Tks Bung IJP.

Pandangan na tauntai di bawah alah ambo distribusikan pulo ka "jaringan kami" 
nan ndak kalah "pambangihnyo" dari jaringan nan ambo baco via 
www.indrapiliang.com.

Samantaro, kito liek taruih kama arah biduak nan kadibaok anak Pacitan tu.

Salam............,
mm***
--- On Wed, 9/23/09, Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com> wrote:

> From: Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com>
> Subject: [...@ntau-net] Fw: Re: Perpu KPK
> To: "RantauNet" <RantauNet@googlegroups.com>
> Date: Wednesday, September 23, 2009, 3:23 AM
>    Berani beda,
> berani benar! (www.indrapiliang.com)From:
>  Dapati Giawa <fide...@yahoo.com>
> Date: Tue, 22 Sep 2009 10:54:57 -0700
> (PDT)To:
> <pi_li...@yahoo.com>Subject: Re:
> Bls: [Koran-Digital] Re: Perpu
> KPKBenar2 telah dipersiapkan rupanya.
> Kalau penguasaan jejaring perbankan, boleh dapat info
> melalui apa atau ada bank tertentu yang telah berkongsi
> ketat dengan Sibeye itu (bank yang jadi donatur saat
> kampanye misalnaya?).
> Seseram apa pun wajah otoriter yang mau ditampilkannya, ga
> ada alasan bagi kita untuk takutlah. Semoga teman-teman di
> group ini bisa terus mengamati dan saling berbagi informasi
> tahap-tahapan metamorfosis wajah manis yang berubah
> mengganas itu kelak.
> 
> WAss.
> FDG
> 
> --- Pada Sel, 22/9/09, Indra J Piliang
> <pi_li...@yahoo.com> menulis:
> 
> Dari: Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com>
> Judul: Re: Bls: [Koran-Digital] Re: Perpu KPK
> Kepada: "Dapati Giawa" <fide...@yahoo.com>
> Tanggal: Selasa, 22
>  September, 2009, 5:33 PM
> 
>    Polri, pasti. Sudah dimulai
> juga, kan, sejak mereka menolak memeriksa laporan2
> pelanggaran kampanye oleh Bawaslu. 
> 
> Yg jelas, korban2 berikutnya akan ada. Komisi Negara spt
> KPK saja -- yg bukan Komisi Pemerintah -- bisa dgn mudah dia
> amputansi, apalagi komisi2 pemerintah. Kita list aja: KPU,
> Komisi Pengawas Persaingan Usaha, Komisi Penyiaran
> Indonesia, Komnas HAM, Komisi Informasi, dll. 
> 
> Kalau TNI, SBY kan sudah kuasai penuh lewat jaringan
> keluarga: Kostrad, Kopassus, dll. Salah satu anggota
> keluarganya akan menjadi Panglima TNI. Perbankan juga
> dikuasai dgn baik. 
> 
> Saya seperti melihat Pompeii atas bantuan Cicero dan Julius
> Caesar sedang menyusun rencananya, lalu menjalankan secepat
> mungkin, utk lahirnya Imperium Romawi..
> 
> IjpBerani beda, berani benar!
> (www.indrapiliang.com)From:  Dapati
> Giawa <fide...@yahoo.com>
> Date: Wed, 23 Sep 2009 01:23:45 +0800
> (SGT)To:
> <koran-digi...@googlegroups.com>Subject:
> Bls: [Koran-Digital] Re: Perpu KPK
> 100% tepat pernyataan mas Indra. Perppu plt KPK
> ini semacam uji coba peletakan batu pertama executive heavy
> sistem yang ditegakkan oleh SBY pada periode kedua
> pemerintahannya. Dalam pencalonannya sendiri dengan gegabah
> SBY sudah berani mengatakan bahwa ia tak perlu berkonsultasi
> dengan calon mitra koalisi karena sistem pemerintahan yang
> dibangunnya adalah sistem presidensi (padahal waktu itu baru
> tahap pencalonan). 
> Ga tanggung2 pula, uji coba yang dilakukannya langsung
>  pada institusi yang paling berwibawa dan paling disegani
> yakni KPK. Jika ini lolos tanpa goncangan politik yang
> berarti maka kelembagaan yang lain otomatis dalam genggaman.
> Parlemen udah pasti dalam kendali. 
> Yang kita perlu tahu nih, kira-kira alat pemukul yang
> digunakan apakah Polri atau TNI. Bagaimana menurut mas indra
> dn mas Bambang? Apakah ia akan ajak lagi militer sebagai
> alat
>  pemukul atau dia sudah cukup puas dengan cara kerja polri
> yang telah berhasil dengan gemilang memcahkan dua kepala
> gembong teroris? Hal ini perlu kita monitor, karena tidaklah
> mungkin kekuasaan otoritarian tanpa alat atau aparatur
> represif........Bagaimana komen Mas Indra dan Mas Bambang?
> 
> Wassalam
> FDG
> 
> --- Pada Sel, 22/9/09, bamboopinetr...@gmail.com
> <bamboopinetr...@gmail.com> menulis:
> 
> Dari: bamboopinetr...@gmail.com
> <bamboopinetr...@gmail.com>
> Judul: [Koran-Digital] Re: Perpu KPK
> Kepada: "Koran Digital Milist"
> <koran-digi...@googlegroups.com>
> Tanggal: Selasa, 22 September, 2009, 3:11 PM
> 
>  L'histoire se repete.
> 
> 
> ED
> Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus
> XL, Nyambung Teruuusss...!From: 
> "Indra J Piliang"
>  <pi_li...@yahoo.com>
> Date: Tue, 22 Sep 2009 14:26:18
> +0000To: Koran
> Digital<koran-digi...@googlegroups.com>Subject:
> [Koran-Digital] Re: Perpu KPK
>   Histoire is repete. Nggak persis, sih. Begitu tulis
> Huizinga. Sejarah berulang.
> 
> Om tentu ingat, Soeharto dulu mengamputansi peran Komisi 4
> dlm menangani korupsi yg salah satu anggotanya Muhammad
> Hatta. Lalu, usai itu, dana Amerika mengalir membelit
> negeri. 
> 
> Eh, tumben besok Pak JK jadi Pelaksana Tugas Kepresidenan
> selama 7 hari, ketika SBY melakukan kunjungan 7 hari ke
> Amerika Serikat. Lapor dulu, ke Amrik.
> 
> Darah segar, bisa diambil detik per detik oleh Amrik di
> seluruh penjuru dunia. Darah Noordin M Top juga sudah mulai
> diperdagangkan. 
> 
> Berani beda, berani benar!
> (www.indrapiliang.com)From:  Bambang
> Sulistomo <pembebasan.bsulist...@gmail.com>
> Date: Tue, 22 Sep 2009 21:14:02
> +0700To:
> <koran-digi...@googlegroups.com>Subject:
> [Koran-Digital] Re: Perpu KPK
> hiiii, istilahnyan om indra ini menakutkan sekali, 
> monster totalitarian bangkit dari kuburnya....ngeri deeh..
> tapi biasanya kalau di film horor, the mummy comes back...
> kalau bangkit dari kubur kan ada yang memberikan darah
> segar
> 
> apa selama ini sudah ada darah segar buat sang monster ?
> siapa yang bisa menyediakannya, mungkin itu yang akan
> muncul ya ?
> atau apa ada rakyat yang mau mendonorkan darahnya
> secara cuma-cuma buat sang monster om ?
> 
> atau barangkali orang-orang politisi partai yang
> sehat-sehat 
> itu mau menyumbangkan  darahnya ?
> atau para  pedagang hukum dan keadilan yang
> makmur-makmur  itu
> apa juga mau menyumbangkan darahnya,
> atau mencarikan darah segar dari korbannya lebih dahulu ? 
> 
> jangan darahnya rakyat miskin yang sudah kurus kering dong
> !, 
> yang naik kereta api-nya aja dikelas yang paling butut,
> yang makannya aja hanya berlauk garam dan daun 
> singkong
> tapi dalam film-film manapun,  kan monster selalu
> dapat dikalahkan
> 
> sama jagoan yang selalu ingat pada tuhan yme kan ?
> kalau di film barat, tambahan senjatanya adalah salib yang
> digenggam,
> tapi kalau difilm lokal, tambahan senjatanya adalah tasbeh
> dan sorban....
> jadi untuk mencegah sang monster itu bangkit kembali, 
> 
> bagaimanapun cegah juga sang penyedia darahnya. 
> salambambangsulistomo.
> 
> 2009/9/22 Indra J Piliang <pi_li...@yahoo.com>
> 
> 
> 
> Perpu KPK adalah bentuk awal dari executive heavy. Dgn
> penguasaan di parlemen, baik lewat Partai Demokrat ataupun
> mitra koalisinya, maka Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat
> bisa memastikan bahwa Perpu KPK bisa diloloskan oleh DPR.
> 
> 
> 
> 
> Bukan hanya itu, Perpu KPK adalah awal dari perpu2 lain yg
> betul2 SBY Minded. Masih ingat wacara Perpu Capres Tunggal
> yg juga dirancang di Istana Presiden, ketika JK belum
> memastikan maju pilpres?
> 
> 
> 
> Seluruh UU akan dgn mudah dikeluarkan Perpunya, secara
> cepat, lalu pada akhirnya diloloskan oleh DPR. Padahal,
> unsur keadaan darurat dll tdk dipenuhi oleh Perpu KPK.
> 
> 
> 
> Maka, selamat datang executive heavy. Siapa bilang monster
> totalitarianisme tdk bisa dibangunkan dari kuburannya?
> 
> 
> 
> Ijp
> 
> Berani beda, berani benar! (www.indrapiliang.com)
> 
> 
> 
> 
> 
> “Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski
> dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari
> aturan-aturan kesopanan.” -- Otto Von Bismarck
> 
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  “Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski
> dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari
> aturan-aturan kesopanan.” -- Otto Von Bismarck
> 
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> 
> 
> 
> 
> 
>  
>  “Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski
> dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari
> aturan-aturan kesopanan.” -- Otto Von Bismarck
> 
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> 
> 
> 
> 
> 
>       Lebih Bersih, Lebih Baik, Lebih Cepat -
>  Rasakan Yahoo! Mail baru
> yang Lebih Cepat hari ini!
> 
>  
>  “Bersikaplah sopan, tulislah dengan diplomatis, meski
> dalam deklarasi perang sekalipun seseorang harus mempelajari
> aturan-aturan kesopanan.” -- Otto Von Bismarck
> 
> -~----------~----~----~----~------~----~------~--~---
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>         Wajib militer di
> Indonesia?  
>  Temukan jawabannya di Yahoo! Answers!
> 
> 
> > 
> 
> 
> 


      

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke