Bung Andrinof,

Apakah ini krn orang Minang terlalu banyak punya falsafah yg secara tak sengaja 
diaplikasikan secara salah kaprah: "Dimana bumi dipijak, disitu langit 
dijunjung...?". "Gabak di hulu tando ka hujan...", dlsbgnya. Krn Demokrat 
pemenang mayoritas kmrn, dan tokoh2 tsb akan maju sbg Cagub tahun depan, mereka 
kan perlu dukungan DPR dan khususnya DPRD Sumbar...? Bgmn menurut anda? Thanks.

Salam,
Nofrins




________________________________
From: Andrinof A Chaniago <andri...@gmail.com>
To: RantauNet@googlegroups.com
Sent: Sunday, June 14, 2009 6:23:36 AM
Subject: [...@ntau-net] Re: Hampir Semua Tokoh Sumbar, Masuk Tim Pakar  
SBY-Boediono

Sepertinya pelajaran jaman Orba, yang rasanya belum bisa kita hapus dari 
memori, sepertinya tidak dipedulikan oleh elite-elite Minangkabau. Politik 
tanpa jati diri, tanpa landasan berpikir yang jelas dan konsisten, tanpa 
melihat pentingnya check & balance antarelite, tetapi berebut dan beramai-ramai 
mengekor ke calon yang diperkirakan akan berkuasa yang akhirnya mendorong 
terbentuknya sruktur kekuasaan yang hegemonik, sepertinya tidak pernah kita 
sesali sebagai sebuah kekeliruan etik dalam berpolitik. Dulu, di jaman Orde 
Baru, hampir 100% elite-elite Minang menjadi pembela luar biasa Golkar. Banyak 
dari mereka yang terlibat secara langsung dan tidak langsung memenangkan Golkar 
dengan cara kasar hanya untuk mencari muka kepada Penguasa Pusat bahwa mereka 
berhasil mengajak warga Sumbar mendukung Pemerintah Orba. Penyakit oportunis 
dan pragmatis kolektif itu membuat tidak ada kelompok elite yang bisa berdiri 
efektif sebagai kekuatan kontrol. Akibatnya,
 kalau kita perhatikan situasi di awal era reformasi pasca Orba, secara moral 
elite-elite Minang ketika itu tengah masuk ke kuburan massal yang digalinya 
sendiri dengan cara-cara berpolitik sebelumnya. Berbeda dengan daerah-daerah 
lain, dan dari masa lalu orang Minang, orang Minang awal reformasi tidak punya 
tokoh yang berwibawa di tingkat nasional maupun di Sumbar sendiri. 
Saat ini, sebetulnya sistem politik yang demokratis dan multipartai telah 
memaksa elite untuk siap hidup berganti posisi, menjadi bagian dari penguasa 
atau bagian dari oposisi. Tetapi, tampaknya penyakit asal ikut yang menang 
telah menjadi budaya di kalangan elite politik Minang. 
Yang menyedihkan adalah, tidak ada yang merasa sedih dengan perilaku elite 
seperti ini.
Salam,

Andrinof A. Chaniago


2009/6/8 Nofend St. Mudo <nof...@rantaunet.org>


>>Selasa, 09 June 2009
>>Hampir Semua Tokoh Sumbar, Masuk Tim Pakar SBY-Boediono
>
>>Padang, Singgalang
>>Hampir Semua kepala daerah di Sumbar masuk menjadi Dewan Pakar Tim Nasional
>>Kampanye SBY-Boediono, kecuali Bupati Tanah Datar, Agam dan Bupati Kepulauan
>>Mentawai.
>>Tim Pakar itu diketuai oleh Azwar Anas, dengan wakil Gamawan Fauzi.
>>Sementara anggotanya Hasan Basri Durin, Hasan Basri, Mukhlis Ibrahim, Fachri
>>Achmad serta para bupati dan walikota. Nama-nama lainnya, Is Anwar, Sultani
>>Wirman, Asrul Syukur, Rusdi Latif, Nasrul Siddik, serta sederetan nama
>>lainnya masuk menjadi Dewan Pakar. Anggota Dewan Pakar berjumlah 54 orang.
>
>>Sementara Ketua Tim Kampanye dipercayakan pada Ikasuma Hamid, Sekretaris Yul
>>Teknil, Koordiantor Logistik, Liswandi, Koordinator Hukum dan Advokasi
>>Hasranita, Koordinator Media dan Dokumentasi, merangkap Juru Bicara Gusfen
>>Khairul, serta sejumlah koordinator lainnya.
>
>>Tidak dihubungi
>
>>Sementara itu, Walikota Sawahlunto, Amran Nur ketika dihubungi kemarin
>>menyatakan, ia sudah tahu namanya masuk ke dalam tim dari pemberitaan
>>suratkabar. "Tapi sampai hari ini saya tidak pernah dihubungi," kata dia.
>
>>Walikota Solok, Syamsu Rahim yang dikontak kemudian juga menyatakan, ia
>>tidak pernah dihubungi. "Saya ini kan orang Golkar, secara institusi politik
>>saya tak mungkin masuk tim Pak SBY dan itu sudah saya sampaikan kepada Pak
>>Azwar Anas," kata dia. Ia tidak tahu kenapa namanya masuk juga.
>>"Bagi saya terserah siapa yang akan jadi presiden, tapi saya orang Golkar,"
>>katanya.
>
>>"Oh ya, saya memang tim SBY, kita sudah lihat hasilnya selama lima tahun
>>ini," kata Bupati Limapuluh Kota, Amri Darwis, kemarin.
>>"Kepala daerah itu tetap 'Kuning" (Golkar-red) jadi perlu kami jelaskan,
>>mengingat semenjak dideklarasikannya Tim SBY-Boediono pada Minggu (7/6) di
>>Bukittinggi, banyak kader Golkar yang menanyakan kebenarannya pada saya.
>>Sebagai Sekretaris DPD Partai Golkar, saya telah mengkonfirmasikan hal itu
>>kepada bupati/walikota terkait. Sejauh ini, mereka menyatakan tetap 'kuning'
>>dan tetap komit mendukung JK-Wiranto," jelas Sekretaris DPD Partai Golkar
>>Sumbar, Irdinansyah Tarmizi  kepada wartawan, Senin (8/6) di DPD Partai
>>Golkar Sumbar.
>
>>Fungsi dewan pakar
>
>>Juru Bicara Tim Kampanye SBY-Boediono, Gusfen Khairul yang dihubungi secara
>>terpisah, kemarin menyatakan, dewan pakar tidak ikut serta dalam urusan
>>teknis. "Rapat-rapat juga tidak," kata dia. Dewan Pakar antara lain akan
>>dimintai arahan-arahan, solusi-solusi untuk menangkis isu negatif. "Jadi
>>ketokohan beliau yang lebih menonjol," kata Gusfen.
>
>>Menurut dia, semua nama yang tercantum dalam tim kampanye, apalagi tim pakar
>>sudah dihubungi oleh Partai Demokrat dan partai-partai koalisi. "Semua
>>menyatakan setuju waktu itu," kata Gusfen.
>
>>Jika kemudian ada yang keberatan, tak soal, bisa jadi itu terjadi disebabkan
>>pertimbangan-pertimbangan pribadi atau masukan dari berbagai pihak. "Sesuatu
>>yang amat wajar dalam situasi politik yang amat cair seperti sekarang,"
>>tukuknya.
>
>>Menurut wartawan senior ini, "Insya Allah semua nama yang tercantum dalam
>>tim, hatinya sudah bersama SBY, karena itu, mari kita lanjutkan!"
>>Gusfen meminta, soal nama dalam tim pakar menjadi urusan pribadi-pribadi
>>yang bersangkutan. Tersebab hal itu, pihak lain jangan memaksakan kehendak
>>pada pribadi-pribadi itu. "Mari kita buhul erat persaudaraan dan rasa saling
>>memiliki di Ranah Minang ini," tambahnya. (003/308)
>
>http://www.hariansinggalang.co.id/index.php?mod=detail_berita.php&id=2029
>
>
>
>
>


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain harap mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi/dibanned:
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
- DILARANG: 1. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi;
2. Posting email besar dari 200KB; 3. One Liner
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

  • ... Nofend St. Mudo
    • ... asfarinal, asfarinal, asfarinal, asfarinal nanang, nanang, nanang, nanang
    • ... Andrinof A Chaniago
      • ... Y. Napilus

Reply via email to