Tradisi Silat Harimau, Filosofi Islam, dan Kepunahan

By Republika Newsroom
Jumat, 22 Mei 2009 pukul 20:09:00
(komentar ambo)
Dengan punahanya kebudayaan tua kita ini, apa yg perlu kita lakukan? Ada yg
mengatakan krn tetua kita itu
kikir (ceke) memberikan ilmunya pada yg mudo2., atau yg mudo2 nan maleh
baraja silek tu.
Maka nya ilmu sejenis bela diri impor cukup banyak berkembang., dan
mendesaak bela diri traditional.
Memang ada pendirian perguruan silat,keliahatnya perkembanganya begitu saja.
belum menampkakkan jati dirinya secara utuh
silat Minang.
Pertanyaan: Apa yg harus kito lakukan ?
Wass. Muzirman Tanjung





  [image: Tradisi Silat Harimau, Filosofi Islam, dan Kepunahan]AGUNG
SASONGKO/REPUBLIKAONLINE

Salah satu gerakan dalam tradisi Silat Harimau

 JAKARTA - Kemajemukan negara yang disimbolkan "Bhineka Tunggal Ika" yang
berarti berbeda-beda tapi satu jua kerap mengundang decak kagum dalam
berbagai acara budaya internasional. Namun malangnya karena kurang
pemeliharaan, budaya itu tak hanya dicaplok negeri serumpun, tapi juga
terancam punah. Salah satu budaya yang berpotensi terancam adalah Pencak
Silat, sebuah seni beladiri asli Indonesia.

Silat dipengaruhi keragaman budaya yang terdapat di tanah air maka tak
mengherankan begitu banyak aliran pencak silat di Indonesia. Kekayaan
filofosi, ritme gerak dan sinergi dengan musik tradisional menjadiknnya
begitu berbeda.

Apa yang membuatnya terancam? Jika menengok kebelakang,Indonesia selalu
dominan terhadap pencak silat. Di setiap penyelenggaraan pesta olahraga Asia
Tenggara (SEA GAMES), Indonesia selalu menjadi jawara.

Namun, layaknya cabang lain seperti bulu tangkis, pencak silat lantas seolah
mengalami kemunduran. Fakta kemudian berbicara, Vietnam lantas muncul
sebagai negara yang mengkilap prestasinya melalui silat.

Belakangan, negara komunis tersebut tak lagi menjadi penggembira di cabang
pencak silat bahkan bisa dikatakan calon penggusur Indonesia di pentas
pencak silat. Bukan tak mungkin kekhawatiran nantinya pesilat Indonesia akan
belajar disana bakal terwujud.

*Silat Harimau*

Begitu banyak jenis silat yang terdapat di nusantara menyulitkan untuk
mengetahui asal muasal darimana pencak silat berasal. Praktisi dan Pemerhati
Pencak Silat ssekaligus Sekjen Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Hariadi
Anwar menyatakan selama ini belum bisa diketahui darimana pertama kali
pencak silat berasal.

Namun, hanya bisa diketahui jenis aliran pencak silat di Indonesia yang
berjumlah ribuan. Belum lagi, setiap daerah memiliki jenis Pencak Silat.
sebut saja, Silat Betawi, silat Sunda dan silat Jawa.

Satu dari sekian banyak, silat nusantara yang terancam punah adalah silat
harimau. Konon silat yang berasal dari warisan kerajaan Minangkabau kini tak
banyak yang menguasai. Bahkan untuk orang minang sendiri tak banyak
mengetahui.

Persoalan yang terjadi begitu klasik. Hal-hal berbau tradisional dianggap
ketinggalan jaman alias "ga lagi canggih". Kenyataan tersebut diakui
Hariadi.

"Dulu, orang yang berlatih silat itu malu-malu menenteng baju latihan.
Dikatakan silat kalah tenar dari seni bela diri impor macam karate dan
taekwondo," ujarnya.

Selain kalah tenar dengan seni bela diri Impor, proses mewarisi juga mandek.
Hal itu yang kemudian menjadi masalah pada pelestarian warisan budaya
Indonesia.

Silat Harimau tidak begitu mudah diturunkan ke sembarang orang. Pakem ini
kemudian berakibat tidak terjadinya regenerasi pesilat Harimau. Hingga pada
akhirnya, silat Harimau keluar dari pakem yang bisa membahayakan
keberadaannya.

Kompromi dan "panggilan nurani" yang kemudian membuat Guru Besar Silat
Harimau Edwel Yusri Datuk Rajo Gampo Alam atau yang akrab dipangil pak Datuk
kemudian memperbolehkan silat Harimau untuk disebar luaskan.

Keputusan tersebut memang membutuhkan waktu panjang karena amanat leluhur
yang diemban Pak Datuk untuk tidak sembarang mengajarkan silat Harimau
begitu berat untuk dilepaskan.

Bebicara tentang silat Harimau, singkat cerita belumlah dikenal sebagai
silat Harimau seperti sekarang. "Dulu belum dinamakan silat Harimau, namun
kemudian ketika saya mewariskan dan berguru dengan ahli silat lain, lantas
dinamakan silat Harimau," cerita Pak Datuk Saat ditemui Republika Online
awal pekan lalu.

Setidaknya ada aliran-aliran silat di Minang yang lebih dahulu ada seperti
Kuciang Siam, Anjiang Mualim ,dan Harimau Champa. Dari nama aliran terakhir
kemudian Pak Datuk mengembangkan silat Harimau. Sebelum itu, dia berguru
dengan berbagai ahli silat yang ada.

Kemudian dikembangkan dan lantas diberi nama silat Harimau. Terkait tahun
berapa nama tersebut muncul, Pak datuk mengaku tidak bisa menyebutkan
lantaran segala hal yang terkait asal muasal silat diwariskan secara lisan
bukan tertulis.

Intisari silat Harimau terinspirasi dari gerak-gerakan Harimau. Kuda-kuda
dan sikap waspada persis menyerupai Harimau. Maka tak heran, jika mitos yang
berkembang mengatakan jika pesilat yang menguasai silat Harimau maka dirinya
kelak akan berubah wujud menjadi Harimau.

Meski mitos yang berkembang seputar silat Harimau begitu kental. Seperti
pencak silat lain, nuansa islami juga dominan dalam filosofi yang terkandung
didalamnya.

Untuk belajar silat, guru memperkenalkan nilai-nilai agama lebih dulu kepada
murid. Seperti pada tradisi Minang, silat zahir bertujuan mencari
silaturahmi, batin silat untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, dan jika
ingin berniat jahat maka terlebih dahulu telah disingkirkan.

Filosofi tersebut tertuang dalam ungkapan," Awas rasa jangan hilang,
berlantai sebelum roboh, bersiang menebas sebelum tumbuh."

Ungkapan lantas terimplementasi melalui gerakan kuda-kuda yang berdiri
dengan huruf alif yang bermakna pesilat berdiri beserta Allah, berdiri dua
kali menyerupai huruf lam dan berdiri dengan menyerupai huruf hijaiyah
'Kha'.

Karakter keras, bukan basa-basi dan tegas menjadi ciri utama ajaran silat
harimau. Karena memang didesain untuk mematikan lawan dengan jurus-jurus
berbahaya dengan menyerang langsung daerah vital musuh, baik dengan gaya
lenting atau terkam Harimau.

Oleh karena itu, silat Harimau kemudian dikenal dengan silat beraliran
keras. Demikian keras, hingga potensi penyalahgunaan ilmu begitu besar. Pak
Datuk sendiri terbebani jikalau ada anak muridnya yang telah diajarkan
kemudian menyalahgunakan.

Untuk mengatasinya, Pak Datuk kerap memberikan pendalaman agama disetiap
sesi latihan guna memperkuat iman dan mental anak didiknya.

*Upacara Penerimaan Murid*


Untuk mengikat anak muridnya dengan tanggung jawab sebagai pesilat Harimau,
Pak Datuk selalu mengadakan upacara tradisional sebagai simbol pembaiatan
terhadap anggota keluarga baru silat Harimau.

Upacara dilakukan ketika murid sudah siap secara lahir dan batin untuk
menerima ilmu. Proses penerimaan itu pun tidak main-main karena didasarkan
dengan "penerawangan" pak Datuk terhadap calon anak didiknya.

Pada prosesi upacara, calon murid akan diberikan pisau, yang memiliki makna
semakin diasah semakin tajam.  Artinya, anak murid harus melalui proses
latihan panjang guna mahir menjadi pesilat Harimau.

Kemudian dilanjutkan, pemberian kain putih, hal ini dimaksudkan ketika sang
murid berlatih silat maka harus memiliki hati yang bersih dan semua pasti
akan berakhir atau mati. Pemberian beras oleh murid kepada guru yang
diartikan sebagai murid jangan pernah menyusahkan gurunya.

Pemberian buah jeruk kuku Harimau, buah yang konon sudah langka di
Minangkabau diartikan sebagai simbol kelurga silat Harimau.

Sirih lengkap, dimaksudkan untuk menandakan hubungan antara guru dan saudara
lain memiliki satu rasa layaknya sirih yang berasa asam, asin, manis dan
pahit dan terakhir, ayam jantan, dimaksudkan untuk mengingatkan pesilat
harus mengingatkan orang lain atas kewajiban layaknya ayam yang membangunkan
orang ketika azan subuh tiba.

Keunikan lain yang dimilik Silat Harimau antara lain dengan filosofi
"langkah Ampe" yang begitu tertanam di orang-orang Minang. Jika tidak
mengetahui keempat langkah dimaksud maka bukan orang Minang melainkan orang
"kabau".

Tradisi tersebut kemudian tertanam dalam pesilat Harimau. Pertama yang harus
diketahui pesilat Harimau, dirinya harus mengetahui dasar kata mendaki yakni
menghormati orang yang lebih tua.

Tahu sikap mendatar, yakni harus mengetahui bagaimana dengan bersikap dengan
teman sebaya. Harus tahu dasar kata menurun, yakni berlakukan seseorang
dengan kasih sayang dan Melereng, harus mengetahui berbicara pada iparnya.

Usai lepas dari pakem yang menghambat perkembangan silat Harimau, kini
keberadaan silat Harimau jauh lebih baik. Meski tak ingat jumlah murid yang
diajarkan, tapi Pak Datuk mengaku puas. Paling tidak, silat Harimau bisa
diturunkan walau belum banyak yang benar-benar menguasai.

*Apresiasi Asing Terhadap Silat Harimau*

Sepanjang ingatan Pak Datuk hanya ada tiga orang yang menguasai silat
Harimau yakni satu orang Indonesia dan dua orang kebangsaan Inggris.

Ditnya mengapa orang asing bisa menguasai,  menurut Pak Datuk karena
kebanyakan orang asing yang belajar silat Harimau karena tertarik dengan
keunikan filosofi dan ritme setiap gerakan yang tidak dimiliki seni beladiri
lain.

"Tak heran, mereka begitu detail ingin mempelajari silat Harimau," tutur Pak
Datuk.

Hal mencengangkan lain, ketika Silat Harimau kemudian didokumentasikan
melalui sebuah film berjudul "Merantu", sutradaranya merupakan kebangsaan
Inggris yang begitu tertarik terhadap keberadaan pencak silat.

Diakui Pak Datuk, permasalahan ketidaktertarikan masyarakat Indonesia
terhadap budaya sendiri dikarenakan memang tidak pernah pertunjukan
kebudayaan dikemas secara apik.

"Kemasan kurang bagus dan image yang ditumbuhkan cenderung negatif" seperti
misal silat identik dengan dukun dan banyak juga info yang salah terkait
silat seperti yang ditampilkan di televisi menjadi penyebab," ungkapnya.

Pak Datuk begitu berharap, keberadan pencak silat bisa menjadikan kebanggaan
seperti yang sekarang terjadi. Namun, silat dikatakan tidak hanya untuk
dipelajari bertujuan kompetisi saja melainkan juga filosofi yang terkandung
didalamnya. Sebab yang kerap terjadi, silat hanya dipelajari untuk
mengalahkan lawan dan mendapat poin bukan untuk mengamalkan filosofinya.

Optimisme keberlanjutan pencak silat dan terutama silat Harimau terus
berdengung dihati Pak Datuk. Jika yang ingin berguru dengan dirinya, dengan
tangan terbuka Pak Datuk bersedia mengajarkan.Selama berniat mengamalkan
silat untuk kebaikan tidak menjadi masalah.

"Bangsa saya ini dikenal sebagai bangsa beradab dan berbudaya tinggi. Bila,
saya keluar negeri dengan silat, bangsa-bangsa lain bisa menghormati,"
harapnya./cr2/itz

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke