ANDRIVO RUSYDI KOKI TEKNOLOGI NANO ASAL PADANG

(NOTE: mari kita undang dia utk penulisan buku "Mencari Kunci Minangkabau",
bgmn apakah setuju menbentuk panitanya, kalau sdh dan silahkan bergerak
mwengundang dia, time is running out,..the first thing is first, how to
start. Wass, Muzirman Tanjung.

Hari-hari Andrivo Rusydi menetap di negeri sendiri hanya bisa dihitung
dengan jari. Pemuda 33 tahun ini mesti wira wiri antarbenua sepanjang tahun
untuk menjalani riset-risetnya di bidang teknologi nano. Ia memang salah
satu dari sedikit anak bangsa negeri ini yang menguasai teknologi pengontrol
skala atom dan molekul itu. Sebuah keahlian yang—terutama—banyak dibutuhkan
di negara maju.

Maka negeri-negeri semacam Singapura, Amerika Serikat, Jerman, dan Kanada
membuka lebar-lebar pintu riset bagi urang awak ini. Mari kita lihat
jejak-jejak kejeniusannya, yang sudah diakui dunia internasional, itu. Saat
ini Andri adalah peneliti tetap dan pengajar mata kuliah nanotechnology dan
nanoscience di Universitas National Singapura (NUS). Di universitas ini pula
ia mendapatkan gelar profesor pada usia 31 tahun. Sejak awal tahun ini, dia
diangkat menjadi anggota Singapore International Graduate Award atau
supervisi para doktor lulusan NUS.

Lalu, di Jerman, suami Sulistyaningsih ini menjadi profesor tamu pada Center
for Free Electron Laser dan Institute for Applied Physics of University of
Hamburg. Di sini, selain mengajar, Andri membimbing mahasiswa diploma sampai
doktoral.

Penjelajahannya yang intensif di ranah teknologi nano juga membuat sulung
dari empat bersaudara ini juga menjadi peneliti tamu di Departemen Fisika
Universitas Illinois di Urbana, Amerika Serikat, dan Universitas British
Columbia, Kanada.

Jejak akademisnya memang terpacak hingga ke berbagai pelosok dunia. Tak
hanya itu, teknik riset yang ia kembangkan kemudian dimanfaatkan di berbagai
negara, antara lain Amerika Serikat, Prancis, Korea, Jepang, Australia,
Jerman, Kanada, dan Taiwan.

Dengan reputasi akademik internasional semacam itu, Andri tak ingin terlena.
Dia ingin berbakti kepada tanah airnya untuk memajukan dunia ilmu di negeri
ini. Caranya lewat kerja sama penelitian dan beasiswa tingkat doktoral dari
dana-dana penelitian yang diperolehnya.
*
[ Berikutnya 
]<http://www.tempointeraktif.com/khusus/selusur/kisah.jenius/05.1.php>
*

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke