Malam ini terjun ke lapangan. Setelah cukup istirahat, sambil mengawasi karung2 
beras dan sembako lainnya berubah menjadi kantong2, kami berangkat. Ada 500 
paket yg berhasil dibuat, dari belanja hari ini. Mlm ini saya membawa 70 paket. 
Itupun sudah memenuhi mobil. 

Makan dulu di RM Pauah, di Batang Anai. Lalu belok kembali ke arah Pasar Usang, 
belok kanan, ke simpang Tanjuang menuju Ketaping. Tdk byk rumah yg kena. Di 
Batang Sariak, malah rmh2 yg tdk kena gempa memasang tenda2 merek APRIL. Tp tdk 
ada yg menghuni. Entah siapa yg membagikannya. Listrik menyala di Batang Anai 
dan Lubuk Alung dgn baik. 

Kami lewati bbrp jorong, spt Marantiah. Warga byk di warung2. Sy tdk berani 
singgah, krn byk kenal datuk2 dan wali2 di daerah sini. Listrik yg terang 
membuat takut, krn mrk bisa melihat isi mbl. Yg sy sukai adalah mengantarkan 
bantuan ke tenda2 yg pakai lilin, krn tenda2 lain tdk akan tahu atau 
mengerubuti. Inilah psikologi yg hinggap di byk relawan. Terang menjadi musuh, 
gelap menjadi kawan. 


Di Aie Tajun, Lubuk Alung, sy juga tdk berhenti. Ada posko korong yg bukam sore 
ada tlp dari Uda Syadri Chaniago utk jemput bantuan. Sy bilang, sy akan datang. 
Melihat lokasi, sy putuskan tdk turun. Tdk terlalu parah. Sudah byk yg masuk, 
ditandai dgn tenda2 bagus dan warung2 yg ramai.

Sy putuskan kearah Pasie Laweh, jalan ke kanan setelah pasar lubuk Alung. Ada 
sms yg masuk ketika sy di JKT. Benar, daerah ini parah. 

Sy berhenti di posko Jorong II Singguliang, diterima wali jorong Pak Agusmanto 
dan bbrp tokoh masy. Mrk mengenali sy sbg jubir JK, termasuk anak2 muda rantau 
yg pulang ke ranah. Di jorong Sangguliang,  Lubuak Aluang: diserahkan 30 paket. 
Mereka memberi info, bhw di Kanagarian Pasie Laweh ini ada 4 jorong yang parah: 
Koto Buruak, Sikabu Bukik, Sangguliang dan  Jorong PD Gelapung. Jorong Sikayan 
juga agak parah.

Di Padang Galapuang, sy juga turun, serangkan 30 paket ke Wali Jorong,  namanya 
 Indra. Sempat diwawancara Indonesia Monitor soal Kabinet Aburizal Bakrie. Sy 
kasih pernyataan2 positif, sekaligus jg sejumlah skenario ke dpn. Logika kubu 
Ical sy pakai di sini: Partai Golkar berhasil merekrut org2 terdekat SBY. Bila 
tdk ada amandemen konstitusi dan Ical maju jadi presiden, maka org2 profesional 
spt Celli akan jadi jubir Ical yg baik utk menyerang Demokrat. Juga ada 
skenario, apabila kabinet Ical skrg kurang berhasil, mereka bisa direshuffle 
dgn tenaga cadangan yg lbh trengginas. Sy bicara santai, terdengar ringan. 
Terasa sekali wartawan Indonesia Monitor bingung dgn argumen2 "jinak" sy. Tp 
begitulah, masalah gempa lbh serius bagi sy, ketimbang memikirkan kalangan 
elite2 politik di JKT. 

Kebetulan, di posko IJP 09 Center tadi, sempat sms-an dgn Erwin Aksa Mahmud, 
Ketua HIPMI dan Wakil Bendahara Umum DPP Partai Golkar baru. Dia bilang,  ada 
salam dari Choel Mallarangeng. Saya juga kirim salam balik, sambil mengatakan 
bhw bang Ical sedang diplonco, dan kepemimpinan awalnya sedang diuji. Erwin 
hanya hehehe. Tak lupa sy minta bantuan gempa ke Erwin. 

Sempat kearah Sikayan. Sy pikir, msh byk paket di mbl. Nyatanya hanya 10 paket. 
Jln rusak kearah Sikayan. Di tempat dulu diadakan arisan silat, mbl diputar. 
Tdk jadi singgah. Paket terlalu sedikit. 

Tlp bbrp org, masuk ke org yg salah: Jeffrie di Agam. Yg sy mau tlp, Jeffrie di 
Lubuk Alung. Jeffrie Agam ini mengabarkan akan mengirim delegasi kesenian Agam 
ke JKT, mencari dana gempa. Tapi tdk ada yg urus akomodasi selama di JKT. Sy 
mengerti maksudnya. Sy katakan saja: seluruh perantau Minang sudah menggalang 
dana, jadi sebaiknya tdk usah kirim delegasi ke JKT. Sy juga coba hub Siti 
Izzati Azis, anggota DPRD Sumbar. Tdk diangkat. Mungkin sudah tidur. 

Akhirnya ke rumah Bupati Muslim Kasim. Ada bbrp org di pintu masuk. 2 tenda 
juga berdiri di hlm rmh bupati. Ajudannya, dulu Camat di Ulakan Tapakis, 
mengatakan: "Bpk tadi bilang sudah istirahat. Tdk ada lagi di ruang tamu. Abang 
datang bsk pagi aja, atau di ktr jam 8 pagi." Sy nurut. Ada kepala2 dinas sy 
lihat di pintu, juga mau masuk dan ditahan. 

Sy memutuskan kembali ke Lubuk Buaya. Sayang, tdk ada Lubuk Cicak di Kota 
Padang. Mengantuk. Anak2 udah selesai membagi2 seluruh paket. Minum the manis. 
Menulis laporan singkat ini. Ada yg nonton dan main gitar. 
Jeffrie Lubuk Alung menelepon. Dia baru bangun tidur, katanya. Memang terdengar 
baru bangun tidur. Rumahnya hancur. Nada sy datar, menyatakan keprihatinan. 
Duh, begitu byk tlp yg sy sambut dgn nada datar. Tadi juga, dari org2 tua di 
Munggai atau Toboh Marunggai Kp Dalam yg mengatakan listrik padam, butuh 
genset. Sy tdk bisa janjikan. Yg ada di pikiran sy, "budaya" listrik blm lama 
datang di pedalaman Padang Pariaman itu, paling thn 2000-an ini atau akhir 
1990-an. Jadi, tanpa budaya listrik, petromak, lampu teplok alias dama togok, 
dan lilin, msh bisa digunakan. Ya, mundur 10-15 thn dululah. 

Tp rata2 sy dengar laporan anak2 posko dan lihat sendiri, penduduk tdk 
kelaparan. Mungkin ada di bbrp lokasi yg pasti segera didatangi oleh para 
relawan. UNDP, misalnya, sudah masuk di Durian Dangka, Nagari Sikucur, Kmp 
Dalam. Nasir, relawannya, menelepn 2 hari lalu. Sy menyuruhnya masuk kearah 
pedalaman, dan terserah dia mau bikin posko dimana. 

Demikian. Langsung lompat ke hari ke-12. Hari ke-7 menyusul. 

Terima kasih, Lubuk Buaya, 11 Oktober 2009, pukul 00.25.


"Beranilah beda, beranilah benar, beranilah pulang! Maka, demokrasi akan sehat, 
oligarki akan punah, hubungan batin akan sumringah..."
--~--~---------~--~----~------------~-------~--~----~
.
Posting yg berasal dari Palanta RantauNet ini, jika dipublikasikan ditempat 
lain wajib mencantumkan sumbernya: ~dari Palanta r...@ntaunet 
http://groups.google.com/group/RantauNet/~
===========================================================
UNTUK DIPERHATIKAN, melanggar akan dimoderasi:
- DILARANG:
  1. Email besar dari 200KB;
  2. Email attachment, tawarkan disini & kirim melalui jalur pribadi; 
  3. One Liner.
- Anggota WAJIB mematuhi peraturan serta mengirim biodata! Lihat di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/web/peraturan-rantaunet
- Tulis Nama, Umur & Lokasi pada setiap posting
- Hapus footer & seluruh bagian tdk perlu dalam melakukan reply
- Untuk topik/subjek baru buat email baru, tidak dengan mereply email lama 
===========================================================
Berhenti, kirim email kosong ke: rantaunet-unsubscr...@googlegroups.com 
Untuk melakukan konfigurasi keanggotaan di: 
http://groups.google.com/group/RantauNet/subscribe
-~----------~----~----~----~------~----~------~--~---

Kirim email ke