Artikel yang bagus sekali dan semoga setelah membacanya 
ada sedikit atau membawa perubahan pada diri kita untuk bersikap lebih dewasa
 





Iri Tiada Henti







Ada seorang pemecah batu yang melihat seorang kaya. Iri dengan kekayaan orang 
itu, tiba-tiba ia berubah menjadi orang kaya. Ketika ia sedang bepergian dengan 
keretanya, ia harus memberi jalan kepada seorang pejabat. Iri dengan status 
pejabat itu, tiba-tiba ia berubah menjadi seorang pejabat.

Ketika ia meneruskan perjalanannya, ia merasakan panas terik matahari. Iri 
dengan kehebatan matahari, tiba-tiba ia berubah menjadi matahari.Ketika ia 
sedang bersinar terang, sebuah awan hitam menyelimutinya. Iri dengan selubung 
awan, tiba-tiba ia berubah menjadi awan. Ketika ia sedang berarak di langit, 
angin menyapunya. Iri dengan kekuatan angin, tiba-tiba ia berubah menjadi angin.

Ketika ia sedang berhembus, ia tak kuasa menembus gunung. Iri dengan
kegagahan gunung, tiba-tiba ia berubah menjadi gunung. Ketika ia sedang 
bertengger, ia melihat ada orang yang memecahnya.  Iri dengan orang itu, 
tiba-tiba ia terbangun sebagai pemecah batu. Ternyata itu semua hanya mimpi si 
pemecah batu.

Karena kita semua saling terkait dan saling tergantung, tidak ada  yang 
betul-betul lebih tinggi atau lebih rendah. Kehidupan ini  baik-baik saja 
kok... sampai Anda mulai membanding-bandingkan.

Kata Sang Guru : "Rasa berkecukupan adalah kekayaaan terbesar." 
Pengejaran keuntungan, ketenaran, pujian, dan kesenangan bersifat tiada akhir 
karena roda kehidupan terus berputar, silih berganti dengan kerugian, 
ketidaktenaran, celaan, dan penderitaan.  Inilah delapan kondisi duniawi yang 
senantiasa mengombang-ambingkan kita sepanjang hidup. 
Kebahagiaan terletak pada kemampuan untuk mengembangkan pikiran dengan 
seimbang, tidak melekat terhadap delapan kondisi duniawi. Boleh-boleh saja kita 
menjadi kaya dan terkenal, namun orang bijaksana akan hidup tanpa kemelekatan 
terhadap delapan kondisi duniawi. Kebahagiaan sejati tidaklah terkondisi oleh 
apa pun. 

 
>From : conectique
 
Sometimes we must be hurt in order to grow, we must  fail in order to know, and 
we must lose in order to gain some lessons and learn best only through pain
 
 
 
renny,ancol


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke