Puskesmas Sungai Limau Sumbar Super Sibuk
Kamis, 1 Oktober 2009 23:25 WIB | Peristiwa | Umum | Dibaca 531 kali
Pariaman (ANTARA News) - Puskesmas Sungai Limau yang terletak di Pasar
Sungai Limau Kabupaten Padang Pariaman sejak Rabu malam tak putus
melayani pasien yang terluka karena tertimpa reruntuhan rumah akibat
gempa. 

Gempa tektonik berkekuatan 7,9 pada Skala Richter mengguncang Pariman,
Kota Padang, Sumbar, dan sekitarnya pada Rabu sore, menewaskan hampir
500 warga setempat, serta memporak-porandakan ribuan rumah dan berbagai
fasilitas umum. 

"Ruangan yang ada tak sanggup menampung pasien. Kami sangat butuh
bantuan tenda dan tenaga medis untuk melayani banyaknya pasien yang
terluka akibat gempa," ujar Kepala Puskesmas Sungai Limau, dr. Yetti
Hidayat, kepada ANTARA, Kamis.

Selain pasien yang terluka, Puskesmas ini juga pada Kamis pagi sempat
menangani tiga pasien yang merupakan satu keluarga, terdiri dari nenek,
anak dan cucu, yang tewas tertimpa reruntuhan rumah. Tiga korban yang
merupakan warga Simpang Sungai Limau ini tewas di tempat kejadian.

Menurut dr.Yetti, saat kejadian ketiga korban tak sempat melarikan diri
dari rumah mereka yang permanen. Rumah korban rata dengan tanah dan
korban saat dibawa ke Puskesmas sudah dalam keadaan tidak bernyawa. 

Selain itu satu korban dari Desa Sungai Sirah, Kecamatan Sungai Limau,
juga sempat dibawa ke Puskesmas. Ternyata korban juga sudah tidak
bernyawa lagi.

Saat ANTARA datang, Yetti juga terlihat serius menangani seorang nenek
yang batok kepala sebelah kanannya tak henti mengeluarkan darah akibat
tertimpa plafon rumahnya. Nenek ini terlihat tak sadarkan diri.

"Nenek ini koma dan kita butuh segera membawanya ke RSUD. Tapi belum
bisa karena pasien lain silih berganti yang harus ditangani. Tenaga kita
kurang sekali," ujar Yetti.

Dr.Yetti yang sejak Kamis pagi terlihat bertugas hanya berdua dengan
Dr.Andi Muslim, memang sangat kewalahan, karena pasien tak henti-henti
datang. Ada yang terluka pada kepala, dada, kaki dan bagian tubuh lain
akibat tertimpa reruntuhan rumah. Terlihat sebagian pasien terpaksa
digeletakkan di lantai Puskesmas.

"Sebetulnya masih ada beberapa petugas medis kami, tapi karena mereka
juga mengalami musibah, sebagian dari mereka rumahnya juga runtuh karena
gempa, terpaksa saya dan Dr.Andi saja yang melayani pasien sejak
semalam," ujar Yetti. 

Rata-rata pasien yang dibawa keluarga ke Puskesmas ini berumur 60 tahun
ke atas, dan tertimpa reruntuhan rumahnya sendiri. Mereka tak sanggup
lari keluar rumah saat gempa terjadi. Selain itu mereka rata-rata memang
ditinggal sendirian dalam rumah, karena anak atau cucu sedang mencari
nafkah atau sedang bermain ketika musibah itu terjadi.

"Kami harap pemerintah Kabupaten Padang Pariaman bisa mendengar keluhan
kami tentang pentingnya pengadaan tenda ini, karena kami perkirakan
hingga beberapa hari pasien masih akan berdatangan," ujar Yetti.

Selain dari Sungai Limau sendiri, Puskesmas ini juga harus melayani
pasien yang datang dari Desa Sungai Sirah, Kampuang Pauah, Padang Alai
dan beberapa lainnya. Karena Puskesmas ini letaknya cepat terjangkau,
karena berlokasi di pinggir jalan Raya Sungai Limau-Pariaman.(*)
COPYRIGHT (c) 2009

http://www.antaranews.com/berita/1254414342/puskesmas-sungai-limau-sumba
r-super-sibuk

-----Original Message-----
From: rantaunet@googlegroups.com [mailto:rantau...@googlegroups.com] On
Behalf Of Nofiardi
Sent: Friday, October 02, 2009 8:34 AM
To: rantaunet@googlegroups.com
Subject: [...@ntau-net] RE: Arahkan bantuan sebagian ke Pariaman


Subhanallah, kok buliah ambo mausul :
Pariaman & sekitarnyo cukuik parah dibanding Padang.
Sanak Indra Piliang mungkin bisa maarahkan bantuan sabagian ka Pariaman.
Ndak tabayang baa kaadaan dipelosok2 korong jo kampuang do.
Semoga para korban yg meninggal dapat ditemukan & korban luka dapat
penanganan segera.

Nofiardi 42+ Riau 




The above message is for the intended recipient only and may contain 
confidential information and/or may be subject to legal privilege. If you are 
not the intended recipient, you are hereby notified that any dissemination, 
distribution, or copying of this message, or any attachment, is strictly 
prohibited. If it has reached you in error please inform us immediately by 
reply e-mail or telephone, reversing the charge if necessary. Please delete the 
message and the reply (if it contains the original message) thereafter. Thank 
you.

--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke