Assalamualaikum wr. wb.
ambo mangarati bana nan, di mukasui.
tarimo kasih atas kasado alahan nyo.
jo bismillah kito mulai niai elok ko!
Untuang2 Allah mengizin kan! Amin!!!!!!!!!
Alzaber.

--- Pada Sel, 7/7/09, mhelham <mhdimang...@gmail.com> menulis:


Dari: mhelham <mhdimang...@gmail.com>
Topik: Re: Bls: [...@ntau-net] Re: Belum saatnya orang bugis jadi presiden
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Tanggal: Selasa, 7 Juli, 2009, 1:50 AM



Dunsanak Ronal.
Kami sangait mandukuang apo nan dunsanak sampaikan, bahkan kami malahan alah 
manarimo surek suaro dan dengan mambaco bismillahirrahmannirrahiim langsung 
mamiliah di rumah masiang-masiang, samo-samo jo kaluarga. 
Pilihan alah jaleh dan alah dicontreng.... labiah capek labiah baik dan tantu 
labiah rancak...., insya Allah.

Salam,
Elham, Doha - State of Qatar.   








--- Pada Jum, 3/7/09, Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com> menulis:


Dari: Dr.Saafroedin BAHAR <saaf10...@yahoo.com>
Judul: [...@ntau-net] Re: Belum saatnya orang bugis jadi presiden
Kepada: RantauNet@googlegroups.com
Tanggal: Jumat, 3 Juli, 2009, 2:52 PM







Ronal,
 
Pandangan Ronal ini bagus sekali, memandang kepemimpinan bukan hanya sekedar 
dari penampilan atau apa yang diucapkan, tapi dari apa yang diperbuatnya. 
Izinkan saya menambahkan suatu subtitle buku tentang kepemimpinan bahwa 
'Character is everything'. Watak pribadi harus menjadi tolok ukur bagi 
segala-galanya.
 
Saya akan memilih capres yang berkata dan berbuat apa adanya, dan bukan yang 
lain di luar lain pula di dalam. Papek di lua runciang di dalam.


Wassalam,
Saafroedin Bahar
(L, masuk 72 th, Jakarta) 


--- On Fri, 7/3/09, ronal_chan...@yahoo.com <ronal_chan...@yahoo.com> wrote:


From: ronal_chan...@yahoo.com <ronal_chan...@yahoo.com>
Subject: [...@ntau-net] Belum saatnya orang bugis jadi presiden
To: RantauNet@googlegroups.com
Date: Friday, July 3, 2009, 1:43 PM


Begitulah kurang lebih kata kata yang diucapkan salah satu team kampanye 
nasional SBY Boediono.

Mungkin itulah yang kedua kali dikatakan oleh team kampanye nasional 
SBY-Boediono karena yang pertama Ruhut mengatakan "Orang keturunan arab tidak 
punya peran pada republik ini".

Tapi saya yakin apa yang dilakukan ruhut dan andi malarangeng adalah sebuah 
kelakuan sistematik yang sudah jauh2 hari dirancang.

Coba Bayangkan?

Seperti analisa pak saaf sebelumnya yang menulis bahwa JK sepertinya sudah 
sejak tahun ke dua atau ketiga akan ditendang atau dibuang SBY namun SBY adalah 
pemain stretegi dibelakang semua ini.

Semua diulur2 waktunya karena JK bisa jadi rival terberat dalam pilpres jadi 
dibuang dimenit2 terakhir.sehingga terlambat melakukan persiapan.

Saya dengar diradio elshinta bagaimana pilpres sekarang ini sudah dirancang 
sejak 2-3th sebelumnya,slot banner disudut kota sudah jauh2 hari 
dibooking,perusahaan pembuat iklan dibooking penuh cuma buat iklan 
sby-boediono,percetakan baju dibandung semua sudah dibooking.

Sedang rival berat disakiti hatinya,dibuang dimenit2 akhir demi ambisi 
kekuasaan.padahal 5th keberhasilan SBY-JK dibantu penuh dengan kekuatan mesin 
politik JK,tapi mana rasa terimakasih itu,justru membunuh kesempatan dengan 
SISTEMIK.

Coba perhatikan debat capres,berkali kali Jk katakan supaya mari menang dengan 
ksatria,karena bagi JK walaupun kecil peluang menangnya beliau cuma ingin 
mengatakan "Menanglah tanpa menindas,menanglah tanpa berbuat curang,menanglah 
dengan adil"

Sepertinya JK ingin mengatakan "anda adalah pemimpin rakyat,berkatalah 
jujur,jangan menjual nama allah untuk menutupi kedok,dan jangan kembali bohongi 
rakyat".

Bagaimana mungkin kita akan dipimpin dengan orang yang tega seperti itu?

Orang minang pun diadu dengan strateginya.bagi saya kejadian ini cuma membuat 
orang orang jawa tertawa terbahak bahak karena orang barat dan timur bagaikan 
pion catur yang bisa digerakan sang raja.

Dalam sebuah acara pilihan kita dimetro tv tengah malam ada lagu "Buka dulu 
topeng Mu"mungkin itu yang perlu dilakukan.

Bagi saya kalah pun JK beliau sudah menoreh satu sejarah bahwa kita RAS KELAS 
DUA berani menatapkan mimpi menjadi presiden dari pada sekedar bangga menjadi 
pion yang bisa diadu domba dan diatur.

Pertanyaan sekarang adalah,

Apakah kita ingin jadi King (raja) atau cuma ingin jadi pion yang bisa 
digerakan apa kata sang RAJA?

Keputusan ada didepan kita semuanya.

Salam hormat
Ronal Chandra




Powered by Telkomsel BlackBerry®









Yahoo! Mail Kini Lebih Cepat dan Lebih Bersih. Rasakan bedanya sekarang! 






      Berselancar lebih cepat. Internet Explorer 8 yang dioptimalkan untuk 
Yahoo! otomatis membuka 2 halaman favorit Anda setiap kali Anda membuka 
browser. Dapatkan IE8 di sini! 
http://downloads.yahoo.com/id/internetexplorer
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke