Pak Nani,
Entah mengapa dinihari menjelang subuh ini
aku terkenang kepada mu
Padahal dalam dinas aku adalah atasanmu
pendidikan, pangkat, dan usiaku jauh lebih tinggi
dan engkau adalah salah satu dari demikian banyak bawahanku
Namun secara pribadi aku menaruh hormat dan kagum kepadamu.
Aku Islam karena kedua orang tuaku Islam
aku Islam karena waktu kecil masyarakat di sekitarku Islam
Tetapi engkau Islam setelah membanding berbagai agama
dan akhirnya memutuskan Islamlah agama yang terbaik
dan setelah itu menyelaraskan hidupmu sepenuhnya dengan ajaran Islam itu
Engkau thaat beribadah
engkau jujur
engkau berdisiplin. menunaikan tugas`dan kewajibanmu dengan ikhlas dan ceria
bagaikan tak mengenal lelah membantu dan melayani orang lain
Baik dalam dinas
maupun secara pribadi
aku demikian banyak berhutang budi padamu
'hutang emas bisa dibayar, hutang budi dibawa mati'
demikian pepatah kita berkata
Aku sangat berduka sewaktu menerima berita
bahwa nyawa engkau sekeluarga
nyawa engkau, nyawa isterimu, dan nyawa kedua putrimu yang imut-imut
direnggut paksa dalam kecelakaan lalulintas
dalam suasana lebaran
sekembalimu dari Yogyakarta
kampung halamanku kedua
Inna lillahi wa inna ilaihi rojiun
Beristirahatlah dengan tenang di alam barzach
semoga Allah subhana wa taala menerima amal ibadahmu
dan mengampuni seluruh dosa-dosamu
Amin
Jakarta, 21 April 2009
04.45 WIB
Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta; Tanjuang, Soetan Madjolelo; Lagan, Kampuang Dalam, Pariaman.)
"Basuku ka Ibu; banasab ka Bapak; basako ka Mamak"
Alternate e-mail addresses:
