Terima kasih Angku Dotor Suheimi dengan keterangan "Bulu Babi". Tadi ambo tamanuang-manauang, baa lo mangko hati-hati baranang di lauik ko ka kanai bulu babi awak. Sajak pabilo lo babi mandi di lauik?
Kironyo "Bulu Babi" ko namo binantang laiuik. Ambo caliak Bahas Inggirihnyo "Sea Urchin".Iko salah satu website. http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/indexmag.html?http://www.microscopy-uk.org.uk/mag/artjul00/urchin1.html Tapi kalau dicaliak Google ado macammacam gambarnyo. Image results for bulu babi - Report imagesReport the following images as offensive. Confirm CancelThank you for the feedback. http://metta.blog.friendster.com/2008/10/page/2/http://maruf.wordpress.com/2005/12/22/seagrass-ekosistem-yang-terabaikan/http://keyzaimut.blogspot.com/2009_05_01_archive.htmlhttp://www.fishyforum.com/fishysalt/fishydine/7838-tanya-cara-mengolah-bulu-babi-echinodermata.html Salam, --MakNgah --- In rantau...@yahoogroups.com, suheimi ksuheimi <ksuhe...@...> wrote: > > > > BULU BABI > > > Oleh : Dr.H.K.Suheimi > > Kaki saya tertusuk bulu babi, bulu babi itu setelah menusuk telapak kaki > langsung patah dan tinggal menetap didalam kulit telapak kaki. Bagaikan > tertusuk dan tersansam duri, patahan bulu > babi yang tertancap di telapak kaki itu menusuk perih. Perih karena > tusukkan dan pedih karena ketakutan. Takut akan akibat-akibat yang akan di > timbulkannya, takut akan bayangan kalau-kalau benar seperti apa yang di > katakan orang bahwa bulu babi itu bisa menimbulkan ini dan bisa menimbulkan > itu. > > Sebetulnya dari dulu saya telah diperingatkan oleh teman-teman, > hati-hati mandi di laut yang berkarang nanti terpijak bulu babi, bulu babi > berbisa dan bisanya bisa sampai ke jantung. Peringatan teman itulah yang > tergiang kembali ke telinga sewaktu saya tertusuk bulu babi. Bulu babi itu > adalah sejenis binatang laut yang sering kita lihat di karang-karang dalam > lautan; hitam legam, berduri runcing bagaikan landak, duri runcing dan > panjang-panjang ini memenuhi seluruh badan bulu babi itu dan menjurus ke > segala jurusan, duri ini merupakan senjata baginya kalau ada musuh yang > mendekat dan mengganggu akan di tusuknya dengan duri-duri yang memenuhi > badannya itu. Saya ndak tahu kenapa namanya bulu babi, tapi dari kecil, > nelayan dan anak-anaknya menjuluki binatang itu dengan nama bulu babi, > dan sayapun ikut-ikutan menamakannya bulu babi. Dan bulu babi yang saya > takuti, itu > pulalah yang menusuk saya pada satu hari sewaktu masih mahasiswa di pantai > Taman Nirwana ( sekarang di sebut dengan karang tirta). Bukan karena pedih > dan sakit tertusuk beberapa duri bulu babi itu yang menakutkan saya. Tapi > yang membikin saya takut adalah karena anggapan yang selama ini menghantui > saya "Hati-hati bulu babi itu berbisa, bisanya bisa sampai menusuk dan > meracuni jantung". Rasa takut dan cemas itulah yang menyebabkan saya > buru-buru pergi ke tempat pertolongan pertama di RS M Jamil. Sesudah dapat > suntikan dan pengobatan, ketakutan yang menghantui saya tetap tak kunjung > hilang, saya coba congkel duri-duri bulu babi yang menusuk telapak kaki > itu. Tapi karena duri itu demikian banyak, tidak berhasil saya > mengeluarkan sisa-sisa bulu babi itu. Setiap hari siang dan malam, saya > tunggu-tunggu akibat apa lagi yang akan saya rasakan, saya raba-raba juga > jantung kalau-kalau irama dan > denyutnya berubah. Setelah beberapa hari saya amati, ternyata apa yang > saya takutkan dan apa-apa yang saya khawatirkan tak terjadi. Justru sakitnya > datang di tempat telapak kaki yang saya tusuk, tusukkan itulah yang > terasa perih, sedangkan di tempat yang ada duri bulu babi dan tak > berhasil di cabut, tidak terasa apa-apa. Akhirnya apa yang menakutkan dan > apa yang sangat mengkhawatirkan itu rupanya tak jadi kenyataan, sedangkan > saya sudah terlongsong cemas, takut dan khawatir akan hal-hal yang > sebenarnya tidak ada dan memang tidak terjadi. Lalu saya bertanya dalam hati; > kenapa takut saya sangat berlebihan, padahal setelah