Ha ha ha ha.....(tolong dilafaskan gaya Mbah Surip)

"Penyakit Manusia Madani" kembali merebak dari kalbu "sekelompok anak manusia' 
yang dipenuhi kedengkian & fitnah yang dikendalikan jin/ setan.

Kalau saja hukum di dunia yang selalu mendewakan literatur antah barantah, 
membolehkan generasi sesudahnya mengubah sejarah yang sudah terjadi pada masa 
laloe, akan menjadi apa generasi masa datang?

Tahun 1979 ada "gerakan segelintir perempuan" yang mempertanyakan kadar 
kepahlawanan R.A Kartini. "Masa', orang yang cuma menulis surat, dan menjual 
impian kepada sahabat-2nya di negeri Belanda, lantas dianggap jadi Pahlawan 
nasional?", ujar mereka.

Tokh..., akhirnya badai yang menerpa keberadaan gelar pahlawan bagi putri dari 
Rembang tersebut, meski berkali-kali ditiupkan tidak bisa mengubah status 
Kartini di republik ini.

Sekarang, sebetulnya --seingat saya-- semenjak tahun 2003 sudah ada 'gerakan' 
yang mempertanyakan eksistensi kepahlawanan Tuanku Imam Bonjol. Karena itikad 
dari gerakan ini adalah ingin mengubah sejarah masa lalu, dengan data/literatur 
yang mereka rancang secara sistemik pada sejarah masa kini, sudah tentu akan 
menjadi gonggongan anjing di padang pasir.

Yang jelas, kalau presenden yang dilakukan 'gerakan-gerakan' seperti di atas 
(terhadapap RA.Kartini atau Tuanku Imam Bonjol -semoga arwah beliau mendapat 
tempat yg layak di sisi-Nya. Ammiinn) dibiasakan terjadi di Republik Indonesia, 
tunggu saja aksi lanjutan dari konspirasi jahat lainnya untuk memputar balikkan 
sejarah.

Saudaraku!, sejarah itu terjadi oleh perjalanan waktu di zamannya. Tidak ada 
sejarah yang bisa dirancang oleh generasi sesudahnya!!!!

Kepada saudara-2ku (yg mungkin 'pakar sejarah dgn berbekal data sempalan) 
sebaiknya cuci muka & basuh kaki. Mari kita menengok ke depan. Apa yang 
kira-kira bisa Anda perbuat untuk memahatkan sejarah bagi negeri ini guna 
dipakai tamsil bagi anak cucu dimasa mendatang......?

"Ijan mamakai baju sampik!".
Dirgahayu --ke 64-- Republik Indonesiaku.


Ha ha ha ha ha haha haa.....(tolong dilafaskan gaya Mbah Surip)

Salam.................

mm****


> Pada 16 Agustus 2009 08:51, Fitr
> Tanjuang <fitr.tanju...@gmail.com>
> menulis:
> 
> 
> AslmWrWb
> 
> Dari swaramuslim.com.
> Apo paralu dihadang dan baa caronyo?
> 
> 
> Wassalam
> fitr tanjuang
> lk/34/albany NY
> 
> ----------
> 
> Memfitnah Imam Bonjol Melalui Petisi Internet
> 
> http://swaramuslim.net/posting/more.php?id=6152_0_19_0_M
> 
> 
> Katagori : Prokontra
> Oleh : tim editor 08 Aug 2009 - 3:00 pm
> 
> Kepahlawanan Imam Bonjol  digugat oleh sekelompok orang di
> dunia maya.
> Melalui sebuah seruan petisi di internet sang pembuat
> membuat
> tuduhan-tuduhan kepada sang pahlawan sekaligus Mujahid Asy
> Syahid
> 
> (insya Allah) Imam Bonjol allahuyarham. Surat petisi yang
> ditujukan
> kepada pemerintah Republik Indonesia ini mendesak agar
> Pemerintah
> Republik Indonesia segera membatalkan pengangkatan Tuanku
> Imam Bonjol
> sebagai Pahlawan Perjuangan Kemerdekaan, dan meluruskan
> sejarah
> 
> Kerajaan Islam Minangkabau Pagarruyung, sejarah tanah
> Sumatra, dan
> sejarah Republik Indonesia.
> 
> Tuanku Imam Bonjol, yang diangkat sebagai Pahlawan
> Perjuangan
> Kemerdekaan dengan Surat Keputusan Presiden Republik
> Indonesia No.
> 
> 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 Nopember 1973, difitnah telah
> berkhianat
> pada Kerajaan Islam Minangkabau Pagarruyung, membantai
> keluarga
> kerajaan, memimpin invasi ke Tanah Batak yang menewaskan
> lebih satu
> juta jiwa, menyerang Kerajaan Batak Bakkara dan menewaskan
> 
> Sisingamangaraja X, bertanggung-jawab atas masuknya
> Kerajaan Belanda
> di tanah Sumatera Utara dan Minangkabau.
> 
> Di dalam petisi itu juga dihubung-hubungkan latar belakang
> Tuanku Imam
> Bonjol yang dianggap memiliki kaitan dengan gerakan Wahabi
> di Arab
> 
> Saudi dan Taliban di Pakistan.
> 
> Menurut laporan, petisi ini dibuat dan ditulis oleh seorang
> bernama
> Mudy Situmorang yang menuliskan alamat email mud...@yahoo.com
> Selengkapnya, petisi ini berlamat di link site berikut
> 
> http://www.petitiononline.com/bonjol/petition.html
> 
> Hingga berita ini diturunkan, petisi ini telah
> ditandatangani 100
> netter. Penandatangan petisi ini bisa dilihat di link site
> berikut ini
> 
> http://www.petitiononline.com/mod_perl/signed.cgi?bonjol&51
> dan
> http://www.petitiononline.com/mod_perl/signed.cgi?bonjol&1
> 
> 
> 
> Konon, jika sudah sampai 500, petisi itu akan diserahkan
> kepada pemerintah RI.
> 
> Sebetulnya, petisi ini sudah lama di-launching. Hasil
> penelusuran
> Muslimdaily, tercatat rekam jejak upaya penggalangan
> dukungan petisi
> 
> yang diajukan oleh Mudy Situmorang sejak tahun 2007. Namun,
> hingga
> saat ini pemerintah RI terlihat belum mengupayakan
> langkah-langkah
> strategis untuk menangkap sang provokator. Sebagaimana
> diketahui,
> berdasarkan pelacakan tim Muslimdaily, Mudy Situmorang,
> pemuda asal
> 
> Samosir, pernah tercatat beralamat di PT Abdi Sabda
> Nusantara, Jl
> Cikini Raya 58 HH- Jakarta.
> 
> 
> Berikut kutipan fitnah-fitnah yang dikemukakan di dalam
> petisi itu:
> 
> 1. Tuanku Imam Bonjol adalah salah satu panglima utama
> Gerakan Wahabbi
> 
> Paderi (1801 - 1838) dibawah Tuanku Nan Renceh, dan
> kemudian menjadi
> pimpinan Gerakan Wahabbi Paderi. Gerakan ini memiliki
> aliran yang sama
> dengan Taliban dan Al-Qaeda, yaitu Wahabbi ekstrim.
> 2. Gerakan Wahabbi Paderi melakukan pemberontakan
> bersenjata (1803 -
> 
> 1838) pada Kerajaan Islam Minangkabau Pagarruyung, dan
> melakukan
> pembantaian kejam atas Sultan Arifin Muning Alam Syah
> beserta keluarga
> dan pembesar Kerajaan dalam perundingan damai pada 1908 di
> Tanah
> Datar.
> 3. Gerakan Wahabbi Paderi memaksa Pemerintah Kerajaan
> Minangkabau di
> 
> pembuangan, dibawah Sultan Alam Bagagarsyah (lolos dari
> pembantaian
> Paderi 1908) untuk melibatkan Kerajaan Belanda, yang
> berujung pada
> aneksasi Minangkabau kedalam Hindia Belanda (10 Februari
> 1821).
> 4. Tuanku Imam Bonjol memperoleh kewenangan dari Tuanku Nan
> Renceh
> 
> untuk memimpin Benteng Bonjol (1808) atas jasanya dalam
> serangan ke
> pusat Kerajaan Islam Minangkabau Pagarruyung di Tanah
> Datar. Tuanku
> Imam Bonjol mendapat mandat untuk menyerang dan menguasai
> wilayah
> Utara Minangkabau.
> 
> 5. Tuanku Imam Bonjol adalah pimpinan Gerakan Wahabbi
> Paderi yang
> melakukan invasi ke Tanah Batak (1815 - 1820).
> 6. Invasi ke Tanah Batak menewaskan jutaan orang akibat
> perang,
> penjarahan, kelaparan, dan wabah kolera yang timbul sebagai
> dampak
> 
> invasi. Invasi diwarnai penjarahan, penculikan,
> pemerkosaan,
> perbudakan, dan pembantaian. Invasi menewaskan
> Sisingamangaraja X,
> Raja Bakkara (1819), melemahkan kerajaan tersebut dalam
> perang di
> kemudian hari melawan invasi Kerajaan Belanda.
> 
> 
> FITNAH LAMA
> 
> Pernah tercatat, Majalah Tempo edisi 34/XXXVI/15-21 Oktober
> 2007,
> misalnya, menurunkan laporan khusus mengenai kontroversi
> kebrutalan
> Kaum Paderi yang terjadi dalam perang di dataran tinggi
> Minangkabau
> 
> (1803-1837). Laporan itu dipicu oleh dipublikasikannya
> kembali buku
> Mangaraja Onggang Parlindungan, Pongkinangolngolan
> Sinamabela gelar
> Tuanku Rao: Teror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah
> Batak, 1816-1833
> (Yogyakarta: LKiS, 2006) (pertama kali diterbitkan oleh
> Penerbit
> 
> Tandjung Pengharapan, Djakarta, [1964]) dan satu buku lain
> karangan
> Basyral Hamidy Harahap, Greget Tuanku Rao (: Komunitas
> Bambu, 2007).
> Ketiganya terkenal sebagai penerbit kaum pengusung
> liberalisme agama.
> 
> Dalam buku itu, dan merujuk laporan Tempo di atas,
> diceritakan kembali
> 
> kekejaman dan kebrutalan yang telah dilakukan Kaum Paderi
> waktu mereka
> melakukan invasi ke Tanah Batak. Kedua penulis, yang
> kebetulan berasal
> dari Tanah Batak, menceritakan penderitaan nenek moyang
> mereka selama
> 
> serangan pasukan Paderi antara 1816-1833 di Tanah Batak
> yang dipimpin
> oleh komandan-komandan Paderi seperti Tuanku Rao, Tuanku
> Lelo, Tuanku
> Asahan, dll.
> 
> Dalam kedua buku itu dikatakan pula bahwa Kaum Paderi
> mengembangkan
> 
> gerakan Wahabi di Sumatera setelah tiga pendirinya, Haji
> Miskin, Haji
> Sumaniak, dan Haji Piobang terpengaruh oleh gerakan itu
> sewaktu mereka
> berada di Tanah Arab dan kembali ke Minangkabau tahun
> 1803.
> 
> Menanggap kedua buku “sesat” itu, pengurus Lembaga Adat
> Melayu Riau,
> 
> Prof. Dr. Suwardi. MS, pernah berujar dalam makalahnya
> yang
> disampaikan pada Seminar yang bertajuk Sejarah Perang
> Paderi 1803-1838
> di kantor Arsip Nasional Republik Indonesia, Jakarta,
> Selasa
> (22/1/08), merekomendasikan masyarakat Melayu Riau untuk
> menentang
> 
> peredaran kedua buku tersebut.
> 
> Selain itu, pihaknya juga meminta “kepada aparat penegak
> hukum untuk
> mengusut dan menindak para pihak yang terlibat sesuai
> dengan ketentuan
> yang berlaku.
> 
> Dalam seminar yang terselenggara antara Arsip Nasional
> Republik
> 
> Indonesia dengan Gebu Minang dan Sekretariat Nasional
> Masyarakat Hukum
> Adat itu, hadir sebagai pembicara antara lain Prof. Dr.
> Taufik
> Abdullah, Prof. Dr. Amir Syarifuddin, Prof. Dr. Franz
> Magnis Suseno,
> Prof. Dr. Asmaniar Idris, M.Pd, Ilhamdi Taufik, SH, MA, H.
> Bisma
> 
> Siregar, SH, Batara Hutagalung, dan Dr Syafnir Aboe Naim.
> 
> [muslimdaily]
> 
> 
> -- 
> Allahumma inna nas-aluka ridhaa-ka wa al-jannah, wa
> na'uudzu bika min sakhati-ka wa an-naar
> Allahumma ghfir-lana dzunubana, wa li ikhwanina, wa
> sabaquuna bil-imaan,wa laa taj'al fii qulubinaa ghillan
> lil-ladzina aamanuu Rabbana innaka ghafuurun rahiim.
> 
> 
> 
> 
> 
> > 
> 
> 
> 


      

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke