suatu DAS (daerah aliran sungai) 
adalah SANGAT BENAR dan PERLU. Namun demikian, perihal "gagasan" utk 
"membersihkan lantai hutan" dari berbagai serasah ataupun sisa tebangan 
BARANGKALI kita perlu berhati-hati. 

2. Secara "awam" bnyk yg berfikir bhw tanah hutan di wilayah tropika adalah 
sangat subur (kaya unsur hara), namun demikian kenyataan yg ada adalah tanah 
hutan tropika sesungguhnya tergolong MISKIN. Beberapa penyebabnya adalah:

a). Simpanan hara terbesar adalah terletak pada MASSA TEGAKAN HUTAN yg tumbuh 
di atasnya. 

b). Tingginya intensitas dan periode hujan di wilayah tropika menyebabkan tanah 
hutan tropika mengalami PENCUCIAN dengan intensitas yg tinggi pula. 
c). "Pencucian" pada wilayah hutan tropika tidaklah hanya terjadi secara 
horizontal melalui proses RUN OFF (seperti yg Bpk ilustrasikan), tetapi juga 
secara vertikal melalu proses POROSITAS lapisan tanah yg berujung pada "aliran 
sungai dalam" di permukaan batuan induk (mother-rock) dan bahkan menembus 
batuan induk itu sendiri (contoh pd lapisan urat batu bara).

3. Atas kondisi itu, maka sesungguhnya berbagai serasah (dedaunan mati hingga 
sisa tebangan) adalah sumber hara yang penting dalam SIKLUS UNSUR HARA di 
hutan. Tanpa itu, maka siklus akan terputus dan hutan tropika akan mengalami 
gangguan SUKSESI alami nya. 

4. Saya SANGAT SETUJU dengan himbau dari Pak Saaf utk membentuk masyarakat 
pemerhati bencana alam Sumbar, ....dan sebagai wujud rasa setuju maka sayapun 
siap utk BERBAKTI. 

Dengan suksesnya MPKAS di tangan Pak Nofrin hingga kini, maka barangkali 
gerakan yg diusulkan Pak Saaf kiranya juga perlu Pak Nofrins bidani agar lahir 
dan terwujud. 

Salam,
r.a. 

Powered by Telkomsel BlackBerry®


From: "Y. Napilus" 
Date: Fri, 10 Apr 2009 21:49:48 -0700 (PDT)
To: <RantauNet@googlegroups.com>
Subject: [...@ntau-net] Salah satu penyebab GALODO - mari bantu 
sosialisasinya...



Mak Ngah dan Dunsanak Kasadonyo,
 
Sato nimbrung nan ciek iko. Utk Peta sungai2 iko sabananyo bisa lgs ke 
Direktorat Geologi di Bdg. Ada utk seluruh Indonesia. Bisa minta dlm berbagai 
skala, bantu administrasi utk ongkos lichdruk nya. Dg karateh transparan, 
tingga kito ikuik'i sajo aliran2 sungai tsb sehingga akan kalua pola aliran 
sungai2 tsb. Dan biasonyo banyak urang nan akan taloncek dan cameh mancaliek 
banyaknyo aliran sungai dikampuangnyo, khususnya di Sumbar... Krn sehari-hari 
yang diliek cuman batang aie nan ciek nan lalu dimuko rumahnyo sajo nyo...:) 
Padahal, satu sungai tsb berasal dari BELASAN bahkan PULUHAN hulu sungai di 
perbukitan sana... 
 
Sepuluh tahun lalu, ambo pernah lakukan utk Kec. Sungai Pagu, Solok Selatan.. 
Ambo walaupun sdh tidak konsentrasi lagi sbg geologist tetap "tagalinjek" 
melihat kenyataan yg seolah-olah ada didepan mata. Ternyata Batang Suliti yg 
melalui Jeram Ambaian tsb berasal dr puluhan sungai2 dihulunya. Kalaulah 
Ambaian tsb di "pakok" alias di DAM, hilang kampuang ambo tarandam jadi 
Jatiluhur...:) Bisa-bisa jadi transmigran urang kampuang ambo...
 
Kembali ke isu Galodo. SALAH SATU penyebab lain dari Galodo tsb adalah 
penebangan pohon dan penebangan liar di perbukitan2 di hulu-hulu sungai. 
Biasanya pada lupa dan TIDAK BERSIH dlm melakukannya sehingga ranting2 dan 
bahkan bbrp bagian pohon2 tsb dibiarkan saja tergeletak begitu saja. Atau 
menggelinding ke bawah lereng ketika hujan deras...
 
Kontur kita di Sumbar berbukit-bukit dan bergunung-gunung, membentuk PERBUKITAN 
BERLAPIS yg membentuk celah "V". Bisa dipastikan sebagian besar dicelah V tsb 
akan SELALU menjadi tempat terbaik utk aliran air, baik kecil maupun besar... 
Celakanya, di bbrp lokasi terjadi penyempitan2 atau bottle neck...
 
Bekas2 tebangan pohon, cepat atau lambat akan masuk ke celah V, hanyut dan 
tersangkut pd titik2 penyempitan. Lalu menumpuk dg hanyutan berikutnya. Kalau 
semakin lama semakin banyak yang nyangkut dan menumpuk, akan terjadi 
penghambatan aliran air. Debit air yg tertahan dicelah sempit tsb, bisa besar 
atau kecil saja tergantung kekuatan "kotoran pohon" dan berbagai "bahan 
hanyutan" lainnya yg jd penghalang. Satu sungai saja dari arah puncak bukit, 
bisa terjadi penumpukan ini di banyak celah-celah sempit di bbrp lokasi yg 
potensil utk itu. 
 
Nah, jika terjadi curah hujan yang agak besar atau hujan biasa2 saja, pada 
TITIK TERTENTU, "hambatan kotoran" atau "sumbatan" itu tadi tidak bisa 
bertahan. Jika satu jebol, akan terjadi EFEK DOMINO kebawah. Bayangkan jumlah 
debit air yang akan "mahondoh" kabawah. Kalau jumlahnya luar biasa besar akan 
melimpah keluar jalur aliran sungai krn sungai tsb terlalu kecil menampung 
debit air TIBA2 tsb. Itulah yang dinamakan GALODO di Sumbar. AIR BAH ditempat 
lain... Bencana SITU GINTUNG di Jakarta...
 
Nah, kalau kita sudah mendapat peta dan melihat pola aliran sungai utk kampung 
kita sendiri, ambo khawatir banyak dunsanak awak di Ranah nan indak akan bisa 
lalok tanang. Krn penebangan liar di Sumbar, KATANYA cukup banyak dan agak 
mengkhawatirkan... 

Salah satu cara utk antisipasi agar jangan terjadi penumpukan ini, harus ada 
yang RAJIN memonitor ke hulu-hulu sungai yang biasanya dicurigai dan berpotensi 
utk terjadinya penumpukan2 air di celah-celah sempit tsb. Tidak mudah 
emang...:) "Peladang" atau penduduk yang suka ke hutan, biasanya tahu tuh 
status "situ-situ" kecil tsb diatas sana. Krn tanpa penebangan liar pun, 
peluang terjadinya penumpukan air ini di hulu-hulu sungai, tetap ada. Dan itu 
yg berpotensi jadi siklus sekian tahunan. Tp kok lah banyak bana nan maliang 
kayu, gak ada lagi tuh yg namanya siklus2 itu tadi. "Nan diateh" nan 
makin berang dan menghukum daerah tsb: "Kenapa kalian tidak bisa merawat, 
memanfaatkan dan mengawasi dg baik karunia alam yang telah aku berikan...." 
kata Allah SWT... 
 
Suka atau tidak, kita di Sumbar, hidup diatas RIBUAN PATAHAN kecil dan besar yg 
SELALU BERGERAK TERUS, setiap hari, sejak JUTAAN tahun lalu. Dan tidak akan 
pernah berhenti selama Bumi masih berputar...! Itulah yg akhirnya membentuk 
kontur2 KEINDAHAN ALAM Ranah Minangkabau. Daerah yg aman dan resiko rendah 
seperti Kalimantan, bagian timur Sumatera atau bagian utara pulau Jawa, 
cenderung rata saja. Viewnya biasa-biasa saja. Itulah bukti lain bahwa Tuhan 
tsb memang MAHA ADIL...
 
Mohon maaf jika ada yg kurang tepat. Kawan2 pemeduli lingkungan dan para 
geologist lebih tahu lah ttg ini. Kurnia, mungkin bisa nambahin sharingnya jg. 
Setidaknya membantu memberi kesadaran terus menerus kepada masyarakat. Mohon 
bantuan kawan2 media di Sumbar utk selalu menghimbau masyarakat ttg hal ini. 
Utk selalu mengedukasi masyarakat dg harapan mengurangi resiko Galodo. Di 
Padang bisa kontak Pak Ade Edward, Kepala Pusdalopsp Sumbar utk lebih jelasnya 
(ambo bcc jg sobat ambo itu disini). Beliau mestinya punya peta tingkat resiko 
tsb di Sumbar. Mari kita bantu sosialisasikan pemahaman isu Galodo ini ke 
komunitas2 kampung kita sendiri. Apakah ada hasil atau tidak, urusan ntar 
lah...Semoga berkenan. Terima kasih.
 
Wassalam,
Nofrins
www.4r5lb.west-sumatra.com
 
NB: Salam dari Cirebon. Lg "study banding" nih sembari menemani istri belanja 
Batik Trusmi Cirebon. 2 minggu lalu kita jg hunting Batik ke Pasar Beringharjo, 
Yogya. Maksud saya, kita di Sumbar jg punya Batik Tanah Liat dan Batik Arang, 
kenapa kok masih eksklusif ya...? Knp kok gak didorong utk diproduksi massal 
utk perekonomian rakyat dan Pariwisata...? Knp klo hanya Pejabat yg pake dan 
cuman bbrp org saja, kita sudah happy sih...:) Kapan di Sumbar ada Pasar Batik 
Tanah Liat..? Pasar Batik Arang..? Kalau eksklusif dan mahal terus, kapan awak 
sbg rakyat sanggup belinya ya...;)) Kapan "wisatawan hemat" yg jumlahnya besar 
sekali bisa membawa pulang sbg oleh-oleh dari Ranah Minang...? Aah udah ah, 
nanya mulu nih ah...;) 

 


From: sjamsir_sjarif <hamboc...@yahoo.com>
To: rantaunet@googlegroups.com
Sent: Friday, April 10, 2009 5:07:13 PM
Subject: [...@ntau-net] Surau Rambun dan Batang Selo


Kalau ambo pantau-pantau di siko, Angku Abraham Ilyas dari Tanjuang Sungayang, 
Angku Avenzora dari Sumaniak, Angku Jepe dari Tanjuang Barulak, barangkali, 
mangko  subyek Daerah Aliran Sungai-sungai di Bagian Timur Tanah Datar ko 
rancak distudi terinci. Kok dapek usahokan mambuek peta batang-batang aia tu, 
dima ulunyo kama mailianyo dan kampuang-kampuang nan maa nan dilaluinyo. 
Datanyo  dapek diambiak dari peta kabupaten, atau kalau indak mendetail dapek 
ditempe-tempekan dari peta-peta Kecamatan-kecamatan di daerah sakitar tu.

Kok Batang Selo memang malalui Sumaniak, apokoh Batang Selo nan kito tamui 
jambatannyo dakek Bungo Satangkai (nan lah acok ambo lalui) marupokan Batang 
Selo nan samo? Mungkinkoh Batang Selo nan dakek Bungo Satangkai ko basuo pulo 
jo Sungai Ameh dan Umbilin (dima batamunyo?) manuju ka Muaro atau langsuang 
manuju surang ka Batang Sinama/Kuantan? Rancak ditalusua.

Peta aliran sungai-sungai ko akan manjadi bahan nan baguno dalam pangatauan 
untuak daerah tu.

Salam,
--MakNgah
Sjamsir Sjarif

--- In rantau...@yahoogroups.com, avenzor...@... wrote:
>
> Dear Pak Ilyas Yang Mulia,
> 
> 
> 1. Salam hormat dan salam kenal ambo utk Bapak. 
> 
> 2. Mengenai Batang. Selo Tangah, barangkali iyo itu nan sampai ka Sumaniak. 
> Sedangkan mengenai penyebab Galodo, saat ini ambo masih mancubo mangumpuakan 
> data. 
> 
> 3. Untuak samantaro, manganai Galodo ko kesmpulan Ambo barulah sampai pada 
> TEORI BANJIR 30 TAHUNAN. Mengacu pada teori itu, maka jika  GALODO terakhir 
> (sblm yg thn 2009) ini adalah memang thn 79, maka berarti DINAMIKA EKOLOGI 30 
> TAHUNAN adalah masih berjalan secara natural di wilayah tersebut,.......dalam 
> arti dinamika 30 tahunan BELUM BERGESER menjadi dinamika 10 tahunan atau 
> dinamika 10 tahunan. 
> 
> 4. Atas fakta tersebut, maka dalam pendekatan ekologi masih BISA DISIMPULKAN 
> bahwa wilayah rersebut MASIH ALAMI dan belum TERLALU mengalami gangguan 
> ekologi.  
> 
> Dinamika banjir 30 tahunan adalah merupakan resultante antara kondisi 
> klimatologi (sbg faktor utama) dan kondisi edafis (jenis tanah dan batuan 
> induj) serta penutupan lahan di suatu permukaan bumi. Dinamika ini terjadi 
> pada semua wilayah di permukaan bumi....baik pada wilayah tropika, wilayah 
> sub tropika ataupun pada wilayah 4 musim. 
> 
> Mudah2an data yg sedang saya cari bisa cepat terkumpul dan bisa kita 
> diskusikan pada milis kita ini. 
> 
> 5. Mengenai penembakan di Balai Okoak (Pasa) Sumaniak pd thn 60/61,......onde 
> mande....iyo alun bisa ambo ikuik bacarito doch Pak. Wakatu itu ambo alun 
> lahia lai doch. Ambo lahia tahun 64, Pak. Kok basuo awak, mako ambo akan 
> maimbau UDO mah ka Bapak (salah satu ciri khas sebutan di Sumaniak dan Tnh 
> Datar),......tapi dek awak sdg di milis...brgkali berang pulo beko Bpk ka 
> Ambo.
> 
> Namun baitu, rasonyo ambo lai pernah mandanga carito jaman "urang pai ijok" 
> itu di Sumaniak. Rumah Gadang kami saat itu caritonyo jadi tampek urang 
> bakumpua. Kalau indak salah, pado tahun itu  kakek ambo (Ibrahim Maddun) pai 
> ijok pulo sahinggo akhirnyo wafat dan dimakamkan di Sumpur Kudus.  Ambo akan 
> manamui Ibu ambo dan mamintak carito baliak dari beliau.
> 
> Sanag bana hati ambo mandapek salam dari Bapak, ....tarimo kasih banyak ateh 
> salam Bapak,..... dan sakali lai salam hormat dan salam kenal pulo dari Ambo 
> utk Bapak dan keluarga.
> 
> 
> Salam,
> r.a.  
> 
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -----Original Message-----
> From: Abraham Ilyas <abrahamil...@...>
> 
> Date: Fri, 10 Apr 2009 13:45:35 
> To: <RantauNet@googlegroups.com>
> Subject: [...@ntau-net] Re: Surau Rambun dan Batang Selo
> 
> 
> Assalamulaikum Dinda Avenzora.
> Salam kenal.
> 
> Iyo ambo nak batanyo tantangan Batang Selo di Sumaniak sarato babagi
> pertanyaan nan indak bajawek.
> 
> Limo hari sabalum tajadinyo galodo di Pasia Laweh, ambo pulang kampuang
> meghadiri pelantikan wali nagari Tanjuang.
> Iseng-iseng ambo kodak batu-batu gadang nan ado di Selo Tongah dan hasil
> kodak ambo tampilkan di homepage www.nagari.or.id nan mungkin bisa dijadikan
> sebagai salah satu analisa penyebab terjadinyo galodo.
> 
> Nan manjadi pertanyaan ambo kini, apakah Batang Selo Tongah nan ambo kodak
> itu adalah Batang Selo nan melewati nagari Sumaniak.
> 
> Saketek kenangan ambo tantang nagari Sumaniak iyolah peristiwa sangek
> membekas dalam ingatan, adolah kajadian tahun 1960 atau 1961.
> Dari Tanjuang  (nagari ambo) tampak  pos  tantara  Pusek barado di puncak
> bukik (entah namonyo bukik Sumbatak ? minta dikoreksi kalau salah).
> Saat itu tantara pusek membangun pos-pos pertahanan di puncak-puncak bukik
> Kasumbo, bukik Tongah (Sungayang) dan hampir di seluruh bukit-bukit yang
> menghubungkan kota-kota besar di SB.
> 
> Suatu hari Ahad (hari pasa Sumaniak), ketiko sedang bakarajo di sawah (di
> Tanjuang) sekitar pk. 10  ambo malayangkan pandangan ka pos tantara di
> puncak bukik tsb. tibo-tibo sajo tampak asap mengepul disertai dentuman yang
> sangat hebat.
> 
> Ketiko pulang dari sawah, lk. 2 jam kemudian diperjalanan ambo berpapasan jo
> orang-orang mengusung jenazah yang dibawa ke arah nagari Andaleh.
> Kaba nan ditarimo kemudian, mengatokan tantara pusek menembak ka pasa
> Sumaniak dan menimbulkan korban-korban.
> 
> Sampai kini ambo indak habih batanyo dalam hati, meskipun kejadian itu sudah
> hampia 50 tahun nan lalu.
> Kok dibolehkan tantara tsb. menembak ka pasa nan sadang rami.
> Bukankah ketiko itu nagari Sumaniak tamasuak nagari nan alah "dibebaskan"
> (istilah APRI).
> 
> Demikianlah dari ambo
> 
> Wassalam
> 
> Abraham Ilyas, 63 th.
> www.nagari.or.id























--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke