MASJID DAN UNIVERSITAS “AL-AZHAR” CAIRO

Mesjid Al-Azhar mulanya didirikan oleh Jenderal Jauhar Shaqilly,
seorang Panglima Perang Dinasti Fathimiyah di Mesir pada tahun 395 H
(970 M).

Semenjak itu fungsi Mesjid Al-Azhar terus berkembang menjadi
universitas, selain menjadi tempat shalat berjama’ah, shalat Jum’at dan
shalat 5 waktu, juga menjadi tempat memperdalam ilmu-ilmu agama.
Berbagai pelajar dari segenap pelosok dunia Islam ketika itu
berdatangan kesana untuk menuntut pelajaran agama Islam. Dengan
demikian Al-Azhar sebagai tempat menggali ilmu pengetahuan dalam
berbagai bidang yang di zaman sekarang disebut universitas(berhubung
disitu juga diajarkan ilmu pengetahuan tingkat tinggi dalam berbagai
disiplin ilmu) merupakan universitas tertua di dunia. Al Azhar selain
sebagai pusat pendidikan Islam, juga sebagai pembela warisan Islam,
penyebar dakwah Islam yang mulia dan mempersiapkan para kader-kader
yang dapat berpartisipasi dalam segenap kegiatan kehidupan masyarakat
serta menjadi pelopor kemajuan dan kesejahteraan umat.

Dimasa sekarang, mahasiswa Al-Azhar berasal dari lulusan SLTA umum dan
SLTA Al-Azhar sendiri. Semenjak terjadi revolusi 23 Juli 1952
Universitas Al-Azhar telah mengalami berbagai perobahan dan
perkembangan, terutama semenjak tahun1961 ketika pemerintah Mesir
mengeluarkan keputusan yang menyangkut pengembangan Al-azhar yang
terdiri dari enam prinsip :

1. Mengukuhkan Al-Azhar untuk tetap menjadi Universitas Islam yang
terbesar

2. Al-Azhar tetap menjadi kubu pertahanan agama Islam dan kepentingan
bangsa Arab

3. Mencetak sarjana Islam yang ahli dalam berbagai bidang, menyiapkan
berbagai ilmu pengetahuan yang dapat memberinya kemampuan untuk
menymbangkan darma bhaktinya kepada umat manusia, mampu menyampaikan
ilmu dan pengalaman serta berkarya ilmiah dengan baik

4. Mendorong menghilangkan “gap” antara ilmu pengetahuan umum dengan
ilmu agama dan menghapuskan perbedaan antara lulusan Al-Azhar dengan
lulusan universitas lainnya dengan memberikan kesempatan yang sama bagi
semua mahasiswa dalam dalam menuntut ilmu dan memperoleh lapangan kerja.

5. Dapat tercipta integrasi dalam bidang pengetahuan dan pengalaman
antara pelaja dan mahasiswa Al-Azhar dengan pelajar dan mahasiswa
sekolah/universitas umum disamping perhatian kepda studi keagamaan dan
keakraban

6. Persamaan dan pengakuan ijazah pendidikan antara semua sekolah dan
universitas yang ada di Repulik Arab Mesir.



Sekarang Universitas Al-Azhar mempunyai cabang di berbagai Propinsi
Mesir seperti di cairo, Iskandariah, Tanta, Asiyuth, Zagaziq, Suhaijm,
Manshura dll. Universitas Al-Azhar terdapat berbagai fkultas antara
lain Fakultas Syari’ah, Ushuluddin, Bahasa Arab (Lughah), Dakwah,
Aqidah dan Falsafah, Hadist dll. Umum adalah Fakultas Kedokteran,
Pharmasi, Teknik, Pertanian, Sosiologi dll. Disamping sebuah Fakultas
khusus untuk wanita (idenya timbul setelah Sheikh Al-Azhar, Dr.
Muhammad Shatout berkunjung ke Diniyah Putri Padang Panjang), mempunyai
fakultas antara lain Syari’ah, Bahasa Arab, Pendidikan, dan jurusan
umum seperti kedokteran, ilmu jiwa, social, pharmasi dan lain-lain.
(Dalam proses untuk diresmikan sebagai Universitas Al-Azhar kuhus untuk
wanita).

Di Universitas Al-Azhar dipelajari berbagai bahasa asing antara lain
Inggris, Perancis, Parsi, Turki, Jerman, Yunani, Ibrani dll. Bahasa
Indonesia dan Malaysia hanya diajarkan sebagai bahasa-bahasa Timur
untuk para mahasiswa/dosen, guru, da’I (juru dakwah) yang akan dikirim
ke Indonesia, Malaysia, Thailand Selatan (Patani), Filipina Selatan dan
Brunei Darussalam. Bahasa Indonesia juga dipelajari di Sekolah Tinggi
Bahasa Asing di Cairo. Demikian juga halnya dengan bahasa Urdu dll.

Mahasiswa Al-Azhar selain dari putra putrid warga Mesir, terdapat juga
lebih dari 70 negara yang belajar di Al-Azhar. Jumlah mahasiswa
Indonesia saat ini mencapai 5000 orang.

Disamping Mesjid Agung Al-Azhar yang sudah tua itu, terdapat asrama
pelajar Indonesia yang terekenal dengan “Ruaq Indonesia” dahulu Ruaq
Melayu.berada disamping kanan Mesjid Al-Azhar. Ruaq/asrama ini terdiri
dari 3 kamar lengkap dengan dapur dan kamar mandi.

Universitas Al-Azhar tahun 2000 ini sudah membuka cabangnya di Jakarta,
Indonesia.* (Zulharbi Salim).

--
Posting oleh PONDOK PESANTREN MODERN AL HARBI ke ZULHARBI SALIM BLOG
pada 6/06/2009 08:34:00 PM
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to