di alami ternyata > tidak ada apa-apanya. Saya telah terlongsong takut, saya telah rugi, > karena rasa takut menyebabkan banyak pekerjaan yang tak bisa di > selesaikan. Memang sering kita merasa takut pada hal-hal yang tak ber > alasan, sering kita takut akan bayangan dan > hantu-hantu yang menghantui kita. > > Dulu kalau saya bermain di pinggir pantai dan meloncat dari karang > yang satu ke karang yang lain sambil mencari bermacam-macam mainan dan > binatang laut. Selalu saja orang memberi peringatan, awas nanti terpijak > ini, terpijak itu, tersentuh bulu babi dan terpijak ketimun laut, nanti bisa > begini, bisa begitu, bisa gatal-gatal dan bermacam-macam lagi > pertakut-pertakut yang di berikan. Entah kenapa kok sampai namanya ketimun > laut saya juga ndak tahu, mungkin karena bentuknya bulat gemuk dan > panjangnyapun sepanjang ketimun, maka enak saja orang meberi nama ketimun > laut (TRIPANG}. Setiap kali kita bertamasya, memancing dan menyelam serta > berenang di pulau yang pasirnya sangat putih dan berseri-seri, Di sela-sela > karang-karang pulau itu banyak sekali terdapat dan di temui bulu babi dan > Tripang laut. Sering kita menjauh dan jijik melihat kedua binatang itu. > Tetapi setelah di selidiki dan di coba, > ternyata di Jepang di Singapura, di kota-kota besar seperti Jakarta dan > Medan. Harga Tripang atau ke timun laut itu sangat mahal, jauh lebih mahal > dari Udang, jauh lebih mahal dari cumi-cumi. Waktu saya berbelanja di tanah > kongsi, saya lihat ada orang menjual ketimun laut, saya tanya harganya. Di > jawab oleh sang tauke Rp 80.000,- per kilo. Betapa kaget saya satu kilo itu > isinya kira-kira 8 ekor ketimun laut. Berarti satu ekor ketimun laut > harganya adalah Rp 10.000,-. Wah jauh lebih mahal dari pada seekor ayam. > Dan kalau di ekspor ke Singapura atau ke Jepang harganya lebih tinggi > lagi. Kenapa demikian?, karena menurut sang tauke; Ketimun laut itu kaya > sekali dengan protein yang bermutu tinggi, ada beberapa penyakit yang dapat > di sembuhkannya. Kadar kholesterolnya sangat rendah hampir tidak ada. Dan > rasanya gurih lebih lezat dari udang. Kalau kulitnya di bersihkan dia > tampak sangat putih dan > bagus. Saya tidak menduga sama sekali kalau binatang yang jelek, > menjijikkan dan menakutkan itu kok harganya sangat mahal bagi orang yang > tahu khasiat dan manfaatnya. Lalu saya teringat akan kampung saya, di > Pariaman di ke empat pulau yang ada di depan pantainya yang indah itu; > pulau ujung, pulau pandan, pulau angso duo serta pulau kasiak. Di > pulau-pulau ini bergelimpangan ketimun laut, tinggal lagi kerajinan nelayan > untuk mengumpulkan, membersihkan dan sedikit mengolahnya dengan > mengeringkan dan mengawetkannya, jadilah dia barang yang berharga dan > bernilai tinggi serta mahal dan dapat di eksport ke luar negeri. > > Untuk semua itu saya teringat, bahwa Tuhan tidak segan-segan menjadikan > mahkluk yang tampaknya jelek sebagi misal danperbandingan, untuk di petik > hikmah dan manfaatnya. Dalam surat Asy Syuura ayat 29:"Dan > diantara ayat-ayat (tanda-tanda kekuasaan_Nya) ialah menciptakan > langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata yang Dia sebarkan pada > keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila di kehendaki_Nya". > > B. Tinggi 27 Desember 1992 --~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~ . Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet http://groups.google.com/group/RantauNet/~ =========================================================== UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi: - DILARANG: 1. Email besar dari 200KB; 2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 3. One Liner. - Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet - Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting - Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply - Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama =========================================================== Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---