Yang pasti, musibah dan bencana itu datangnya atas izin ALLAH SWT, untuk yang 
meninggal kita doakan semoga mendapat tempat yang terbaik di sisi ALLAH sesuai 
dengan amal ibadanya, diampuni dosa dan kesalahannya.
Sementara bagi yang hidup dan berada di wilayah tersebut, peristiwa itu menjadi 
ujian dan cobaan apakah akan tetap sabar dan beriman atau malah makin jauh dari 
ALLAH, sementara bagi yang tidak di lokasi bencana, mempunyai kewajiban dan 
tanggung jawab untuk membantu saudaranya yang tertima musibah tersebut.

wassalam,
harman st.idris (37)

http://www.republika.co.id/koran/28/80276/17_16


Selasa, 06 Oktober 2009 pukul 01:14:00
17/16 
Oleh:Ahmad Syafii Maarif

Gempa Sumatra telah mendorong sebagian orang untuk memberikan tafsiran 
spiritual. Tafsiran semacam ini tentu boleh saja, asal tidak dibuat kesimpulan 
yang serbapasti sebab kita tidak tahu keterkaitan hukum alam dengan kelakuan 
busuk manusia. Kita hanya mungkin menghubung-hubungkannya secara positif 
spekulatif. Di seberang itu, Allah yang Mahatahu, ilmu manusia terbatas adanya. 
Berspekulasi untuk suatu kebaikan tidaklah terlarang, apalagi itu bertujuan 
agar 
masyarakat luas, kita semua, menjadi sadar akan segala dosa dan dusta yang 
mungkin telah dilakukan dan tidak jarang berlindung di bawah naungan ayat-ayat 
suci, seperti perbuatan teror yang terjadi selama ini.

Demikianlah, pada 
02 Oktober 2009, pukul 19.43, dari seorang yang tidak menyebut nama, saya 
menerima SMS sebagai berikut. Gempa Sumatra Barat terjadi tepat pukul 17.16 
WIB, 
sementara QS 17 (Al-Isra) ayat 16 berbunyi, Dan, jika Kami hendak 
membinasakan suatu negeri, Kami perintahkan orang yang hidup mewah di negeri 
itu 
(supaya menaati Allah), tetapi mereka melakukan kedurhakaan dalam negeri itu. 
Maka, sudah sepantasnya berlaku perkataan (ketentuan Kami). Kemudian, Kami 
hancurkan negeri itu sehancur-hancurnya.  Laa hawla wa laa quwwata 
illaa billaah . 

SMS yang satu lagi dikirim oleh penyair Bung Taufiq 
Ismail yang tertanggal 05 Oktober 2009 pukul 06.01. Bunyinya,  Asw. Kaitan 
antara gempa Padang pukul 17.16 denganAQ [Alquran] 17:16ditemukan oleh seorang 
ulama muda. Dahsyat. Saya terpukau. Baik kita renungkan bersama. Saya rasa, SMS 
semacam ini telah beredar secara luas, tentu dengan tujuan mulia agar bangsa 
ini, kita semua, tidak terus berkubang dalam perbuatan yang dimurkai Allah 
sehingga alam mengamuk. Dalam Alquran, kaitan antara kedurhakaan manusia dengan 
kemarahan alam banyak kita temui. Ingat, kisah Nabi Nuh yang dilecehkan 
kaumnya, 
kesombongan kaum Ad, kaum Tsamud, kepongahan Fir'aun, dan banyak lain. Tujuan 
moral dari semua kisah ini satu: agar manusia tidak larut dalam dosa, tidak 
lupa 
daratan, tidak lupa lautan, harus cepat kembali ke jalan yang benar. Sebab, 
alam 
semesta ini ada Pencipta dan Penjaganya. Manusia tidak boleh berbuat  semau gue 
, seenak nafsunya di muka bumi ini .

Bagaimana dengan musibah Sumatra, Jawa, dan pulau-pulau lain? Apakah 
manusia di kawasan-kawasan ini sudah demikian jauh melampaui batas ketentuan 
Allah sehingga alam diperintahkan untuk mengajar mereka? Jawabannya, kita hanya 
bisa berspekulasi, mencocok-cocokkan, tidak lebih dari itu. Kebetulan gempa 
Padang pada 30 September lalu terjadi pukul 17.16 tersambung dengan Alquran 
surat 17 ayat 16. Apakah kelakuan orang Minang sudah sangat buruk, lalu diajar 
dengan gempa dahsyat itu? Bagaimana Jakarta sebagai pusat kekuasaan dan pusat 
bisnis yang sarat dengan kongkalingkong, korupsi, dan nepotisme serta segala 
tipe kelakuan busuk lainnya, hanya menanti giliran? Kita tidak bisa 
mengatakannya. Yang perlu kita lakukan ialah kita semua  eling (Jawa, 
ingat dan sadar) agar petualangan dosa yang kita lakukan tidak diteruskan. 
Siapa 
tahu dengan eling itu, bangsa ini tidak lagi terus-menerus dilanda musibah dan 
bencana berulang-ulang yang sungguh ngeri dan mematikan.

Saya tidak 
membela kelakuan buruk sebagian orang Minang, tetapi kelakuan semacam itu dapat 
kita jumpai pada semua etnis di nusantara. Jika berbeda, tentu kadar dan 
coraknya saja. Bagaimana dengan gempa dan tsunami Aceh akhir Desember 2004 yang 
jauh lebih dahsyat, gempa Yogya Mei 2006. Apakah orang Aceh atau orang Yogya 
telah demikian jauhnya dari jalan yang benar sehingga alam harus memukulnya? 
Sekali lagi, kita tidak bisa menjawabnya. Namun, menurut agama, kita tidak 
boleh 
berburuk sangka kepada Allah. Semua kejadian, yang baik dan yang buruk, tidak 
satu pun yang luput dari pengetahuanNya. 

Kewajiban kita adalah membantu 
saudara-saudara kita yang ditimpa musibah dengan tidak menghubung-hubungkannya 
dengan dosa yang mungkin telah dilakukan. Dalam Alquran, ada diktum yang 
misterius bahwa fitnah (cobaan/ujian), azab, musibah, atau bencana tidak 
ditimpakan kepada mereka yang zalim semata, yang baik pun bisa terkena,  Dan 
takutlah/awaslah kamu terhadap fitnah yang tidak hanya menimpa khusus mereka 
yang zalim (QS Al-Anfal: 25). Maka, adalah kewajiban orang baik untuk 
melawan dan meniadakan penyebab fitnah agar kezaliman tidak merajalela. Gempa 
Sumbar, entah gempa mana lagi, karena rangkaian kepulauan nusantara memang 
rentan terhadap berbagai bencana alam, harus dihadapi dengan sikap positif 
melalui solidaritas yang tinggi terhadap saudara-saudara kita yang sedang 
mendapat cobaan berat. 
(-) 


      
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke