Assalamualaykum wr.wb

Kalau hendak dipertanyakan  pengaruh apa sehingga anak-anak mempunyai ide
seperti ini ?


Arnoldison

---------------------------------------------------------------------------

Ya Ampun...3 Siswa SD Perkosa Teman Sendiri
Kamis, 16 April 2009 | 07:31 WIB

        
MARTAPURA, KOMPAS.com -

Kalau kasus ini benar terjadi, sungguh memprihatinkan moral anak-anak
sekarang ini. Tiga siswa Sekolah Dasar (SD) dilaporkan ke polisi karena
diduga memerkosa teman dari satu sekolahnya sendiri.

Korbannya adalah --sebut saja-- Lara (10) yang terlahir dalam kondisi tuna 
rungu.
Dia adalah siswa SD kelas 3 Desa Negeri Ratu, Kecamatan Bunga Mayang,
Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Lara harus menanggung beban seumur
hidupnya karena diperkosa oleh tiga siswa teman sekolahnya sendiri,
bahkan Lara juga sempat dipaksa melakukan oral seks oleh salah satu
pelaku.

Peristiwanya terjadi, Selasa (14/4) lalu saat Lara
pulang sekolah sekitar pukul 11.00. Di tengah perjalanan pulang dengan
berjalan kaki, Lara dicegat tiga teman satu sekolah yakni Irh (10)
teman sekelasnya, Cdr (13) kelas 6 dan Sah (11) kelas 4. Saat itulah,
menurut Lara, dia diseret di semak-semak pinggir jalan desa, dan
diperkosa bergilir oleh ketiga teman kecilnya itu. Kepala Lara pun kena
pukulan salah satu pelaku karena mencoba melawan.

Ketika ditemui  di Mapolres OKUT, Rabu (15/4) siang, ketiga tersangka pelaku 
yang
datang didampingi orangtua masing-maisng tidak banyak bicara. Bahkan
Cdr dan Irh nampak selalu menghindar dari pertanyaan dan bidikan kamera
wartawan, sedangkan satu pelaku lagi, Sah, tengah menjalani pemeriksaan
di ruangan khusus.

 Kami idak melakukan itu, memang kami pulang
sekolah itu beriringan dan dia (Lara) sempat kami ganggu dengan
kata-kata, setelah itu dia lari pulang melewati jalan pintas, kami
terus pulang ke rumah masing-masing. Kami idak pernah melakukannya, 
ungkap Cdr dengan bahasa Indonesia campur dengan bahasa daerah setempat.

Namun
berselang beberapa jam kemudian menurut Cdr, dirinya dikejutkan dengan
kedatangan ayah korban yang langsung marah-marah dan mencari
orangtuanya dengan mengatakan bahwa Cdr telah memperkosa Lara. Aku
tekejut, kok aku dituduh,  tambah Cdr.

Sementara itu rekannya
yang lain, Irh, tidak banyak bicara  bahkan setiap kata yang terucap
dari mulutnya terkesan sudah diarahkan.  Nian kami tidak berbuat
seperti itu, waktu kami pulang sekolah beriringan dan langsung ke rumah
masing-masing,  banyak saksi yang tahu,  ucapnya.

Sobirin, ayah
Lara, kepada petugas merasa yakin dengan cerita yang telah disampaikan
anaknya adalah benar dan  tidak mengada-ada meskipun anaknya itu bicara
dengan bahasa isyarat.  Sepulang sekolah itu dia makan, habis makan
inilah dia cerita kalau kepalanya sakit dan pusing, selain itu dia juga
dengan bahasa isyarat mengaku di cak inike (diperkosa, red),  ucap ayah
korban dengan menirukan bahasa isyarat korban pakai jari telunjuk  kiri
dan kanan.

Bahkan dari cerita korban menurut Sobirin, anaknya
dipaksa salah satu dari pelaku untuk melakoni adegan oral seks di
semak-semak. Mendengar cerita korban yang masih polos dan lugu itulah
lantas Sobirin mencari tahu siapa yang telah memerkosanya. Karena
didesak terus, Lara lalu menuliskan nama pelaku pada secarik kertas
yakni Cdr, Irh dan Sah.

Berbekal kopelan dan pengakuan korban
ini lantas orangtua korban mendatangi kediaman ketiganya, namun justru
dirinya mendapatkan ancaman dari orangtua ketiga pelaku, bahkan salah
satu dari orangtua pelaku berani bersumpah kalau anaknya tidak
melakukan perbuatan memalukan tersebut.  Dari namo yang ditulisnyo aku
sangat yakin pelakunya tidak laen tigo orang tula,  tambah Sobirin.

Untuk
membuktikan pengakuan Lara, Sobirin pun pada  Selasa (14/4) sore
membawanyan ke Puskesmas Martapura untuk mengecek kondisi kepala
putrinya yang terasa sakit dan pusing setelah dipukul salah satu dari
pelaku ketika aksi perkosaan ini terjadi.

 Awalnya aku ke
Puskesmas Martapura itu bukan untuk visum, namun mengecek kondisi
kepalanya yang katanya sakit. Entah mengapa setibanya di puskesmas
justru timbul niat aku untuk memeriksakan alat vitalnya,  jelas Sobirin.

Karena
tidak ada surat pengantar visum dari Polres, petugas puskesmas pun 
enggan melakukan visum sore itu,  karena itulah kasus ini dilaporkannya
ke Polres Ogan Komering Ulu Timur  dan meminta untuk dilakukan visum.
Dari hasil visum diketahui telah terjadi robek pada alat vital korban
yang diduga disebabkan benda tumpul.

Aparat Polres OKUT langsung
menindaklanjuti laporan Sobirin, dan pada Rabu (15/4) pagi  petugas
meringkus ketiga pelaku untuk diperiksa. Ketiganya masih mengenakan
seragam sekolah putih merah didampingi orangtuanya masing-masing,
sejumlah saksi serta diantar juga oleh perangkat desa.

 Tiga
orang siswa yang diduga kuat telah memerkosa korban kini sudah kita
panggil untuk dimintai keterangan dengan didampingi orangtua dan
pejabat desa yang bersangkutan,  kata Kapolres OKUT AKBP ML John
Mangundap SH SIK melalui Kasat Reskrim AKP Surachman.

Menurut
Surachman karena ketiga pelaku masih di bawah umur dalam pemeriksaan
perlu didampingi orangtua masing-masing.  Sejauh ini kita masih
melakukan pemeriksaan. Yang jelas kasus ini akan kita ungkap dan jika
nanti terbukti, tidak menutup kemungkinan pelaku akan ditahan, 
tegasnya. (hr)


      
 

===8<===========End of original message text===========



-- 
Best regards,
 Arnoldison                            mailto:arn...@spij.co.id




--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke