“Surat Cinta untuk Bapak Walikota Bukittinggi”

 Sunday, May 17, 2009 at 11:18pm


Assalamualaikum Pak Wali….

Senang tak terkira bersobok Bapak di FB ini….
Aku tak peduli, apakah beranda itu benar-benar karya Bapak
sendiri..atau justru kreasi Ajudan Bapak..Tim Sukses..ataupun Tim
Poles yang digaji untuk mengili-gili FB ini setiap hari..…?
Aku juga tak peduli, apakah kehadiran bapak di FB ini memang sebagai
bentuk kepedulian Bapak untuk mendengar keluh kesah anak nagari…atau
justru hanya sebagai upaya untuk memoles diri agar tak termasuk
golongan petinggi negeri yang gagap teknologi….?

Tapi ah.., biarlah….
Setidaknya untuk bersobok Pak Wali….
Setidaknya untuk meneriakkan setumpuk aspirasi…….
Setidaknya untuk membisikkan seonggok koreksi…
saya tak perlu lagi melewati belasan lorong-lorong meja birokrasi…..
saya tak perlu lagi merogoh uang komisi…
saya tak perlu lagi menyelipkan rupiah upeti..
saya tak perlu lagi dipingpong berhari-hari dengan janji-janji….
Untuk sekarung puja dan puji..
ataupun sekeranjang caci dan maki..,
kini saya bisa langsung menghantarkannya lewat ‘Tendangan Pinalti ‘
Bukan begitu Pak Waliii…?


Oh, ya…..
Sengaja kukirim sepenggal Surat Cinta ini, pengganti sepotong roti
sarapan pagi untuk Pak Wali….
Kuharap pak Wali bermurah hari untuk mencicipi…
Surat Cinta tanpa bunga….tanpa aroma, dari seorang anak nagari
bukittinggi yang sering ‘SAKIT GIGI’ dengan kebijakan Bapak mengurus
Ranah Nan Rancak ini…
Mungkin berpuluh….
mungkin beratus…
mungkin juga beribu anak nagari Bukittinggi merasakan ‘sakit gigi’
seperti ini…
tapi tak semua punya waktu untuk memuntahkannya..
sering seribu kecewa hanya menggulung dalam gumam…
sering sejuta amarah hanya tenggelam dalam dendam…
kalau kini saya sengaja merangkainya lewat kata-kata tak bermakna…
yaah, itulah cuma mampunya saya; sebagai ‘tanda cinta’ saya pada Pak
Walikota….

Trus trang pak Wali….
Sebagai ‘orang bodoh’ yang tak punya ilmu pendidikan tinggi…saya kok
merasa Bukittinggi kita ini seperti ‘kota banci’….
Ooops…!! Tunggu duluuu…
Maksud saya, Bukittinggi Nan Rancak Bana semakin hari semakin tak
tentu jenis kelaminnya….
Kepak sayap kota dan geliat dinamika negri seperti kebingungan mau
diarahkan terbang hendak kemana…
Kota Pariwisata-kah…?
Kota Perdagangan-kah…?
Kota Pendidikan-kah..?
Karena yang terhampar di depan mata justru Bukittinggi adalah ‘ Kota
Seribu Ruko….’

Memang sih..Pak Wali
Tak ada dosa dengan ruko…
Ruko beranak pinak, itu bukti kota kita terus bernafas..
Ruko berkembang biak, itu tandanya kota kita masih punya gairah…
Hanya saja ,yang membuat jantung berdegup kencang dan kulit jidat
berkerut sebelas..
Kenapa ruko mekar seperti jamur tumbuh di pematang…?
Kenapa ruko subur seperti taik kambing yang bertabur di dinding
tebing…?
Ruko teronggok di sana-sini jauh dari indah, seperti melibas nilai
estetika dan melabrak nilai etika…

Pak Wali lihat sendiri bukan….?
Semakin hari semakin susah mencari angle dan sudut pandang yang indah
untuk menikmati kota kita…? Kemana saja pandang dilayang….ruko selalu
menghadang…..
Apakah ini bukti nyata bahwa Bukittinggi kita dibangun dalam geliat
tarian SALPITMAS …? Asal Pitih Masuak…?
Ataukah memang benar bahwa si Minang hari ini hanya ‘tau jo nan lamak’
dan tak peduli lagi ‘jo nan rancak’…?

Jujur Pak Wali…
Tak banyak lagi yang bisa kita banggakan tentang Bukitinggi…
Bolak balik, cuma itu ke itu saja….Ngarai Sianok…Jam Gadang…Kebun
Binatang….
Bukan tak mungkin, kalau terlalu lama Pak Wali terlena, Bukittinggi
tentunya akan menjadi Kota Wisata masa lalu saja…..dan kini ,Padang
Panjang semakin merangsek menggapai prestise sebagai sentra
pariwisata….
Apa Pak Wali rela begitu saja…?

Ketika pertokoan megah Ramayana yang mengangkang di jantung kota
membuat pedagang Pasar Atas tinggal separoh nafasnya…
Ketika Pasar Banto yang tlah berulang disulap super megah menjadi
Banto Trade Center, namun tetap tak ada penghuninya…
Ketika Pasar Wisata menjelma menjadi bengkalai pusat jejalan pakaian
bekas harga seribu tiga…
Ketika Pasar Wisata itu juga menjadi wadah jejalan Nasi Kapau di
lantai bawahnya dan Pusat Kencing di lantai atasnya….
Ketika Los Lambuang di Pasar Lereng tampil dengan gaya yang bisa-biasa
saja dan tak mampu menggugah selera kita….
Ketika di pelataran Jam Gadang pengamen dengan ‘gaya pengemis
bercampur preman’ merajalela…
Ketika begini…Pak Wali ada dimana…?

O ya Pak Walikota…..
Saya yakin hari ini pak Wali tengah berbahagia…
Saban hari menerima ucapan selamat dari kerabat dan rekan kerja..
Konon kabarnya Pak Wali akan melangkah ke Senayan pula…
Karena Pemilu yang baru saja, Pak Wali sukses jadi juara…

Tapi Pak…,
Belum lama Koran-koran juga mengabarkannya
Katanya Pak Wali jadi TERSANGKA..
Pak Wali katanya pula terlibat nyolong uang negara…
Jangankan saya, anak kecil juga tau itu ceritanya…

Bravo Pak Wali…!!
Ketika orang-orang berebut menghadiahi Bapak senyum tawa dan salam
bahagia…
Atas segulung Rasa Cinta…
Lewat sepenggal Surat Cinta
Aku mengirim setumpuk SALAM KECEWA

Dunia kita memang tengah terbolak-balik saja, nyaris TANPA LOGIKA..!
Bukankah begitu, Pak Walikota…??

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Reply via email to