SEHAT TANPA OBAT. TANPA ALAT Oleh : K Suheimi
Pagi ini 7 Juni 2003 dihadapan kira2 2000 peserta olahraga senam PORPI GOR Agus salim Padang, Prof Anwar dan saya diminta memberi ceramah tentang Sehat Tanpa obat dan sehat tanpa alat. Kebetulan saya bersama Prof Anwar Rektor 1 Universitas Gajah Mada ada di Padang. Memberi pelatihan keterampilan bedah utk residen obstetri dan Ginekologi sesumatera di Padang selama 3 hari. Di sela-sela acara itu saya ajak Prof Anwar senam Porpi dan beri ceramah. Tujuan senam ini agar manusia bisa sehat tanpa obat dan sehat tanpa perlu menggunakan alat. Olah Raga yg murah meriah tapi bermanfaatn bisa diikuti oleh semua umur dan bisa dihadiri oleh ribuan orang. Sejak tahun 1986 kami membina PORPI ini dan setiap hari minggu beri ceramah, dihadiri lebih dari 2000 orang dan dihari bisa setiap hari kira-kira 300 orang. Sehat tanpa obat, kerna obat itu adalah racun bila digunakan tanpa indikasi dan dosis yg tak menentu Terbukti dg Olah Raga yg teraturr aliran darah yg akan mendarahi 100 Triliun sel jadi lancar. Masing-masing sel akan dapat oksigen dan makan dg metabolisme yg baik Kita menyadari bahwa "sehat itu memang bukan segalanva, tapi tanpa kesehatan segalanya tak ada artinya". Kalau salah satu organ tubuh sakit akan menimbulkan biaya yg tinggi. Tidak produktif, kehilangan waktu, dan obat yg mahal. Olahraga senam PORPI coba menjawab, sehingga banyak anggota yg tadinya sakit dg senam ini menjadi sehat dan yg sehat menjadi bugar. Otot dan sendi yg tadinya kaku berubah jadi lentur, lentur pembuluh darahnya. Dalam senam PORPI latihan ke lenturan itulah yg di utamakan Senam massal tanpa menggunakan alat ini praktis, tak perlu menyediakan ruangan dan tak perlu alat Olahraga yg mahal. Murah meriah menuju sehat serta menjalin uikhuwah Islamiah, kerna awal dan akhir senam ini harus ada do'a yg di panjatkan. Bagaikan saudara tiap hari hubungan saturrahim ini kami bina Lalu saya teringat orang jepang yg berjalan kaki dg langkah yg panjang dan cepat. Mereka harus naik turun tangga ke stasiun kereta api atau Bus. Kerna penuh sesak mereka harus berdiri. Ternyata dari kebiasaan jalan cepat mendaki jenjang dan berdiri diatas kereta api, maka orang jepang sedikit sekali orang mengalami sakik jantung. Laporan terakhir orang Jepang yg produktif sampai usia lankut dan jarang sakit. Rerata usianya 83 tahun Kerna sehat anggaran biaya dan beban pemerintah jauh berklurang. Mudah-mudahan bangsa kitapun dapat meniru pola hidup demikian dg setiap hari beroah raga dg semboyan "Tiada pagi tanpa PORPI" Padang Minggu 7 Juni 2009 Powered by Telkomsel BlackBerry® --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned: - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama - DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---